3. Hujan

4.4K 644 86
                                    


"Lo kagak ada niatan berangkat pake motor gitu?" tanya Lucas tiba-tiba. "Padahal kan lo punya motor, sayang loh gak dipake."

Mark mengendikan bahu nya. "Enakan juga naik bus. Ramah lingkungan bro!"

Lucas memutar bola mata nya. "Hm, oke oke. Terserah," ucapnya. Lalu Lucas berjalan menuju tempat parkir.

Mark melangkahkan kaki berlawanan dengan Lucas, ke gerbang sekolah. Sebenarnya, ia punya motor dan ingin menggunakannya. Tetapi, ia masih ingin naik bus. Ia masih ingin mendengar suara merdu si Teru-Teru Bozu, selain itu, ia juga penasaran dengannya.

Mata Mark memincing ke arah langit yang gelap. Perlahan-lahan tetes demi tetes air mulai turun berjatuhan.

Mark memasang tudung jaketnya ke kepalanya. Lalu berlari menuju halte di depan sekolah. Menerobos hujan. Matanya menyipit, melihat seseorang dengan jaket hitam bertudung sedang duduk diam di halte. Tidak asing, pikirnya.

   "Sonata no kubi wo chon to kiru zo."

Mark bergidik. Baru sampai sudah disambut seperti itu.

Dengan ragu-ragu Mark duduk di samping Donghyuck. Ia terdiam, menikmati suara indah orang di sebelahnya ini.

Mark memerhatikan Donghyuck intens. Merasa diperhatikan, nyanyiannya berhenti. Mark di sebelahnya tersenyum canggung.

"Lo Donghyuck kan?"tanya Mark. Yang ditanya mengangguk kaku.

"Ngomong-ngomong, thanks ya,"ujar Mark. Donghyuck mengerutkan kening, yang pastinya tidak terlihat.

"Novel," ujar Mark.

"Oh," ujar Donghyuck singkat.

Mata Mark berkedut jengkel. Gue udah tanya ini itu, sekali-kali jawab yang panjang kek. Masa cuma oh doang, batin Mark. Mark menghembuskan nafasnya pelan, ia jadi malas 'sksd' lagi.

Hening beberapa saat, suasana menjadi canggung. Mark melirik ke arah Donghyuck yang diam saja dari tadi.

"Ehm. Lo rumahnya dimana? Kok gue gak pernah liat lo sebelumnya?"tanya Mark ragu-ragu, memulai pembicaraan.

Donghyuck diam. Tetap menunduk ke bawah. Mungkin lantai halte lebih menarik dari pada orang yang sedang berbicara di sebelah dirinya.

' KZL!' batin Mark nelangsa.

Hening kembali menyelimuti mereka. Mark merutuki dalam hati, kenapa bus nya datang lama sekali disaat seperti ini?

Mark berdehem. "Lo suka banget ya sama lagu Teru-Teru Bozu?" tanya Mark memulai pembicaraan lagi.

' Bodo amat kalo dikacangin lagi,' pikirnya.

"Menurut lo?"jawab Donghyuck.

"Ya...iya sih kayaknya," jawab Mark sedikit kikuk. Mark tertawa kecil, "lo itu kaya fanatik banget sama lagu itu."

"Lagu nya bagus, serem tapi,"ujar Mark lirih.

"Emang gue pikirin?"ucap Donghyuck yang membuat Mark kaget. Bisa savage juga ternyata, batinnya.

"Lo kayaknya orangnya tertutup ya," Mark tersenyum tipis. "Btw, lo gak sama temen lo?"

"Tidak..."lirih Donghyuck.

"Tidak ada..."

Mark mengernyitkan dahinya. Introvert huh? Ia kira orang introvert cuma ada di novel yang ia baca. Ternyata ia baru saja berbicara dengan orang introvert.

"Bus," ujar Donghyuck, lalu mulai melangkahkan kakinya ke bus yang sudah menunggu di depan halte.

Mark buru buru menggendong tasnya dan berjalan ke arah bus, mengikuti Donghyuck.

Teru-Teru Bozu | MarkHyuckNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