Almost Lover

1.6K 186 24
                                    

"Gun, tolong lemparkan dompetku. "

Gun mengulurkan tangan ke nakas samping kasur dan meraih dompet Off lalu melemparkannya padanya. Off mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya, lalu pergi membeli segelas es americano.

Gun melirik dompetnya yang jatuh ke lantai setelah Off melemparkannya ke sofa tadi. Dia turun dari kasur untuk mengambil dompet itu, saat dia mengambil dompetnya, selembar kertas jatuh. Gun kemudian membungkuk dan mengambil kertas yang ternyata adalah tiket penerbangan ke Slovenia.

Setelah mendengar suara pintu, Gun dengan cepat kembali menyelipkan tiket itu ke dompet Off dan meletakkan dompetnya di sofa, lalu dia segera kembali ke atas kasur.

Off kembali dengan segelas americano. "Apakah kamu ingin pergi ke suatu tempat?" tanya Gun begitu melihat Off.

"Apa kau benar-benar ingin tahu?" Off bertanya dengan nada mengejek yang membuat Gun mendengus sebal. Belakangan ini Off sangat menyebalkan, dia tidak menjawab pertanyaan Gun dengan jawaban. Tidak mengoceh seperti biasa, Gun hanya menatap Off seolah menunggu jawaban dari mulutnya. "Aku akan ke Slovenia. Kau pasti sudah melihat tiketku, kan? "Sekarang Off menatapnya dengan senyum aneh.

"Pergilah jika kau ingin pergi." Kata Gun. Dia kemudian memilih untuk berbaring di kasur.

"Jika aku pergi, apa yang ingin kamu lakukan?" Off bertanya, dia meletakkan americano-nya di atas meja dan berganti pakaian lalu berbaring di atas sofa.

"Tentu saja aku akan mengganti pakaianku, keluar dari sini dan merayu setiap dokter tampan di sini, apa yang kau harap aku lakukan?"

Pria itu tersenyum, membuat jantung Gun sakit lagi. Gun menyentuh bagian yang sakit dan memijatnya perlahan sehingga rasa sakitnya hilang. "Aku tidak yakin kamu ingin melakukan itu." Kata Off.

Gun ingin berteriak pada Off tetapi jantungnya sakit lagi. Dia tahu jantungnya tidak bekerja dengan baik, itu sebabnya dia ada di rumah sakit sekarang, untuk menjalani operasi transplantasi besok pagi.

"Lebih baik aku tidur." Gun berkata dengan lembut seraya menutupi tubuhnya dengan selimut hijau yang dia dapatkan dari rumah sakit. Dia tidak ingin terlihat lemah di depan pria yang dua tahun lebih tua darinya, dia tidak pernah mengeluh tentang rasa sakit yang dia rasakan meskipun dia pikir dia hampir mati beberapa kali.

Off Jumpol dan Gun Atthaphan, banyak orang bertanya tentang hubungan mereka. Gun bahkan tidak tahu apa artinya Off dalam hidupnya. Dia juga tidak tahu hubungan seperti apa yang mereka miliki. Sahabat? tapi mereka tinggal bersama. kekasih? mereka bahkan tidak pernah melakukan skinship. Kakak beradik? tetapi mereka lebih dari itu.

Abstrak adalah satu-satunya kata yang dapat mendefenisikan hubungan yang mereka miliki.

"Tidurlah, Gun. Aku akan menjagamu." Kata Off dan itu membuat Gun tersenyum di balik selimut.

Dia tidak mau mengakui betapa senangnya dia saat melihat Off datang menemuinya setelah beberapa hari tidak bisa dihubungi. Untungnya Off memilih untuk tinggal di sini daripada pergi, Gun mungkin akan berlutut di depan Off dan memintanya untuk tidak pergi.

Keheningan menyelimuti ruangan, Gun hanya mendengar deru AC dan jam yang berdetak. Perlahan, Gun membalikkan tubuhnya ke arah Off yang tertidur dengan punggung menghadap Gun. Bagaimana dia bisa tertidur ketika dia baru saja minum segelas americano? pikir Gun. "Hei, giant." Panggil Gun.

"Tenang saja, Gun ... aku bisa menjagamu bahkan dengan mata tertutup." jawab Off masih memunggungi Gun.

"Menjaga, pantatmu! Jika seseorang datang untuk membunuh kita sekarang, kamu tidak akan sadar! Pulang saja, Off. Aku bisa memanggil New dan memintanya menemaniku malam ini."

Unsaid LoveWo Geschichten leben. Entdecke jetzt