Beautiful Karma - 8

89.6K 3.8K 169
                                    

Maaf ya aku jarang banget up, karena tugas kampusku gila-gilaan😭

Karena capek pergi pagi pulang malem, banyak tugas, aku juga jadi sering unmood😥

Berhubung aku tambah tua hari ini, jadi aku kasih hadiah untuk kalian💙 semoga suka ya part inii.
Maaf aku targetin karena gabisa sering up, jadi ini sebagai pengingatku.

NEXT UP : 400 votes and 100 comments.

Enjoy and happy reading!😘
Sorry for the typos.

***

Kayla mengerjapkan matanya. Bukankah ini yang sudah ia tunggu-tunggu?

Ia tidak mau menjadi munafik dan berkata jika dirinya telah melupakan Doninic. Ya, ia masih memiliki perasaan untuk pria di hadapannya ini walau tidak sebesar dulu.

Dan sekarang, pria yang ia sukai sedang mengatakan perasaannya bagai sebuah mimpi yang bahkan tidak berani ia bayangkan. Apa yang harus ia lakukan?

"Dom, ini... terlalu mendadak." Kayla mundur selangkah, menggigit bibirnya dengan gamang. "Bisa saja yang kau rasakan sebenarnya hanya perasaan bersalah."

Dominic menggelengkan kepalanya, masih menampilkan senyum hangat di wajah tampannya. "Aku yakin perasaanku lebih dari itu dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatanku ini. Bisa bertemu denganmu lagi adalah hal yang paling aku syukuri di hidupku, Kay."

"Saat tidak bisa menemukanmu di kampus, aku sangat depresi. Lalu aku mencoba ke apartemenmu tapi aku bingung." Ia meraih tangan Kayla dan menggenggamnya dengan erat. "Jika aku bertemu denganmu, apa yang harus kukatakan selain maaf? Bagaimana jika kamu tidak mau melihatku dan memaafkanku? Lalu membayangkannya membuatku hancur."

Dominic menarik tangan gadis manis itu agar kembali mendekat padanya yang untungnya tidak ditolak. "Lalu ketika Mario bilang bahwa kau hamil, perlahan harapan itu muncul. Itu berarti sebagian dari diriku ada padamu walau akhirnya ternyata kamu tidak hamil."

Kayla mematung mendengar perkataan pria itu. Ia menggigit bibirnya sambil membuang pandangannya ke arah lain. Tiba-tiba sedikit merasa bersalah pada Dominic. "Sebenarnya, Dom... Aku-"

"Tidak perlu dijawab sekarang!" Dengan panik Dominic menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan memaksamu jadi biarkan hubungan kita seperti ini dulu. Aku akan benar-benar menunjukan perasaanku mulai sekarang."

"Tapi aku-"

Pria itu kembali menghentikan perkataan Kayla dengan menaruh jari telunjuknya di bibir lembut gadis itu. "Aku akan mendengar jawabanmu nanti, tidak ada bantahan."

Kayla mendengus kesal. Lihat saja nanti, jika pria itu tau apa yang ingin ia katakan, pasti dia akan menyesal.

"Kamu kerja jam berapa hari ini, Kay? Ini sudah pukul delapan." Dominic melihat arloji yang melingkar gagah di pergelangan tangannya.

Entah kenapa setelah mendengar perkataan pria itu padanya, Kayla ingin menghabiskan waktu seharian dengan Dominic. Ia ingin tau lebih banyak tentang pria itu apalagi jika nanti mereka akan benar-benar bersama.

"Bagaimana jika kita jalan-jalan? Atau kau ada kelas hari ini?"

Dominic menatapnya dengan berbinar, mungkin tidak menyangka jika gadis itu akan mengajaknya pergi berdua.

Beautiful Karma ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang