Chapter 19: Plot Twist 〄⸼۪ࣴ'

4.4K 386 39
                                    

plot twist

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

plot twist

NounEdit

plot twist(plural plot twists)

A change in the direction or expected outcome of the plot of a film, novel, or other narrative work.

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌


"Eomma apa yang dilakukan gadis sundal disini?"

Ajumma naik pitam mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut Jungkook. "Jungkook tutup mulutmu! Aku tidak pernah mendidikmu seperti ini. Kamu hanya menjelekkan nama eomma! Sana, cepat minta maaf kepada Y/N!"

Tangan Jungkook mengepal lalu dia menatap Y/N dengan tajam. "Pasti kamu yang sudah menghasut eommaku kan? Mengakulah dasar wanita murahan!" Jari telunjuk Jungkook menuding Y/N dan gadis itu menjadi terkejut. Rasa amarah bercampur ngeri menjalar di tubuh Y/N. Dia sudah tidak tahan lagi dan ingin meledak.

"Dasar lelaki bajingan, sampah masyarakat! Seenak saja kamu memfitnah orang. Kita semua tahu bahwa kamu yang bersalah disini, jadi jangan coba menutup-nutupi. Yah monster jelek! Pernahkan kamu merasa bersalah setelah semua yang kamu lakukan kepadaku? Kamu itu pembawa sial! Dan jangan sekali-kali berharap aku akan mencintaimu, meskipun kamu bersujud di kakiku, aku tidak akan memaafkanmu!"

"Sudah?" Jungkook memandang Y/N dengan tatapan meremehkan. Ajumma yang berada disebelah Y/N kaget karena anaknya tidak menunjukan rasa bersalah sedikitpun. Ternyata dia sudah melahirkan seorang monster.

"Jungkook, kamu jadi laki jangan kurang ajar ya sama perempuan!" Kedua alis ajumma mengerut dan matanya melebar.

"Kenapa eomma sekarang lebih membela perempuan jalang itu daripada anakmu?! Sebenarnya anakmu itu dia atau aku?"

Ajumma sudah muak. Wajahnya merah karena marah dan giginya berkertak hebat. Kecepatan napas dan detak jantung Ajumma meningkat. Alhasil terdengar bunyi suara tamparan yang menggema di ruangan.

Diluar pintu, Paul penasaran lalu mengintip kedalam dan terkejut dengan pemandangan yang berhasil ia tangkap. Tangan Jungkook menyentuh pipi kanan yang memerah akibat tamparan. Matanya menyiratkan rasa kebencian kepada Y/N kemudian ajumma.

Tanpa bersuara dia berjalan keluar ruangan. Tangannya dengan kasar membuka pintu kayu lebar-lebar, membuat Paul melompat karena kaget.

Ponsel dikantong celananya berdering lalu langkah kakinya berhenti untuk mengecek panggilan. Oh rupanya Mikyung.
Jungkook mengangkatnya lalu menempelkan hp ke telinga.

"Jagi~ kapan kamu mau kerumahku? Aku sudah menunggumu dengan pakaian dalam hitam seksi yang kamu suka."

Jungkook terkekeh mendengarkan rayuan Mikyung. Dia tidak sabar ingin mendengar suara desahan namanya dari mulut Mikyung. "Iya Jagi, sekarang aku kesana. Aku akan menyutubuhimu dengan keras sampai besok pagi, jadi bersiaplah." Terdengar bunyi gelak tawa dari hp Jungkook sebelum ia mematikannya.

Jungkook tiba dirumah Mikyung dan langsung masuk kedalamnya. Rumah Mikyung merupakan bangunan minimalis di kawasan elite yang dibelikan Jungkook untuknya saat ulang tahunnya ke-22.

Itu membuktikan betapa sayangnya Jungkook kepada wanita itu. Jangan sampai eomma tahu tentang hal ini, atau seluruh tabungan serta kartu kreditnya disita.

Jungkook membuka pintu kamar dan melihat Mikyung telah menunggunya di atas ranjang.

"Jagi~ akhirnya kamu datang," mata Mikyung berbinar memandang Jungkook melepaskan kostumnya yang memperlihatkan roti sobek. Mereka akan bersenang-senang hari ini.

. . . .


Y/N kembali ke kamarnya lalu mengunci pintu. Rasa dingin dan hampa dari ruangan gelap menyelimutinya. Di tengah kesepian ini, dia memegang perut yang kian membesar. Air matanya menetes ke permukaan baju yang ia kenakan.

Y/N memikirkan kembali ucapan Jungkook. Sejujurnya, dia tidak terima diperlakukan seperti sampah. Tidak ada wanita yang terima martabatnya diinjak-injak. Ia sudah capek menjadi lemah karena ketakutannya sendiri.

Sampai kapan dia harus menahan rasa sakit yang terpendam jauh di lubuk hatinya. Apa benar dia ingin menjadi selemah itu?

Harga dirinya sudah diinjak ribuan kali oleh orang-orang kejam di sekitarnya, dan kali ini dia tidak akan diam. Y/N harus memikirkan sebuah rencana untuk keluar dari penjara neraka ini. Lalu dia akan hidup bebas di luar sana, hanya akan ada dirinya dan anaknya.

Ketukan pelan oleh pintu coklat di ujung ruangan membangunkan Y/N dari lamunan. "Nak, ajumma ingin bicara denganmu sebentar." Suara mungil ajumma menembus ruangan hingga terdengar oleh Y/N. Dengan badan lemas, ia membuka kunci ruangan dan menemukan ajumma berada dihadapannya dengan senyuman manis.

Mata coklat Y/N memperhatikan ajumma dari atas sampai bawah, tapi yang paling mengganggunya ialah senyuman palsu yang manis namun mematikan. Begitu mematikan sampai ia selama ini tidak menyadarinya.

Ajumma berjalan mendekati Y/N dan menangkap wajah wanita kebingungan itu di dalam tangannya. Dengan mata membesar dan alis yang terangkat, ia mengungkapkan prihatinnya. "Oh malangnya nasibmu, nak."

Y/N mendengar ejekan dalam nada bunyi ucapan ajumma. Ia tahu setelah melahirkan anak di dalam kandungannya, ia bakal dibuang. Karena bagi ajumma, Y/N tidak ada manfaatnya. Ia memerlukan menantu yang sederajat dengannya, dalam arti memiliki uang banyak agar dapat  memajukan Jeon cooperation.

Y/N menyadari akan hal itu karena jika ajumma betul-betul orang baik, maka ia tidak akan memaksanya untuk menikahi Jungkook. Selama ini ajumma memberikan simpati dan belaan palsunya kepada Y/N agar ia merasa putus asa dan bergantung kepadanya. Seperti penyelamat yang mengangkat Y/N tinggi ke udara, tetapi ia bisa menjatuhkannya kapan saja ia mau. Ajumma akan mengendalikan Y/N sepenuhnya dan gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa.

Oleh karena itu Y/N memainkan rencana liciknya juga. Ia akan berpura-pura menuruti perintah ajumma, mengijinkannya untuk dijadikan mainan. Namun diam-diam, ia menghancurkan keluarga ini.

Tangan pucat ajumma membelai rambut hitam Y/N dengan hati-hati. Isakan tangis gadis itu semakin keras hingga mengganggu telinga ajumma. "Sudah, sudah," ajumma tersenyum mengasihani dan menepuk pelan punggung Y/N. Ia melanjutkan, "jangan menangis, ajumma ada disini untukmu. Tidak ada yang dapat menyakitimu." Y/N tidak peduli dengan perkataan ajumma dan sengaja mengeraskan tangisannya untuk mengganggu ajumma.

Diluar pintu, Paul mengirim pesan kepada Mikyung, bos keduanya. Ia menceritakan kejadian Jungkook mengamuk hingga Y/N menangis di pelukan ajumma. Informasi itu sangat penting untuk Mikyung yang sedang menjalankan rencananya menghancurkan keluarga Jeon. Ia tidak akan pernah memaafkan mereka karena sudah menipu ayahnya dan melenyapkan harta kekayaan orang tuanya.

Mata coklat nan indah milik Mikyung terbuka. Seketika, ia mendapati tubuhnya telanjang ditutupi selimut biru muda. Wajahnya menoleh ke samping dan menemukan musuh keluarganya, Jeon Jungkook, masih tidur dengan pulas didalam selimut.

Mikyung merasa jijik setelah menyadari aktivitas yang telah mereka lakukan. Ia berdiri dan mengambil pakaian didalam lemari putihnya. Hp camcung berwarna biru bergetar diatas meja. Ia sudah menunggu Paul untuk memberikan informasi terbaru. Jari putih Mikyung membuka pesan baru dari Paul. Ia membaca pesan itu dengan cepat dan menyerap informasi tentang keadaan keluarga Jeon hari ini. Bibir Mikyung bergerak keatas, ia bisa memanfaatkan berita ini. 

Tiba-tiba terdengar bunyi gerakan dari kasur. Jungkook menggeliat dan tangannya mencari tubuh Mikyung yang hilang. Ia mengucek matanya dan duduk bersandar di bantal. Suasana hatinya meningkat setelah mereka melakukan aktivitas dewasa. "Kamu mau kemana?" Jungkook bertanya. Matanya memergoki Mikyung yang tertawa sendiri melihat hpnya. "Oh kamu sudah bangun sayang. Tadi siang kamu sangat hebat." Senyuman Mikyung membuat Jungkook ikut senang. Sering kali, pujian Mikyung membuat kepalanya menjadi besar. Dan ia sangat menyukainya.

My Possessive & Protective Husband ❖Jungkook x readerWhere stories live. Discover now