Bab 14

140K 6.2K 109
                                    

“Kak…” Zahra mengerang kesakitan ketika berada di ruang ICU.

“Bagaimana keadaan dia dok” Zahra mendengar seperti suara kakek

“Luka bakarnya sangat parah dan… dan bayinya tidak bisa diselamatkan, benturan dan luka yang dialami membuat Bayinya meninggal di dalam kandungan”

“Ya Allah… maafin kakek”Zahra mendengar sayup – sayup dokter bilang bahwa anaknya sudah meninggal.

“Gak… anak aku gak boleh meninggal, kakak menunggu anak ini lahir, dia sudah menyiapkan segalanya bahkan sudah rela bekerja serabutan demi menunggu anak ini lahir” batin Zahra

“Kak…” kembali Zahra mencoba memanggil suaminya, tapi tak ada jawaban dari pria itu.

“Kakakkkkk….” Dengan susah payah Zahra kembali memanggil

Kakek mendekat, “Gabriel… Gabriel gak ada Zahra” Zahra yang melihat kakek menjadi histeris.

“Jangan kek.. jangan pisahkan kami.. anak kami bentar lagi lahir, jangan pisahkan dia dari ayahnya”

“Zahra tenang”

“Arghhh kakakkkkk panas… sakitttttttt” teriak Zahra

“Ibu tenang dulu, nanti luka bekas operasinya terbuka” kata suster berusaha menenangkan Zahra.

Zahra memegang perutnya dengan tangannya. Kempes dan dia tidak merasakan detak jantung anaknya.

“Anak aku…. hiksssss tidakk, gak boleh… kamu balikin anak aku…..!!!!!” teriaknya kepada kakek.

Zahra semakin histeris mendengar bahwa anaknya sudah tidak ada dan meninggal akibat kecelakaan itu.

“Dokter lakukan apapun asal cucu saya sembuh” kata kakek memohon untuk dokter menyembuhkan Zahra

“Pasien sedang shock dan perlu waktu untuk menerima keadaan ini” kata dokter setelah dokter itu menyuntik obat penenang.

“Apa lukanya bisa disembuhkan?”

“Bisa dengan operasi plastic”

“Kalo keadaannya sudah sembuh lakukan apa saja agar luka – luka itu sembuh, semua karena keegoisan dan ketamakan saya, cucu – cucu saya menjadi korban bahkan cicit yang belum tau apa – apa ikut menjadi korban” kata kakek penuh penyesalan.

“Baik pak”

Kakek pergi meninggalkan Zahra dan masuk keruang perawatan Gabriel. “Bagaimana kondisi cucu saya dok”

“Benturan dikepala membuat ada gumpalan darah beku di otaknya,tapi saya tidak bisa melakukan operasi untuk membuang gumpalan darah itu, karena berada dekat dengan syaraf kepala, jika dilakukan  operasi maka pasien akan hilang ingatan atau bahkan meninggal” kakek tersandar di dinding. “Apa ini hukuman buat semua perbuatanku, maafkan kakek Gabriel… Maafin ayah Lusi gara – gara ayah anak kamu jadi seperti ini” kata Kakek dalam hati.

“Lakukan apa saja asal dia bisa sembuh, istrinya membutuh dirinya dok” kata kakek memohon

“Baiklah saya akan melakukan operasi dan mudah – mudahan cucu Bapak bisa kuat dan selamat”

****

Operasi Gabriel membutuhkan waktu tidak sebentar, hampir 5 jam akhirnya dokter keluar dari ruang operasi.

“Bagaimana keadaan cucu saya dok”

“Gumpalan itu tidak semuanya bisa dikeluarkan, karena terlalu dekat dengan batang otaknya… dan itu sangat beresiko, pasien akan koma dan kalaupun sadar akan lumpuh atau cacat”

8. Istri Buruk RupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang