Eight

11.5K 1K 287
                                    

Suara rintihan tangisan seorang wanita yg malang menggema memenuhi seisi kamarnya.
Menangis tersedu sedu seolah fisiknya tengah terluka, memilukan dan membuat iba padanya.
Duduk di pinggiran ranjang sembari memeluk kedua lututnya yg terlipat. Terisak isak menahan dadanya yg amat sesak, tak kuasa dengan takdirnya yg harus ia pikul sendirian tanpa membaginya pada siapaun.
Tetapi apakah itu? Hingga wanita tersebut tampak seperti sangat menderita!!!

Jisoo berjalan gontai dengan senyuman yg hangat untuk membalas sambutan setiap melewati isi rumah Jenlisa.

Entah kenapa wanita cantik itu tiba tiba ingin berkunjung ke rumah adiknya sedangkan ia tau di siang hari seperti ini pasti Jennie kelayapan dan ia juga tau Lisa telah ijin padanya untuk pergi beberapa hari meski ia tidak tau Lisa akan pergi ke mana yg jelas dirinya telah di titipan dua anak oleh Lisa.
Jisoo melihat sekitar isi rumah Jenlisa yg mewah dan luas hendak mendudukan dirinya di sofa ruang tamu namun niatnya di urungkan saat mendengar samar samar suara tangisan di lantai dua dan itu dari arah kamar adiknya.

"Jennie?" Gumamnya

"Bi, apakah jennie ada di rumah?" Tanyanya memastikan

"Ada non, hari ini non jennie tidak ke mana mana" jawab sang pegawai rumah tangga di sana dengan ramah. Tak menunggu lama lagi Jisoo segera berlari menaiki anak tangga.
Tiba di depan pintu kamar Jenlisa, tangisan itu makin jelas di telinga Jisoo.

*ceklek

"Jennie...?" Panggil Jisoo tergesa gesa menghampiri sang adik yg tengah menangis memeluk lututnya

Mendengar suara kakanya Jennie antusias dan menghentikan tangisannya. Niatnya tidak ingin ada seorangpun mengetahui tangisannya namun kini kakanyalah yg memperegoki dirinya tengah menangis darah.

"Jennie...kau kenapa?" Tanya Jisoo panik yg sudah berjongkok di depan Jennie

Jennie menghapus air matanya, matanya merah dan bengkak sepertinya gadis bermata kucing sudah cukup lama menangis.

"Katakan..kau kenapa?" Desak Jisoo menatap intens

"Aku tidak apa apa!" Sahut Jennie berusaha berdiri

"Kau berbohong padaku, sebenarnya kau punya masalah apa? Aku tau saat ini kita semakin jauh karna kelakuanmu semakin gila dan aku tidak suka itu" Ujar Jisoo sambil mengikuti Jennie yg berjalan ke arah jendela

"Tolong jangan seperti ini, meski aku sedang kecewa padamu tapi kau tetap adikku satu satunya...ceritakan padaku apa yg terjadi padamu jennie kim?" Lanjutnya menatap Jennie lekat lekat

"Memangnya apa yg bisa kau lakukan ka hah? Kau tidak tau apa apa, dan kau tidak akan bisa berbuat apa apa dengan masalahku" Jawab Jennie dingin

"Justru itu katakan padaku agar aku tau masalahmu, aku hanya bingung dan tidak habis pikir padamu yg berubah drastis melukai banyak orang termasuk suamimu sendiri"

"Cukup ka...kau tidak tau apa apa jadi tidak perlu ikut campur soal rumah tanggaku" Jennie sedikit membentak Jisoo

Jisoo menggelengkan kepalanya dengan tawa garing.

"Aku benar benar tidak tau di mana jalan pikiranmu jennie kim! Aku tidak akan ikut campur jika kau bukan adikku dan kau tidak menyakiti anakmu sendiri, sadarlah jennie kim kau sering kali membuat kim dan essy menangis, anak yg masih kecil kau abaikan termasuk mengabaikan suamimu sendiri, LISA!"

"AKU BILANG DIAM...KAU TIDAK TAU APA APA!"

*PLAK

"MAKA DARI ITU KATAKAN PADAKU AGAR AKU MENGERTI APA PENYEBABMU SEPERTI INI JENNIE KIM!" Jisoo membalas bentakan Jennie setelah mendaratkan satu tamparan di pipi Jennie. Gadis itu sudah cukup emosi dan muak atas kelakuan sang adiknya

-Tenggelam Dalam Dosa- (Jenlisa) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora