[14]

4K 467 25
                                    

Setelah pemulihan di rumah sakit, akhirnya Nara diperbolehkan pulang oleh dokter.

"Kakak sama Adek gak boleh manja sama Buna ya, Bunanya belum sembuh total." Kata Jaehyun.
"Kalo mau makan atau apa bisa bilang sama Mbak Lana. Kalian udah besar juga jadi belajar sendiri ya sayang." lanjutnya.


Sehari-hari Nara hanya menghabiskan waktu di kamarnya dengan menonton tv sambil menunggu Jaehyun dan kedua anaknya pulang. Nara benar-benar dilarang Jaehyun untuk mengerjakan pekerjaan berat, mengurus kedua anaknya pun Jaehyun mempercayakannya ke Mbak Lana.

Perasaan Nara masih sama. Ia merasa kosong gak tentu setelah operasi pengangkatan rahimnya. Bahkan kadang ia tidur di kamar anak-anaknya atau di sofa bed ruang tengah rumahnya daripada tidur dengan Jaehyun. Kadang Jaehyun sampai menggendong memindahkan Nara ke kamarnya.
Padahal sudah berulang kali ia menjelaskan pada Nara tidak pernah menuntut apapun apalagi mereka sudah dikarunai Kyeona dan Raska.

"Udah makan kamu?" Tanya Jaehyun yang baru saja pulang dari kantornya.

Nara hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya, dari pagi Nara gak makan sama sekali hanya minum susu yang disiapkan Mbak Lana.

"Makan ya, aku yang masakin." Bujuk Jaehyun.
"Gak usah, aku gak lapar kok. Kamu aja yang makan." Kata Nara yang fokus dengan film tontonannya.


Sikap Nara benar-benar membuat Jaehyun bingung, gak tau apalagi yang harus dilakuin biar Nara berubah.

"Ra, please kamu kaya gini sama aja bikin aku bisa bersikap lebih dari ini sama kamu."
"Apa kamu bisa mikirin perasaan aku sedikit aja?"

"Kamu yang harusnya bisa mikirin perasaan aku, gimana hancurnya aku jadi wanita yang gak sempurna dimata kamu, anak-anak dan orang lain!" Kata Nara sambil menangis sesegukan.

Ucapan Nara membuat Jaehyun sakit hati, padahal sedikitpun Jaehyun gak pernah kepikiran buat selalu bahas hal ini sama Nara. Tapi Nara selalu seperti ini.

"Apa yang harus aku buktiin sama kamu kalo aku gak pernah kepikiran sama sekali buat nuntut tentang keadaan kamu sekarang?"

Jaehyun benar-benar membentak Nara, mengeluarkan semua emosinya. Hatinya lelah.

Airmata Nara menetes, ia hanya ingin membahagiakan Jaehyun dan kedua anaknya tapi keadaannya sekarang berbeda.

"Besok aku mau ketemu Yuna, aku bakal ngizinin kamu buat balik lagi dan nikah sama dia."
"Aku yakin dia pasti bisa kasih kamu keturunan yang lebih, kasih adik buat Kyeona dan Raska." Ucap Nara sambil mengusap airmatanya.

Hatinya benar-benar hancur ketika mulutnya mengeluarkan kata-kata itu.

"Nara, cukup!!!"

Tanpa mengindahkan ucapan Jaehyun, Nara meninggalkan Jaehyun di kamarnya. Dengan hati-hati ia berjalan sesekali memegang perut dibagian bekas operasinya.





"Aku gak suka cara kamu kaya gini. Kalopun kamu udah gak mau lagi hidup sama aku, aku lebih milih buat sendiri selamanya daripada aku harus nikah sama Yuna atau orang lain."
"Inget itu. Aku gak pernah nuntut kamu buat sempurna dimata aku ataupun anak-anak, aku cuma mau kamu tanggung jawab sebagai istri dari aku dan ibu dari anak-anak kita." Jelas Jaehyun panjang lebar.

Nara tak henti-hentinya menangis, dengan menahan sakit diperutnya.

Melihat Nara seperti itu jelas membuat Jaehyun sangat khawatir. Ia langsung menarik Nara kepelukannya, mencoba menenangkan Nara.

Jaehyun sangat menyesal sudah berbicara seperti itu pada Nara, ia tau bagaimana sebenarnya keadaan hati Nara. Bukannya membuat Nara tenang, malah menambah beban hatinya.



"Papa.... Buna kenapa nangis?" Tanya Raska polos.
"Perutnya Buna sakit, Papa obatin Buna dulu ya ke kamar. Adek sama kakak cepet tidur udah malem." Kata Jaehyun sambil menuntun Nara ke kamarnya.

"Tidur ya, aku belum izinin kamu pergi keluar apalagi masuk kerja."
"Kalo bisa kamu resign kerja aja biar aku di rumah terus sama kamu."

Nara langsung menjitak Jaehyun, gimanapun Jaehyun punya tanggung jawab pekerjaan.

"Sakit yang." Kata Jaehyun sambil mengelus kepalanya.

Tanpa memperdulikan Jaehyun, Nara langsung berbaring dan membelakangi suaminya.
"Kebiasaan emang, selalu kaya gini. Tapi gak apa-apa, biar enak dipeluk sama aku." Kata Jaehyun yang langsung mengeratkan pelukannya.

Nara cuma pura-pura tidur, dia gak mau Jaehyun terus kepikiran karna sikapnya sekarang.
"Maaf." Ucap Nara pelan sambil mengelus lengan Jaehyun yang melingkar ditubuhnya.





Hari ini hari libur dan Jaehyun menghabiskan waktu liburnya bersama Kyeona dan Raska.
"Pa, adek mau beli es krim."
"Mau beli mainan juga, udah lama gak beli mainan."
Masih pagi Raska sudah menghebohkan seisi rumah karna minta mainan.

"Mbak, siapin sarapan buat Nara ya. Nanti saya yang anterin ke kamar." Perintah Jaehyun pada Mbak Lana.

Iya, Nara masih tertidur pulas karna semalam ia tidur lebih larut dari Jaehyun.

"Kakak sama Adek mandi dulu sana, nanti kita ke supermarket belanja stock makanan di rumah."

Jaehyun mencoba jadi Bapak rumah tangga yang baik.





"Sarapan dulu yuk, udah hampir siang." Kata Jaehyun yang dengan lembut membangunkan Nara.

Gak mau ngecewain Jaehyun dan merasa lapar setelah kemarin gak makan seharian akhirnya Nara mau sarapan.


"Aku ke supermarket dulu ya sama anak-anak. Raska juga malah minta mainan." Kata Jaehyun ke Nara.
"Jangan dibeliin mainan terus, kebiasaan jadinya."
"Iya-iya. Yaudah aku pergi dulu, tunggu ya." Jaehyun mengecup kening Nara sebelum akhirnya pergi ke supermarket.




Kapan kamu ada waktu buat ketemu sama aku?
Ada hal penting yang mau aku bicarain sama kamu. Kabarin aku secepatnya kalo kamu ada waktu luang.

Nara.

All With You ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang