Comrade

563 40 0
                                    

Aku mencoba untuk bangun, namun terpental lagi, dicoba melihat siapa orang yang menyerang kami dan aku sangat terkejut ketika melihat bahwa yang menyerang kami adalah Monoblos

Tunggu, jika Monoblos itu ada didekati maka yang disana adalah. Monoblos itu masih disana, apakah mungkin

[Sepertinya mereka sudah berkembang biak] Arisu bangun dan meramalkan sihir perlindungan

[Untuk saat ini kita mundur dahulu] ucap Arisu sambil mengatur nafasnya yang terengah engah

Kami bersembunyi di gua terdekat, aku mengembalikan Ifrit ke alamnya dan memanggil Clara. Karena akan sangat bahaya bila gua ini runtuh karena Ifrit

[Sekarang bagaimana?] tanyaku

[Entahlah, mungkin kita harus memanggil bantuan] sepertinya Arisu pun sudah pasrah

Bila hanya satu Monoblos, kami pasti menang, tapi berbeda bila dua ekor. Untuk menghadapi salah satunya saja sangat sulit, apalagi harus melawan dua ekor

Kami mencoba untuk menelusuri gua karena sepertinya akan sangat berbahaya bila kami terus berdiam dan lagipula tak ada yang bisa kami lakukan selain itu

Ketika menelusuri gua, aku merasakan suatu keberadaan seseorang. Aku memberitahu Arisu untuk berjaga jaga, bisa saja dia itu lawan, langkah kakinya semakin dekat. Pantulan bayangan di dinding gua juga mulai menampakan wujud manusia

[Oh, rupanya kalian] ucap seseorang dari dalam, aku seperti mengenali suaranya, tapi aku lupa

Saat dia mulai berjalan mendekat, aku makin dapat jelas melihat dirinya, ternyata dia adalah Hera

Hera bercerita bahwa ia mencari tanaman obat di gua ini, dari buku yang ia baca, tanaman yang ia cari sepertinya banyak tumbuh disini, tapi dari tadi, ia hanya menemukan beberapa

Aku menawarkan bantuan padanya dan dia menerima. Jika mencari sendirian akan susah dan kami sepertinya masih belum menemukan cara untuk melawan Monoblos

Kami berjalan menelusuri gua yang semakin dalam, bukanya semakin gelap, namun semakin terang. Mungkin ada jalan keluar lainya di ujung gua

Perlahan lahan, cahaya itu semakin terang, hingga kami berakhir di padang yang sangat luas. Padang itu dikelilingi olah tembok gua, hanya bagian atasnya saja yang terbuka

[Ini sangat indah] human Arisu sambil memperhatikan pemandangan yang ada di depan kami

Aku hanya terdiam, sejak aku dibangkitkan ke dunia ini, baru ini aku melihat pemandangan yang sangat indah

[Lihat] ucap Hera sambil menunjuk ke arah rerumputan yang mekar di sebelah barat kami

[Ini adalah tanaman yang kucari, "Mandragora Seed"] (Hera)

[Tanaman ini dapat menyembuhkan hampir segala penyakit] ucap Hera sambil memetik beberapa Mandragora Seeds

ketika Hera sedang mengambil beberapa Mandragora Seeds, Arisu datang mendekat lalu bertanya [apakah tanaman ini juga bisa menyembuhkan mutasi]

Hera tampak berpikir sebentar, lalu dia mulai menggerakan bibirnya [Mungkin iya, mungkin tidak]

[apa maksudnya?] tanyaku bingung

Hera menjelaskan bahwa tanaman ini tak bisa menyembuhkan mutasi, namun dapat melemahkan efek mutasi. Ketika efek mutasi melemah, kuta hanya perlu memberinya darah naga lagi untuk membalikan efek mutasinya

Baiklah, dengan ini mungkin kami bisa melawanya, aku menengok ke arah Arisu dan mengangguk. [Benar, mungkin kita bisa] seperti itulah balasan Arisu

Sekali lagi kami berhadapan dengan kedua Monoblos itu. Terlihat mereka sedang bertarung satu sama lain. Kami memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang mereka

Arisu merapalkan mantra "Firewall" ke arah Monoblos 1, aku langsung memanggil Ifrit dan menyuruh dia untuk menyerang Monoblos 2

Strategi kami adalah aku dan Arisu akan fokus menyerang Monoblos 1, sementara Ifrit akan menahan Monoblos 2

Sekali lagi Arisu merapalkan "Fire Ball", aku langsung melompat dan mengunakan skill "Mind Wave" yang membuat Monoblos itu terjatuh dan diam tak bergerak. Kusempatkan untuk menggunakan "True Eye"

