Part 32

1.8K 193 22
                                    


Akhirnya setelah bel istirahat berbunyi, Jimin dan Yugyeom pun memutuskan untuk meninggalkan atap. Mereka tidak mungkin terus saja bolos bukan ?

"Sunbae aku harap kita bisa menjadi teman "Ucap Yugyeom sambil tersenyum. Jimin menganggukkan kepalanya.

"Tentu saja. Kita bisa bertukar nomor ponsel jika kau mau "

Mendengar ucapan Jimin tentu saja membuat Yugyeom senang. Dia bahkan menganggukkan kepalanya antusias sekali yang mana membuat Jimin terkekeh.

"Kau lucu sekali Yugyeom. Tapi ponsel ku ada di tas ku, tapi jika kau ingin pulang sekolah kau bisa datang ke kelas ku "Ucap Jimin. Yugyeom terlihat berpikir.

"Baiklah kalau begitu. Pulang sekolah nanti aku akan langsung datang ke kelas mu sunbae. Yapi sunbae jangan meninggalkan ku jika aku datang terlambat "Ucap Yugyeom. Jimin menganggukkan kepalanya.

"Tidak akan. Sudah sana kembali ke kelas "Ucap Jimin.

"Aku akan ke kantin saja sunbae. Lagipula ini kan jam istirahat, aku tidak akan melewatkan kesempatan untuk makan sepuasnya "Ucap Yugyeom yang membuat Jimin tertawa.

"Sunbae tidak mau ikut makan bersama denganku?"Tanya Yugyeom. Jimin menggelengkan kepalanya.

"Kau sendiri saja Yugyeom. Aku ingin ke kelas saja "Jawab Jimin.

"Baiklah kalau begitu. Aku permisi dulu sunbae "Ucap Yugyeom sedangkan Jimin hanya menganggukkan kepalanya saja.

Sepeninggalan Yugyeom, Jimin pun beranjak menuju kelasnya. Namun saat berada di pintu kelas, Jimin pun berpapasan dengan Taehyung.

Mata mereka sempat bertemu sebelum Jimin memutuskan kontak mata.

"Minggirlah "Ucap Taehyung dengan suara dingin. Jimin memasang wajah tak kalah dingin, dia pun sedikit menggeser posisi nya agar Taehyung bisa lewat.

"Sekarang kau jadi senang membolos "Sindir Taehyung.

"Terserah ku. Kita tidak saling mengenal, ingat itu Taehyung-ssi"Ucap Jimin dingin. Taehyung yang mendengarnya mendengus.

"Tak tahu diri "Ucap Taehyung. Dia pun pergi setelah mendorong Jimin dengan kasar. Jimin sendiri hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.

"Gwenchanayo memang begitulah kau bersikap seharusnya Jim "Ucap Jimin dalam hati. Lalu dia pun masuk ke dalam kelas.

Di dalam kelas Jimin hanya bisa termenung di tempat duduknya. Tidak ada teman, tidak ada yang mengajaknya berbicara seperti yang lainnya. Dia merasa asing di kelas nya sendiri.

Jimin mengambil handphone nya, dia melihat ada satu pesan yang masuk.

"Yoongi hyung "Batin Jimin.

Jimin membuka pesan itu lalu membacanya.

"Kau sudah makan ?"

Jimin tidak membalas pesan itu. Dia malah menelepon Yoongi.

"Halo Jim "Terdengar suara Yoongi dari seberang sana.

"Apa aku mengganggu ?"Tanya Jimin hati-hati. Yoongi terkekeh diseberang sana.

"Tentu saja. Ada apa ? Kau rindu pada hyung ?"Tanya Yoongi. Jimin yang mendengarnya hanya tersenyum tipis.

"Anniya, hyung ini terlalu percaya diri. Aku hanya ingin bercerita "Ucap Jimin. Tatapan nya tertuju kepada papan tulis yang ada di depan sana. Tertera beberapa soal yang Jimin tahu pasti ada test yang sudah dia lewatkan.

"Bercerita apa ? Apa ada masalah ? Gwencahana ?"Suara Yoongi terdengar panik.

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir hyung. Hari ini aku mendapatkan seorang teman lagi. Namanya Yugyeom, dia anak baik, dan hyung tahu ? Dia adalah junior ku di sekolah. Dia anak yang menyenangkan, dia bahkan enak sekali diajak berbicara "Ucap Jimin panjang lebar. Disana Yoongi tidak menyahut ataupun menyela Jimin, dia fokus mendengarkan semua cerita Jimin.

We Are Lie [ LENGKAP ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon