6

110K 7.7K 404
                                    

Agmi nggak menyangka sih dia harus melakukan prosedur kumbah lambung sendiri. Yak hal-hal seperti ini biasanya dikerjakan perawat. Jarang ada kesempatan bagi dia melakukan prasat sederhana kayak begini, karena jumlah mahasiswa perawat di rumah sakit ini yang butuh prasat juga bejibun. Cuman yang jadi masalah dia itu seharusnya stase bedah sekarang bukan stase penyakit dalam, bukan emergensi medis juga. Apa dia nggak merebut prasat temen-temennya?

Yah, kondisi IGD emang ricuh begini sih. Siapa yang peduli kamu lagi stase apa. Lebih dari seratus pasien harus ditangani. Lagian Agmi cuman mengikuti apa yang disuruh sama Dokter Reno.

Maka Agmi pun melakukannya. Sebenarnya ini bukan prasat yang luar biasa. Hanya. Memasukkan selang ke dalam hidung pasien sampai ke lambungnya untuk mengeluarkan cairan-cairan yang berbahaya. Sebelum melakukan prosedur tak lupa Agmi berdoa dulu supaya dilancarkan segala usahanya. Dia lalu memberikan konseling dan informasi dulu pada pasien yang mau dikumbah lambungnya tentang tujuan tindakan yang akan dia lakukan. Pasiennya yang sudah kesakitan iya-iya aja kayaknya.

Agmi diam-diam melirik Dokter Reno si pebinor. Dia kayaknya juga sibuk sama pasien lainnya jadi dia nggak merhatiin Agmi. Dia juga sibuk kumbah lambung pasien di bed sebelah. Astaganaga! Agmi baru pertama kali melakukan ini masak dibiarin gitu ada sih! Nggak ada yang dampingin. Duh sial!

Ya udah, Agmi tarik napas aja dan banyak berdoa. Dia udah mengukur panjang selang yang mau dia masukkan dari hidung ke prosesus xipoideus. Dia mengolesi selang NGT dengan gel kemudian memasukkannya pelan-pelan melalui hidung pasien.

"Di telan ya, Bu." Agmi memberi petunjuk pada si Ibu. Soalnya dia pernah lihat mahasiswa perawat melakukan ini dulu dan malah selang itu keluar lagi lewat mulut pasiennya. Kata residen pembimbingnya waktu itu, hal itu terjadi karena pasiennya ga diminta menelan NGT yang sudah dimasukkan. Sedikit mengerikan.

Jantung Agmi dag-dig-dug nggak karuan. Tangannya juga tremor banget tapi dia berusaha tersenyum aja. Kamu bisa Agmi! Kamu bisa! Dalam hatinya Agmi terus berusaha menyemangati dirinya sendiri. Sembari merapalkan segala macam surat-surat yang dia tahu. Dari ayat kursi sekalian bangkunya, STNK, termasuk surat gadai jugalah. Akhirnya selang itu sudah masuk semuanya. Agmi mengambil spuit 50 cc yang dia isi dengan udara. Kemudian didengarkan lambung dengan menggunakan stetoskop. Ok, sepertinya dia mendengar suara blub tadi. Itu beneran bukan ya? Apa imajinasi aja? Sembari menyebut nama Allah dia akhirnya mengisi spuit itu dengan aquabides sebanyak kurang lebih 100 cc setelah itu dia menariknya perlahan sebanyak dua 20 cc.

Agmi menyeka keringat dengan lengan bajunya ketika melihat cairan lambung akhirnya keluar dan dia tampung ke dalam bengkok. Huft! Dia berhasil! Ternyata dia berhasil melakukan ini walaupun tanpa didampingi siapa pun. Agmi melihat cairan yang berwarna orange bercambur dengan serpihan-serpihan makanan keluar. Jangan tanyakan bagaimana baunya deh. Di sini Agmi bersyukur karena dia nggak kepengen muntah karena saking tegangnya tadi.

Oke, muntahan ini adalah spesimen yang berharga. Nanti petugas laboratorium pasti datang ke sini untuk mengambil sampel agar bisa tahu apa sebenarnya penyebab dari kejadian luar biasa ini. Setelah cairan itu semakin terlihat bersih dan bening, Agmi pun menghentikan prosesi kumbah lambung ini.

"Ibu, saya keluarkan selangnya ya," ucap Agmi sembari menarik pelan-pelan NGT tersebut sampai benar-benar keluar seutuhnya. Agmi nggak bisa membayangkan sih kalau benda sebesar selang ini dimasukin ke hidungnya dia. Duh, jangan sampai deh. Bayanginnya aja udah ngilu banget hidung dia.

"Bagaimana Bu? Perasaannya?" tanya Agmi pada sang pasien yang dia udah lupa namanya siapa. Saking tegangnya tadi.

"Sudah nggak terlalu sakit perut saya, Dok. Terima kasih," senyum sang Ibu lemah.

Agmi tersenyum saja. Semoga si ibu baik-baik saja. Ada rasa senang yang membuncah karena dia bisa mengerjakan prosedur dengan benar walaupun baru pertama kali melakukannya.

Terpaksa Menikahi Dokter (Republish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang