12|Talk Talk

612 124 12
                                    

Ini belum terhitung sebulan Anna pacaran dengan Haris, tapi menurut Anna rasanya sudah lama banget.

Apa gue ga nyaman ya? Rasanya gue kaya ga menikmati hubungan ini. ㅡpikir Anna.

Anna bukan seorang noob bukan juga seorang yang pro dalam urusan percintaan, sejauh ini mantannya ada dua. Yang pertama dua tahun dan yang kedua satu bulan, Anna ga mau mengulang perjalanan cinta sesingkat itu.

Anna meremas pelan jaket biru malam punya Haris. Anna bingung dengan perasaannya sendiri. Seharusnya kalau Haris memang orang yang dia sukai sejak satu tahun yang lalu, ia harusnya bahagia dan menikmati setiap hitungan menit bersama Haris. Anna menikmati tapi ga merasa bahagia, ada perasaan mengganjal.

"Kenapa na?"

"Hm? Gapapa"

Hari ini Anna lebih diam daripada biasanya, cuma ngenjawab pertanyaan-pertanyaan singkat Haris, itu pun seadanya. Tidak ada Anna yang cerewet, ribut, usil dan Anna yang ceria. Sudut bibirnya tidak terangkat keatas, tidak juga turun ke bawah, datar membentuk sudut 180°.

"Helm na"

Anna terdiam, ah iya helm nya. Masa mau dibawa masuk ke mcd?

"Ah iya"

"Kamu kenapa sih?"

"Nanti aku cerita"

Haris diam tidak memberi respon. Perlu diingatkan Haris bukan tipikal manusia yang responsif.

"Kamu makan apa?"
Tanya Anna sambil mendongak, memperhatikan deretan nama makanan yang dipajang.

"Big mac"

"Ok, Big macnya 2 ya mas. Oh iya minumnya bisa diganti kah?"

"Bisa mbak"

"Gantinya apa aja mas?"

"Pepsi, fanta, lemon tea, sama milo"

"Milo aja deh mas"

"Ada lagi mbak, mas?"

Anna ngegeleng pelan,
"itu aja mas"

"Totalnya 128.500"

Anna dan Haris sama-sama mengeluarkan uang. Anna pecahan seratus lima puluh dan Haris seratus tiga puluh.

"Maaf mas, mbak. Ini yang bayar siapa?"

Anna terdiam. Harusnya ia biarkan aja Haris yang bayar, pasti harga diri Haris tergores kalau didepan kasir dia yang bayar, iya kan? Toh nanti bisa ngasih uang pas pulangan.

Untung Haris gesit memajukan tangannya. Hari ini Haris lagi yang bayar.

"Tunggu pesanannya disebelah sini ya mas"

Haris tersenyum sambil mengangguk. Anna menarik Haris kearah antrian penunggu pesanan yang terletak disebelah kiri kasir.

"Nanti aku ganti"

"Gausah"

"Pas kita nonton kamu bayarin tiket ku"

"Gapapa"

Anna merengut. Anna cukup tau diri, rasanya Haris sudah menghabiskan berliter-liter bensin untuk mengantarnya pulang hampir setiap hari.

"Nih" Anna memasukan pecahan 50 ribu kedalam kantong jaket biru malam punya Haris.

"Loh apa ini"

"Ongkos gojek"

Haris ketawa ringan.

"Kamu udah ngabisin banyak uang buat bayar bensin ngantarin aku hampir tiap hari, seengaknya biarkan aku bayar makanan yang masuk ke perut ku sendiri"

save me, save you ;Taeyong-JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang