Awal(Revisi)

273 24 4
                                    

Namaku SinCa krawala alias "Hex"(nama samaran) , aku adalah pria paruh baya yang berasal dari Indonesia dan sering kali melakukan peretasan di dalam sebuah program "hacking" dan juga seringkali melakukan carding

Note: (Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet)

Saat ini , lebih tepatnya hari minggu malam pukul 9 aku sedang berkumpul bersama teman temanku di sebuah cafe langganan jumlah kami ber tujuh "aku, Gane Dau, Sulaiman Resam , Rama, Reyzha Ren , dan si kembar Dizha , Dizhy , tapi entah kenapa saat ini kondisi kafe ini sangat ramai tidak seperti biasanya .

Di saat kami bercerita panjang lebar salah satu temanku tersenyum dan memberi tahuku bahwa akan ada polisi yang datang untuk menjemputku .
Akupun tertawa "haha apakah kau bercanda?" . Terlihat wajahnya tersenyum licik , aku memiliki firasat buruk tentang ini .

Tidak lama setelah itu hal yang di katakannya benar benar terjadi polisipun mendatangi mejaku dan memberikan surat perintah penahan karena kasus peretasan yang merugikan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jual beli serta real estate dengan total kerugian 1,5M .

Tubuhku berkeringat dingin dalam pikirku ku berbicara "Brengsek, hancur sudah hidupku". bahkan temanku terlihat sangat syok akan hal itu .

Tapi tidak berlaku untuk salah satu temanku yang berbisik bahwa akan ada aparat keamanan yang akan datang tadi pun tertawa dan berkata "maafkan aku , sebenarnya akulah yang melaporkanmu"(Reyzha Ren) .

Ekspresi marah terlihat di wajah salah saeorang temanku, berdiri dan berusaha memukulnya "kau brengsek, kau melaporkan temanmu sendiri padahal kau selalu meminta bantuan darinya? Apa kau sudah gila?"(Rama) Pukulan mentah yang di layangkannya itupun di tahan oleh salah satu aparat dan mereka berusaha meredakan amarahnya .

"hey, hey apa salahnya? Dia melakukan kejahatan dan lagi pula aku selalu membencinya"(Reyzha Ren)
Reyzha , memang sudah lama terlihat berusaha menjatuhkanku , entah mengapa namun aku tak menghiraukannya karena bagiku yang sudah mengenalnya lama aku hanya menganggap itu seperti dia hanya iri kepadaku .

"kau bajingan! Seharusnya dari dulu aku melenyapkanmu! Dari sini!"teriak Dizhy
Reyzha tersenyum dengan wajah yang menjijikkan

Aparatpun mulai memasangkan belenggu untuk kedua tanganku , sambil menatap dengan wajah penuh amarah akupun menatap reyzha kemudian berkata "kita lihat saja , kau akan menerima akibatnya karena selama ini aku selalu membantumu!" .

Tiba tiba kegelapan menyelimut setiap sudut ruangan seolah olah tertelan oleh lubang hitam, pandangan mataku mulai memudar seiring semakin gelapnya seisi ruangan

Setelah beberapa menit akupun tersadar dan seketika aku bisa melihat kembali , Tiba tiba aku telah berada di sebuah ruangan yang penuh dengan pilar besar serta bingkai bingkai berlukiskan wajah seseorang yang terlihat seperti bangsawan abad pertengahan , bingkai tersebut di hiasi oleh emas serta bertahtakan berlian di pinggirnya itu terkesan sangat mewah , serta tepat di bawah kakiku terdapat semacam lingkaran yang jika ku lihat mirip seperti lingkaran sihir dalam kisah fantasi yang biasa di gunakan untuk melakukan ritual sihir.

Pikiranku jelas mulai berasumsi aneh dan otakku mulai berpikir kejadian aneh apa ini sebenarnya? Apakah ini sebuah ritual pemanggilan? Atau jangan jangan adalah sebuah ritual sesat yang di tujukan untuk melakukan ritual pengorbanan , arrgggh aku memutuskan untuk berhenti berpikir dan mulai mengambil sikap tenang .

Tak lama setelah diriku mulai tenang , terdengar suara seorang gadis yang berkata: "apakah kalian sudah tersadar wahai penyelamat kami",akupun secara otomatis mencari asal suara itu yang ternyata tepat di belakangku pandanganku teralihkan.

Do Hacking In Another WorldWhere stories live. Discover now