Istri Kedua

Prolog

Tidak ada yang pernah tahu rahasia tersembunyi dalam hidup ini. Semua yang terlihat indah tidak selamanya terasa manis. Begitupun sebaliknya, yang terlihat tidak menarik pun tidak selamanya terasa pahit, mungkin malah memberikan kenyamanan luar biasa. Kenyamanan yang justru sangat dirindukan.

Tak bedanya dengan pernikahan. Mereka yang terlihat senyum dan berbahagia di luar, belum tentu tidak menyimpan duri dan jarum di dalam dekapannya. Pun dengan mereka yang tak pernah menunjukkan kemesraan ala film drama, tidak selamanya kehidupannya buram tanpa warna.

Menikahi seseorang yang berparas rupawan, berakal brilian, dan berlebihan harta tak semudah yang dibayangkan. William, sosok lelaki sempurna idaman para wanita. Berbadan tegap, berpenampilan rupawan, bertutur kata sopan dan berpendidikan, mampu membius siapapun wanita yang memandang. Tidak sulit membalik hati untuk terpikat padanya.

Dan Anita, wanita yang beruntung mendapatkan William, setidaknya begitu kebanyakan anggapan orang kepadanya. William memilih Anita untuk menjadi istrinya, pelabuhan terakhir cintanya.

Mereka dipertemukan dalam satu kampus pada waktu itu. William adalah kakak angkatan Anita, yang memulai pertemuan mereka dari kegiatan Mahasiswa Baru. Pandangan pertama berhasil membuai Anita yang kemudian berlanjut dengan rajutan kisah bersama hingga mereka menyandang toga.