Wei Wuxian & The Seventh Dwarfs part 2

3.1K 365 26
                                    


🥀🥀🥀

Keheningan malam di perairan. Sungai yang memantulkan cahaya bulan purnama. Bergerak tanpa suara, sebuah perahu hitam berisi jenazah gadis cantik memegang bunga teratai.

Seketika mata gadis itu terbuka. Wei Wuxian masih hidup. Dia hanya melemahkan tanda-tanda vital organ dalam tubuhnya agar Nyonya Yu Ziyuan mengira dia sudah meninggal.

Tapi itu juga melemahkan energi spiritual nya. Setidaknya dia selamat sekarang, cermin ajaib tidak akan mengetahui keberadaannya sekarang. Saat ini dia hanya mampu berbaring mengikuti aliran sungai.

Saat pagi menjelang tiba-tiba perahunya menghantam bebatuan di pinggir sungai. Dengan tertatih dia keluar dari perahu dan berjalan menuju hutan. Dia memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon besar. Merasa kelelahan dan luka dipunggungnya berdenyut denyut dia pun tertidur.

Gerakan yang dia rasakan dan suara yang seolah memanggilnya membuatnya terbangun.

"Hei... Hei... Kau baik-baik saja??"

Wei Wuxian membuka matanya perlahan dan melihat seorang pemuda dengan rambut panjang terikat keatas mengguncang tubuhnya. Sakit di punggungnya kembali terasa dan dia mengaduh..

"Hei kau kenapa? Kau terluka?? Ayo ikut aku.. Kakakku bisa menyembuhkan luka"

Wei Wuxian menunduk seolah mengucapkan terima kasih. Pemuda itu tersenyum dan menaikkannya di punggungnya. Dibawanya Wei Wuxian ke sebuah rumah cukup besar disebuah desa. Pria itu berteriak memanggil seseorang.

"Kakak... Kakak... Kau ada dimana??? Kakak.."

Pemuda itu mendudukkan Wei Wuxian disebuah kursi yang terbuat dari kayu ukir yang indah. "Kau tunggu disini... Aku akan mencari kakakku.."katanya sambil tersenyum dan pergi kedalam rumah.

Tak berapa lama pemuda itu kembali dengan seorang wanita yang cantik namun sedikit berwajah masam. Begitu melihat Wei Wuxian ekspresinya berubah menjadi ke khawatiran. Dia meraih tangan Wei Wuxian dan memeriksa nadinya.

"Kenapa denyut nadimu begini lemah? Apa yang terjadi??!!"katanya agak panik.

"Aku.. baru melemahkan tanda vitalku"lirih Wei Wuxian menjawab.

"Cepat bawa dia masuk, dan baringkan ia... Tunggu!!"

Wanita itu melihat punggung Wei Wuxian terdapat bercak darah pada pakaiannya yang telah mengering, "Aku saja yang bawa dia.. A-Ning, kau ambil kotak herbalku"

Pemuda itu mengangguk dan berjalan pergi. Wei Wuxian dipapah menuju sebuah ruangan kamar tak jauh dari ruang depan dan segera mendudukkan nya di sebuah ranjang. 

"Lepaskan pakaianmu..."

Wei Wuxian menurut dia menghadap belakang dan membuka pakaiannya. Luka cambuk akibat zidian langsung terlihat. 

"Apa yang terjadi padamu??!!! Luka ini bukan disebabkan oleh senjata biasa!!"

Pemuda yang baru memasuki kamar itu pun terkejut kaget hingga ia ingin menangis seolah turut merasakan sakitnya. Wei Wuxian menutupi bagian depan tubuhnya dengan selimut dan hanya memperlihatkan luka dibagian punggungnya.

"Wei... Wei Wuxian"katanya lirih

Wanita dan pemuda itu langsung mengarahkan pandangannya ke wajah Wei Wuxian yang menghadap kebelakang dan tertutupi oleh rambut hitamnya.

"Rasanya tidak sopan bila menerima bantuan seseorang yang bahkan tidak mengenalmu, jadi aku memperkenalkan diri.. Namaku Wei Wuxian.."tambahnya.

Wanita dan pemuda itu tersenyum, "Jangan sungkan.. Kita manusia harus saling tolong menolong. Aku Wen Qing dan laki-laki yang hendak menangis itu Wen Ning"katanya sambil menunjuk.

Wen Ning yang sejak masuk kamar matanya berkaca-kaca, "Siapa yang tidak akan menangis melihat luka yang dideritanya??!! Hanya melihatnya saja aku bergidik ngeri apalagi dia seorang gadis yang merasakannya!! Pasti sakit sekali!!" Air matanya seolah banjir tak terbendung.

Sembari mengobati luka dipunggung Wei Wuxian, Wen Qing bertanya, "Bagaimana kau bisa mendapatkan luka separah ini? Sampai kau harus melemahkan tanda vitalmu?"

Wei Wuxian bercerita mengenai luka yang didapatnya akibat zidian, Nyonya Yu Ziyuan, Yunmeng, Istana Lotus Pier, dan bagaimana ia harus berpura-pura mati agar bisa selamat.

Wen Ning yang mendengarkan cerita Wei Wuxian tak henti-hentinya menangis sampai kakaknya harus membentaknya agar tenang.

Wen Qing, "Syukurlah kau bisa selamat.. Zidian punya kekuatan menghancurkan yang tidak main-main. Kau dapat selamat sepertinya kau punya ilmu spiritual dan kultivasi yang cukup tinggi.."

Wei Wuxian, "Itulah alasannya... Aku mempelajari ilmu kultivasi dan Nyonya Yu Ziyuan menganggap aku sebagai ancaman. Dia takut kecantikan dan kehebatannya akan tersaingi. Dia menyiksaku, membunuhku karena aku Perempuan..."

Wen Qing, "Alasan yang tidak masuk akal... Jika wanita sudah diliputi oleh rasa iri dan cemburu, dia bisa berbuat apapun bahkan kehilangan hati nurani... Baiklah.. kau akan tinggal disini untuk beberapa waktu sampai lukamu sembuh.."

Wei Wuxian sumringah, "Benarkah itu Kak Wen Qing? Aku diizinkan ada disini sementara?"

Wen Qing, "Ya.. setelah itu kau bebas mencari jalan hidupmu. Apakah kau mau pergi, balas dendam, atau menetap disini.."

Wei Wuxian menitikkan air mata, "Terima kasih.. rasanya tidak akan cukup.."

Wen Qing, "Sudah tak usah dipikirkan.. Akan kucarikan pakaian ganti untukmu.. sepertinya aku punya beberapa pakaian yang sesuai ukuranmu.."

Wei Wuxian menyela, "Maafkan aku.. Apakah aku boleh meminta sesuatu?"

Wen Qing, "Apa itu?"

Wei Wuxian menjawab, "Aku tidak ingin pakaian perempuan.. Aku ingin pakaian laki-laki.."

Wen Qing kaget mendengarnya, namun seketika itu juga dia mengerti maksudnya dan menyuruh Wen Ning untuk mencari pakaian laki-laki.

Wen Qing, "Beristirahatlah... Kau harus memulihkan kondisi tubuhmu.. Jangan sering-sering melemahkan organ vitalmu atau nanti organ vitalmu akan benar-benar lemah dan tidak dapat digunakan. Lebih baik menekan energi spiritualmu agar tidak terdeteksi.."

Wei Wuxian mengangguk. Wen Qing keluar kamar dan menutup pintu. Wei Wuxian berusaha berbaring dan beristirahat.

.

.

.

.

.

*Author Note*

Makin serius aja ceritanya gak ada lucu-lucu sama sekali...

Hh


Wei Wuxian & 7 Kurcaci {Lan WangJi x Wei Wuxian female}Where stories live. Discover now