21. Rutinitas baru

3.6K 394 13
                                    

"Bun, ayah ajak adek berjemur di halaman belakang ya?" pinta Iqbaal saat Naya baru saja selesai mandi.

Menanggapi permintaan sang suami, (Namakamu) mengangguk setuju. "Gausah lama-lama tapi ya? Sebentar aja"

"Emang kenapa? Takut berubah jadi vampire ya?"

plak

(Namakamu) memukul pelan mulut Iqbaal membuat suaminya itu meringis. "Kalo ngomong ya? Enak aja anaknya sendiri dibilang vampire"

"Aduh bunda. Dari semalem galak bener kenapa sih"

"Ckck, bisa darah tinggi aku lama-lama. Udah sana, kamu ajak Naya berjemur aja" perintah (Namakamu) yang sedang membereskan perlengkapan Naya.

"Okay. See u bunda sayang"

Sebelum pergi keluar, Iqbaal menyempatkan untuk mencium kening sang istri. Tentu saja perlakuan manis Iqbaal yang seperti ini akan membuat (Namakamu) tersenyum.

Sepeninggal suami dan anaknya, (Namakamu) memilih untuk membereskan kamarnya yang lumayan berantakan. Juga membereskan perlengkapan Nayara yang sempat Iqbaal hamburkan semalam.

"Huft. Lumayan capek juga ya" ujar (Namakamu) setelah selesai membereskan kamarnya. Setelah itu ia memutuskan untuk mandi agar terlihat lebih fresh.

Di halaman belakang, Iqbaal sedang mencoba mendiamkan putrinya yang kembali menangis. Mengerti jika (Namakamu) butuh istirahat, ia sengaja tidak membawa Nayara kembali ke kamar.

"Sstt, anak ayah pinter. Jangan nangis lagi ya? Kasian bundanya"

Karna tidak tega melihat putrinya terus menangis Iqbaal terpaksa kembali ke kamar. Menyerahkan Nayara kepada bundanya.

"Aduh anak bunda haus ya?" ujar (Namakamu) mengajak putrinya berbicara.

"Emang pagi ini Naya belum ada nyusu?" tanya Iqbaal yang sedang tengkurap di samping (Namakamu).

"Belum. Kan tadi pagi waktu bangun langsung aku mandiin"

Iqbaal menguap, ia merasa sangat mengantuk karna tidak tidur semalaman.

"Tuh kamu ngantuk. Tidur gih" suruh (Namakamu) sambil mengelus rambut Iqbaal.

"Enggak. Cuma nguap doang" elak Iqbaal.

(Namakamu) terkekeh melihat tingkah suaminya ini. "Aku tau kamu ngantuk karna semalem ikut begadang"

"Tapi kalo aku tidur kamu tidur juga"

"Ih si ayah, ini anaknya belum selesai nyusu. Masa mau ditinggal tidur?" protes (Namakamu).

"Ya maksudnya nanti bun, kalo udah selesai"

Tidak sampai lima menit, Iqbaal sudah terlelap karna rasa kantuknya. (Namakamu) tersenyum saat melihat Nayara yang juga tertidur. Karna memang ia juga mengantuk, akhirnya (Namakamu) ikut tertidur bersama suami dan anaknya.

☁☁☁

Selama beberapa hari ini (Namakamu) selalu terjaga tiap malam karna Nayara selalu rewel. Terkadang Iqbaal juga ikut menemani, tapi kadang-kadang ia juga tertidur karna tidak bisa menahan kantuk.

Hari ini dirumah Iqbaal dan (Namakamu) sedang ramai dengan teman-teman dan keluarganya. Karna besok akan diadakan acara aqiqah untuk Nayara.

Daritadi Iqbaal hanya menemani (Namakamu) duduk di ruang tengah. Sementara Nayara di asuh oleh tante dan om nya membuat Iqbaal pusing. Bagaimana tidak? Putrinya di oper kesana kemari seperti bola basket.

"Sampe anak gue lecet, awas lo pada" peringat Iqbaal membuat Dana bergidik.

"Ih serem. Takut deh gue"

Sequel Love [IDR]Место, где живут истории. Откройте их для себя