7|Eskalator

839 157 17
                                    

"Na, lo mau ga sama gue?"

Haris noleh ke arah Anna yang daritadi diam aja padahal satu bumi tau Anna ga bisa diam.

"Hah?"

"Apaan ris?"

Haris ketawa canggung, ini pertama kalinya buat dia ngasih pertanyaan begini. Rasanya aneh. Ada rasa gugup, khawatir ditolak ada rasa berharap juga. Lagian siapa yang mau ditolak ?

"Sama gue, mau ga?"

"Kalau misalnya ga mau?"

Haris diam, "ya... ga papa?"

Ngeliat Anna ketawa, rasanya ga ada yang lucu. Haris heran, bisa-bisanya Anna malah ketawa disaat menegangkan.

"Tunggu kita sampai diujung eskalator ya, daripada gue terjun dari eskalator"

Haris ngangguk, sekarang Haris belum bisa ngerasa lega. Anna melakukan tarik ulurnya.

"Jadi...?"

"Kalau gue ga mau gimana?"

"Ga papa"

"Yakin lo ga bakal ngejauhin gue? Yakin kita bisa temenan kaya kemarin kemarin?"

Haris diam, dia tau pasti ada yang beda kalau Anna nolak dia.

"Ris lemesin aja kali kaya mau uji nyali aja lo"

"Lo ga mau sama gue?"

"Ada gitu gue bilang ga mau?"

Anna dan pikiran kompleksnya, Haris nyerah. Anna susah ditebak.

"Pongo banget muka lo, ayo makan!"

"Jadi, kita ini apa?"

"people who are in a relationship"
Jawab Anna sambil ketawa.
"Sok Inggris banget ya gue?"

Haris ketawa aja, ga tau mau jawab apa. Ternyata begini rasanya confess perasaan ke orang yang disuka dan dapat respon positif.

Haris ngebuka line karena dari tadi hpnya getar-getar di kantong.

Tan vin
| dengan kekuatan hengpon jadul

Tan vin| dengan kekuatan hengpon jadul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arif Sawu
| @.Mufianna Rajisoo dan @.Taeyong Haris I. Mohon konfirmasinya

Joshua
|row k seat 7 dan 8 jaga jarak gak tadi?

Rayen Arkas S.
|tidak ku sangka bundo dan ansos
|ekstro dan intro bisa bersatu

Ara Nayumna
|Lohhh????
|bundo????

Mufianna Rajisoo
|brisik lamtur @.Tan vin

Haris natap Anna yang duduk dihadapannya.

"Gimana?"

"Apanya?"

"Ngomong ke anak kelas?"

Anna nerjapkan matanya, otaknya masih ngerespon pemikiran Haris yang menurutnya rusuh sendiri.

"Tinggal bilang kan?"

Gantian, kali ini otak Haris yang masih loading dengan pemikiran Anna yang menurutnya terlalu blak-blak an.

"Ga papa?"

"Emang ga boleh?"

"Boleh sih"

"Nah yaudah hahaha apaan sih lo ris, kaya linglung gitu"
Anna nepuk nepuk bahu Haris, berusaha nenangin.

Haris nyengir aja, dia beneran ga tau mau respon apa. Haris bukan tipikal orang yang senang merespon. Rasanya hidupnya datar-datar aja, lagian menurutnya ga perlu berlebihan menanggapi sesuatu. Tapi sekarang dia bingung menghadapi manusia dengan sejuta respon, Anna.

"Kalo kamu mau gaming bilang aja, aku ga ganggu kok. Aku tau rasanya di gangguin gimana"

"Ah tapi ga tau ya kalau iseng ku kambuh"

Sekarang pusingnya Haris jadi dobel. Pertama bingung ngerespon yang kedua kaget Anna pakai aku-kamu.

"Aku-kamu?"

"Biar ga kasar"

Haris ngangguk. "Ok"

"Kalau aku susah ditebak dan kamu udah nge-stuck ga paham sama sifat ku, bilang ya jadi aku bisa bantu jelaskan. Ayo saling terbuka satu sama lain"

Kali ini Haris cuma bisa senyum sebagai responnya, karena sebenarnya Haris masih punya masalah dalam dirinya yang susah untuk dilawan.

Haris ga bisa percaya orang lain.

Visualisasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi

|Rayen Arkas Sadewa

|Rayen Arkas Sadewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


|Ara Nayumna

|Ara Nayumna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


save me, save you ;Taeyong-JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang