15

18.4K 996 58
                                    


"Apah?? Shya muntah muntah??" ucap Sabda kaget

"Iya Sabda kesana sekarang" ucap Sabda kemudian menutup telepon

"Shya siapa Pak?" tanya Tiara

"Itu istri saya"

"Haha, istri?? Kapan menikah??"

"Bulan kemarin, dia istri saya Tiara"

Tiara berdiri tegak kemudian memandang Sabda tak percaya

Plakk

Satu tamparan mendarat dipipi Sabda

****

Tiara memandang wajah sabda tak percaya
"Dia istri bapak?"

Sabda memandang Tiara aneh
"Iya memang nya kenapa?? Mengapa kamu menampar saya?"

"Masih menanyakan kenapa saya nampar bapak!? Bapak nyadar gak sih, bapak sudah memberikan harapan kepada saya!!!"

"Saya hanya menganggap kamu adik saya sendiri"

"Bapak bahkan tidak mengundang saya kepernikahan bapak!! Bapak ngerti gak sih, bapak sudah buat saya jadi orang ketiga dalam hubungan bapak dengan istri bapak!! Saya menganggap bapak lebih dari seorang guru, yang saya hormati dan saya sayangi lebih dari seorang keluarga!!! Bapak gak pernah rasakan rasa itu??  Bapak hancurkan hati saya. Jangan datang pak!! Jangan datang jika itu hanya akan menambah luka saya!" teriak Tiara sambil menangis

Sabda memegang bahu Tiara
"Tiara saya tidak pernah memberikan harapan kepada mu, bahkan sikap saya kepada mu biasa saja"

Tiara menghentakkan tangan sabda dibahunya
"Coba liat dari sudut pandang saya pak, apakah ada seorang guru yang menghabiskan waktu makan siang nya dengan murid nya??"

Sabda menghela nafas
"Maaf Tiara, saya harus pulang. Besok kita selesaikan masalah ini" ucap Sabda kemudian berlari karena mengkhawatirkan Shya

Tiara memandang Sabda dengan wajah tak percaya, sosok yang dikagumi nya yang dia anggap tak akan merendahkan harga diri seorang perempuan. Kini dia sendiri yang direndahkan oleh orang itu, orang yang dia kagumi.

Tiara menggulingkan meja keras kemudian berteriak sekencang kencang nya, semua orang memandang nya aneh namun tak ada satupun yang menenangkan nya sampai satu orang memeluk nya

Tiara kaget, namun ia kemudian menangis dalam pelukan seorang pria itu.

"Istigfar Ra" ucap pria itu sambil mengusap punggung Tiara

"Hat, hati ku sudah terikat pada nya.. Hiks" balas Tiara tak henti nya menangis

Pria itu hanya diam dan mengelus terus menerus punggung Tiara
"Percaya lah, cinta itu datang memang untuk pergi lagi. Kecuali cinta mu pada Tuhan, Pria itu sudah memiliki rumah nya sendiri kamu tak berhak untuk singgah dihati nya disaat dia tak membiarkan seorang pun memasuki rumah nya"

"Kamu bisa minta pria manapun untuk menjadi jodoh mu pada Tuhan mu, tapi tidak dengan seorang pria yang telah memberikan hidup nya untuk orang lain. Ra, buka mata kamu... Jangan kamu kira kebahagiaan cuman datang dari nya" ucap Pria itu sambil mengusap pipi Tiara

Tiara memandang wajah seorang pria yang ada didepan nya.
"Makasih Brian"

Yah, laki laki itu Brian. Namun, ada hubungan apakah antara Brian dan Tiara??

*****

Shya terduduk lemas disofa
"Shya minum dulu air hangat nya" ucap mamah sabda sambil mengasongkan minum

"Tidak usah repot repot Mah, Shya baik baik aja kok"

"Baik baik gimna? Kamu dari tadi muntah muntah terus" ucap Mamah sabda marah

"Iya atuh mamah, jangan marah marah" rajuk Shya tak enak

"Ihh, mamah tuh khawatir bukan marah"

Tiba tiba pintu depan terbuka dan menampilkan Sabda yang terengah engah, sabda langsung menarik lengan Shya

"Ayo kita kerumah sakit sekarang"

"Tunggu mas, shya gak papa"

"Shya kali ini mas gak mau dibantah!" ucap Sabda dengan nada tinggi

Shya dan mamah memandang Sabda heran

"Kamu kenapa marah marah?" tanya Shya tak mengerti

"Astagfirullah maaf Shya, mas bukan marah marah.. Mas khawatir sama kamu, please sekarang dengerin kata mas ayo kita ke rumah sakit" ucap Sabda lembut

Shya pun mengangguk kemudian mengikuti sabda yang berjalan kemobil.

"Mas kalo mas ada masalah cerita sama Shya yahh" ucap Shya lembut dengan mengelus lengan sabda

Sabda hanya tersenyum kepada Shya

*****

Shya sedang berada diruang tunggu, sebelum nya ia telah diperiksa dokter ia kira dirinya mengandung. Namun sepertinya tidak mungkin, dia baru saja melakukan hubungan itu kemarin malam. Dan benar saja dia hanya keracunan susu basi, makanya muntah muntah.

Sekarang Sabda sedang berbicara berdua dengan dokter yang memeriksa Shya

"Ibu Shya tidak hamil pak, dia hanya keracunan makanan. Tapi ketika saya memeriksa rahim bu shya, saya menemukan satu kejanggalan pak"

"Istri saya tak apa apa apa kan Dok?"

"Istri bapak baik baik saja, kok hanya ada satu kekurangan saja"

*****

Sabda sudah keluar dari ruang Dokter

"Gimana mas?? Shya sehat kan?"

Sabda langsung memeluk Shya
"Mas bersyukur banget kamu sehat Shya, cuman keracunan susu tapi alhamdulillah kamu cuman sedikit. Makanya periksa dulu tanggal kadaluarsa nya Shya, jangan buat mas kaget seperti ini. Mas sayang sama kamu Shya"

Shya tertawa
"Mas kenapa sihh?" tanya Shya aneh

"Mas sayang sama kamu"

"Emang Shya gak sayang sama Mas?"

"Mas nggak tau, kamu sayang sama mas??"

"Ana uhibbuka fillah" ucap Shya lantang

"Aku mencintai mu karena Allah" ucap Sabda tanpa melepaskan pelukan nya, dan tanpa Shya sadari sabda mengeluarkan setetes air mata

Tiba tiba handphone Sabda berbunyi
"Halo??"

"...."

"Saya segera kesana" ucap Sabda kemudian menutup telepon nya
"Shya, mas pergi dulu yahh.. Kamu bisa kan pulang sendiri?? Mas pesenin kamu taksi, kamu tunggu aja didepan oke. Assalammualaikum" pamit Sabda kemudian pergi meninggalkan Shya sendirian.

pacaran islami?? (Complete)Where stories live. Discover now