Monoblos
Lv 34
Drakection Lv 2

Hp 7644/8000
Mp 455/500

Effect : Stun

Sepertinya dia tak akan mati dalam waktu dekat. Kuberikan sinyal pada Arisu dan dia langsung menggunakan sihir tingkat tingginya "Fire Corruption"

Monoblos itu mengerang kesakitan dan mencoba untuk bangun, namun karena efek dari "Mind Wave"ku, Monoblos itu tak akan dapat lepas. Meski skill ini sangat efektif, namun jika digunakan terlalu lama, akan ada efek sampingnya

Aku menengok ke arah Ifrit dan sepertinya dia mulai kewalahan mengurus Monoblos itu. Kami harus segera mengalahkan yang satu ini sebelum Ifrit kehabisan energi

Aku mengecek status dari Monoblos yang tengah kami lawan. Bar Hp-nya hanya tinggal setengah, yang artinya Hp-nya hanya tinggal 4000

Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari ke arahnya, melompat, menggunakan "Echo Blade", dan menebas kepalanya

Monoblos itu langsung tumbang dan perlahan tubuhnya menghilang. [Baiklah, tinggal sa-] belum selesai aku bicara, tiba tiba Arisu menabrak dan melempari

[Hei, apa yan-] aku tak bisa melanjutkan kata kataku, Arisu terdiam di depanku dengan perut yang tertancap oleh desa itu yang tajam, saat kuperhatikan, sesuatu yang tajam itu adalah salah satu Skill dari Monoblos

[Eh?! Apa yang terjadi?] kulihat ke segala arah, namun aku tak melihat Ifrit

[Bodoh, a-apa kkau lu-lupa] Arisu mencoba berbicara dengan mulut penuh darah

[Skill terakhir Mono........ blos]

langsung kubawa ia ke balik bangunan yang runtuh. Sial, aku lupa. Monoblos memiliki skill yang akan aktif saat mereka terbunuh. Skill tersebut bernama "Last Effort", orang yang melakukan last hit padanya akan terserap MP-nya

Sial, kutinju tembok didepanku. Aku masih menatapi tubuh Arisu yang penuh darah. Ini semua salahku. tanpa sadar, Air mataku mengalir membasahi pipiku. Andai saja aku tak gegabah, Arisu tak akan berakhir begini

[Jang-an sa.......lahkan dirimu sen...diri] Arisu terlihat menahan rasa sakitnya

[Jangan bergerak, akan kucoba menyembuhkan dirimu] kurapalkan beberapa sihir penyembuh yang kutahu

[Denga....rkan ini per....mintaan tera....khirku] aku semakin panik, tak ada sihir penyembuh yang dapat menyembuhkannya

Dia mengarahkan tangan ya kepadaku, dia seperti menggegam sesuatu. Kuambil bungkusan yang dibawanya, lalu memasukannya ke kantongku

Arisu tersenyum, lalu tangan yang tadinya diulurkan kearahku tergeletak disampingnya. Kujelaskan tanganku, ku gigit hiburku [Aaagggghhh] aku berteriak sangat kencang, hingga membuat Monoblos yang telah membunuh Arisu menengok dan mendekat

Aku tak dapat merasakan apapun selain amarah dan kesedihan, kubiarkan diriku dipenuhi amarahku, kubiarkan diriku tenggelam dalam kesedihanku. Memang belum lama kami bersama, tapi tetap saja

Aku berlari lalu menyerangnya dengan apapun yang kubuka, diabaikan rasa sakit yang kurasakan karena serangan Monoblos itu, kuaktifkan skill "Demon Eye", lalu tubuhku mulai berubah, aku menyerang Monoblos itu dengan seluruh kemampuanku hingga akhirnya, Monoblos itu tumbang

Monoblos itu memcoba untuk bangun lagi, namun kutebas salah satu kakinya, lalu dia terjatuh. Dia mencoba untuk bangkit lagi, namun kutebas lagi kakinya, hingga dia benar benar tak dapat bangun lagi. Aku melangkah ke arah kepalanya, lalu kutusuk kedua bola matanya hingga hancur. Akhirnya, Monoblos itu mati dan menghilang

[Kenapa tak kugunakan skill ini saja tadi] setelah terkena efek "Last Effort" untuk kedua kalinya, aku pun ikut jatuh, sesaat sebelum pingsan, aku melihat bayangan beberapa orang yang mendekatiku. Lalu, semuanya jadi gelap

A guy who reincarnated to another worldWhere stories live. Discover now