I'm Your Devil's King - 10

5.2K 191 1
                                    

Setelah Daniel memdapatkan hal yang sungguh sungguh tidak menyenangkan dari sepupunya itu Daniel kembali kedalam ruangannya yang diikuti oleh Ryan.

Ryan hanya berdiri tegap disebelaha kerja Daniel dan bersejajaran dengan kursi yang sedang Daniel duduki.

"Apa apa lagi?!" Daniel meninggikan nada bicaranya, memang suasana hatiyang sungguh kacau hari ini.

"Saya minta maaf tuan, saya harap anda tidak memecat saya" Ryan membungkukan badannya menghadap Daniel secara langsung.
Ryan benar benar tau jika mereka sedang bercanda gurau saat itu namun jika suasana bertambah panas apa yang  mereka bahas tentang hal tidak penting bisa saja mereka lakukan untuk bersenang senang.

"Agh... Kau kau, ok tenang... Tenang.." daniel terlihat frustasi dengan keadaan sekarang terlihat Daniel sedang mengatur nafasnya dan tidak lupa dirinya menaik turunkan lengannya.

"Kau, ambil lagi berkas kemarin yang melamar sebagai sekretaris, ambil yang terbaik, tercantik, dan ..." Daniel menghentikan ucapannya dan langsung melirik Ryan dengan alis yang dimainkan keatas dan kebawah. "Aku ingin hari ini dan besok dia bekerja"

"Baik tuan, namun bagaimana dengan nona violira?"

"Itu urusan tuan mu yang memiliki PERUSAHAAN ini" Daniel memberikan penekanan pada kalimat perusahaan dengan kerlingan mata yang sepertinya dia memang sudah kesal setengah mati.

Ryan menyadari sepertinya tuan William nya itu tersinggung dengan cara dirinya tidak memihak dirinya. Tanpa banyak tanya Ryan lebih memilih menjalankan tugas dari pada dirinya mendapat surat pemecatan hari ini juga.

"Aku butuh liburan, oh... Bukan itu terlalu memakan waktu aku hanya butuh hiburan tidak lebih. Argh... Axel sialan akan kujahili kau."

Seringaian terlihat jelas menghiasi wajah tampan lelaki tersebut
Daniel mengambil handphone nya dan mencari kontak si Boss pemilik PERUSAHAAN giraldi ini akh..  mengingat itu membuat suasana hatinya semakin memburuk.

....

Suara telepon pribadi milik axel berbunyi, Axel berdecak sebal dengan panggilan tersebut bagaimana masih ada yang mengganggunya saat baru saja makanan ditaruh dan para pelayan keluar, dan jangan lupa handphone yang biasa dirinya gunakan untuk urusan perusahaan saat ini dipegang oleh assisten nya.
Axel melihat id dengan nama yang sudah tidak asing lagi siapa lagi jika bukan sepupunya

"Ada apa" suara dingin dari axel membuat violira melirik sejenak kearah axel dan sialnya axel mengangkat telponnya sambil menatap violira.

Violira terkejut dengan hal itu dan dengan cepat menundukan kepalanya sedangkan axel yang melihat reaksi itu malah tersenyum manis.

"Vee gadis itu masih bersamamu?"

"Tentu" senyuman masih terlihat diwajah axel yang masih menatap violira. Namun apa maksud si sepupu ini menghubunginya, apa dirinya kehabisan tugasnya

"Ax, sialan kau tau proyek London satu ini sangat ketat dan saingan kita perusahaan dunia"

"Saya mengerti, perusahaan ini sudah masuk 5 besar perusahaan dunia." Pikiran axel melayang layang tentang apa yang harus dia ucapkan sekarang, bukan saatnya mengumpat dan memaki si Daniel satu ini. Dia ingin dirinya terjebak dan berbuat konyol seperti dirinya. Tidak mungkin lagi.

"Ok aku mengerti, bukan hal mudah untuk menyusun rencana dan lainnya dalam jangka waktu sebentar di tambah kau akan mengusirku apa itu masuk akal?"

"Sangat masuk akal, saya telah membuat semua rincian dengan lengkap" axel semakin geram dengan si daniel ini memang Daniel saudara dan sahabat yang sangat dekat dengannya.

"Ok, ok kau sangat ke-jam."
Mendengar kata Ke-Jam yang Daniel katakan entah mengapa dirinya ingin sekali tertawa. Intonasi serta suara yang Daniel ucapkan seperti wanita yang patah hati. Sungguh jika tidak melihat ada seorang gadis diruangan ini mungkin axel akan tertawa dan membalas ucapan itu
Axel mendeham mengatur suara yang sempat akan tertawa tadi

I'm Your Devil's KingWhere stories live. Discover now