4. Our Memories : First Meet

15.7K 887 54
                                    

Note : Hai yang lagi baca, kalau ada kata yang problem atau ngga nyambung atau kurang konteks, komen aja ya nanti aku benerin. Thanks.

_____

5 tahun yang lalu...

Beberapa timah panas melesat, salah satu dari timah itu menembus bahu seorang Lelaki, jumpernya yang semula berwarna putih di penuhi bercak darah yang cukup terlihat mengerikan.

Lelaki itu berlari, menembus hujan yang cukup deras ditengah hutan. Bahunya yang terluka cukup membuatnya kewalahan, ia bahkan beberapa kali tersandung dan terjatuh. Tangannya bergetar berusaha menahan ringisan dan sakit yang ketara pada bahunya.

Di belakangnya, beberapa orang berbadan besar berlari mengejarnya, tak sedikit pula dari mereka yang menodongkan biji timah itu padanya, Tak lupa salah satu dari mereka mengumpat saat tau bahwa buruan mereka semakin cepat berlari.

Sedangkan Lelaki itu terus berlari dengan langkahnya yang sedikit terseok, darah di bahunya telah menodai hampir seluruh lengan kanannya. Lelaki itu mengumpat, dan mempercepat langkah kakinya saat menyadari bahwa mereka berhasil menyusulnya.

Sampai saat jalan itu berhenti tepat di tebing jurang sungai, Lelaki itu mengumpat ia sedikit menyesal memilih jalan yang salah, Dan disinilah ia terperangkap, diantara jurang dan orang yang mengejarnya.

"Hai boss." Salah satu dari mereka maju, ia terlihat seperti pemimpin dari mereka,

"Kau!?" Lelaki itu kaget matanya terbelalak antara percaya dan tidak pada penglihatannya.

"Ah! Haruskah saya memperkenalkan diri lagi?" Jawabnya dengan suara yang balik bertanya,

Lelaki itu hanya diam tak percaya bahwa selama ini, seseorang yang sangat dia percaya, ternyata adalah dalang dari semua yang terjadi padanya.

"Hahaha. Sepertinya saya tidak perlu memperkenalkan diri lagi! Jadi bos? Maukah kau diam dan mati dengan damai?" Suara itu menggema, cukup mengerikan untuk di dengar.

"Dasar penghianat!" Desis Lelaki itu,

"Sudahlah bos serahkan dirimu! Kita selesaikan dengan cepat"

Lelaki itu memandang sinis, "Kau Andrew memang cukup pintar, tapi otakmu tak cukup pintar untuk mengalahkanku!" Bibir Lelaki itu membentuk sebuah senyum mengejek, ia memberikan fuck finger sebelum ia menerjunkan diri kedalam jurang.

"Kau! Sial! Merepotkan! kalian cari mayatnya sampai ketemu!" Suruh Andrew dengan marah.

"Siap bos."

____

"Deno, jangan lari-lari nanti terpeleset!" Ujar Wanita yang terlihat tetap cantik di usianya yang telah menginjak kepala tiga.

Remaja berusia lima belas tahun itu terus berlari, ia mengidahkan peringatan sang mama padanya. Tiba-tiba ia berjongkok atensinya telah teralih pada sebuah bunga yang terlihat sangat indah.

"Deno ngapain?" Wanita cantik itu ikut berjongkok, ia mengamati tangan anaknya yang menyentuh kelopak bunga dengan perlahan.

"Cantik!" Suara bisikan itu terdengar lembut,

The Boss [BXB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang