Chapter 4

5K 451 9
                                    

Happy reading!

Mobil sport keluar dari pekarangan kota— yang bisa disebut pasar gelap, dimana tempat penuh dengan alkohol, narkoba, transaksi jual organ tubuh. Setiap orang disana memang buruk, dan lagi warga sipil pun mempunyai senjata— pistol, pisau, dan barang lainnya. Terkadang para polisi pun takut menyelidiki kasus yang harus mereka tangani, seakan-akan menutup mata soal kejadian yang ada di kota tersebut. Hanya uang yang bisa membungkam para polisi untuk berhenti menyelidiki lebih lanjut. Ketua dari mereka yang ditakuti kebanyakan orang, mempunyai kaki tangan yang handal, mendapatkan apa yang ia mau, tapi tidak jarang juga ia sering mengunjungi tempat itu. Beberapa orang pernah tertangkap oleh polisi tapi mereka tetap tutup mulut demi kesetiaan mereka terhadap bosnya.

Wanita yang berada di kursi penumpang dengan lancangnya membuka kancing kemeja atas Chanyeol lalu mengelus dada bidangnya. Pria tinggi tidak merasa terganggu dan wanita si penggoda semakin turun sampai hampir menyetuh gudukan di sela paha prianya, Chanyeol langsung menepis tangan. Membuat wanita disebelahnya memasang wajah jengkel sambil mengecutkan bibirnya kedepan. Keduanya bungkam, hanya keheningan di dalam mobil. Chanyeol melaju dengan kecepatan rata-rata sampai mereka memasuki kawasan perumahan yang sedikit jauh dari penduduk. Hanya pepohonan tinggi disekitar mereka dan satu rumah yang cukup mewah.

Mereka keluar dari mobil, sang wanita melihat sekelilingnya dan mengerutkan dahi. "Ini rumahmu. Wow." Ia tersenyum puas sambil bergelayutan di lengan Chanyeol. Pria tinggi itu hanya menatap dingin dan langsung memasuki rumahnya. Wanita berambut hitam dan panjang sangat takjub dengan isi rumah Chanyeol. Bahkan seisinya terlihat seperti harta karun, Chanyeol melepas jasnya lalu melempar asal.

"Kita akan kebawah."

"Eh? Kita akan bermain dibawah? Kenapa tidak diatas saja, hm?" pintanya manja. Chanyeol mengabaikan wanita itu dan berjalan ke ruang bawah tanah. Wanita itu berdecak lalu mengikuti Chanyeol dari belakang, sampai disana ruangan begitu gelap dan ia tidak menemukan batang hidung Chanyeol sekali pun, ia menelan ludahnya susah payah. Ruangan ini cukup menyeramkan bahkan rasanya seperti; masuk ke dalam kegelapan dan tidak akan pernah kembali. "Chanyeol?" panggilnya tetapi tidak ada sahutan dari pria itu, tanda-tanda darinya juga tidak ada. Saat wanita itu hendak balik, satu pukulan keras tepat di belakang kepalanya. ia merasakan darah keluar mengalir deras dari kepalanya, lalu ia memegang belakang kepalanya. Rasanya seperti ada benda tajam yang menancap di bagian belakangnya. Kini tanganya penuh dengan bercak cairan kental yang berwarna merah, matanya sudah berbayang melihat sosok tinggi di depannya dan tubuhnya berjalan mundur. sampai ia berhenti ketika menabrak lemari dibelakangnya. Terkahir yang ia lihat hanya sosok pria, menatapnya dengan kilatan tajam dan dingin, tepat didefinisikan dengan kata menyeramkan. Walaupun ruangan itu cukup gelap ia masih bisa melihat mata sosok itu dan memegang tongkat baseball dengan kawat yang melingkari tongkat itu. Lalu pukulan yang kedua, wanita itu ambruk dengan darah yang mengalir, "Tolong..." lirihnya.

"Ah, apa aku bermain terlalu cepat?" Chanyeol menatap nanar ke arah wanita itu yang sudah tidak bernyawa, lalu ia menatap bagian lengan kemeja putihnya yang sudah ternodai darah wanita itu. Chanyeol menggulung lengan kemejanya sampai batas siku, lalu berjalan menghidupkan lampu agar menerangi ruangan tersebut. Terlihat jelaslah tubuh wanita itu. Lantai marmer yang telah terlumuri darahnya sendiri, Chanyeol mengambil pisau lipat kesayanganya dan menancapkannya di bagian dada sang wanita. Menggunting bajunya sampai wanita itu telanjang bulat, tanpa perasaan dan jijik Chanyeol membelek perutnya sampai organ wanita itu keluar.

Chanyeol merasakan ada hal menyenangkan saat ia mencoba melakukan hal seperti sekarang ini. Permainan yang ia lakukan setiap kali saat adanya gejolak di pikirannya dan menyuruhnya melakukan hal sekeji ini, sering kali Chanyeol membawa seorang wanita kesini dan kemudian wanita itu akan sama nasibnya dengan wanita yang sekarang.

Who Really Are You • chanbaekWhere stories live. Discover now