Part 27

79.6K 3.8K 75
                                    

Happy Reading.

Salma melihat Khairah dari jauh, terlihat ada penyesalan di dalam dirinya, dia menyesal karena telah su'uzon kepada sahabatnya itu. Seharusnya dia sebagai teman dekatnya menanyakan langsung apa yaang terjadi antara Khairah dan Ustadz Abizar. Salam malah terhasut oleh omongan orang lain.

Sebenarnya Salma ingin minta maaf kepada Khairah, tapi dia sudah tidak punya muka saat ini dia sangat malu dan banyak berdosa kepada Khairah.

Dari jauh Salma melihat Khairah sedang makan di kantin bersama suaminya.

"Gak baik ngintip oranglain," kata seseorang mengagetkan Salma.

Salma berbalik melihat kebelakang  dan dia terkejut ternyata orang yang mengagetkanya itu adalah Farel.

"Suka-suka gue doang mau ngintipin siapa aja," kata Salma lalu dia berjalan meninggalkan tempat itu.

"Sal, kita perlu bicara," Kata Farel lalu Salma mengentikan langkah kakinya.

"Bicara Apa? Penting gak? Kalau nggak maaf gue sibuk," kata Salma.

"Penting, ayo kita duduk di taman itu aja," Ajak Farel.

Dengan ragu-ragu Salma mengikuti ajakan Farel barusan.
Setelah mereka duduk, Salma menatap kedepan, "Apa yang mau Lo bicarakan?" Kepada Farel.

"Aku tau alasan kamu berantem sama Khairah itu juga ada sangkutpautnya denganku'kan, kamu masih mencintaiku kan?"

"Jangan sok tau Lo," kata Salma. Kenapa juga Farel mengubah kata Lo-gue nya pake Aku-kamu.

"Aku mendengar semuanya Salma, saat kamu berantem sama Khairah waktu itu, aku juga ada disana saat itu dan aku mendengar semuanya."

Salma terkejut mendengar yang di ucapkan Farel itu, ternyata dia mengetahui semuanya, lalu dia membiasakan eksepsinya memberanikan diri menatap Farel agar tidak terlihat lemah.

"Kenapa emang? Lo mau nertawain gue karena gue belum bisa lupain lo?" Kata Salma.

Farel menggelengkan kepalanya. "Kamu tau alasan aku buat menghitbah Khairah saat itu dihadapanmu langsung? Aku sengaja ingin mengetes apakah kamu masih mencintaiku atau tidak, jujur semanjak SMA kamu gak ngejer-ngejer aku lagi, aku merasa kehilangan. tapi saat aku menghitbah Khairah di depanmu kamu terlihat biasa aja, mungkin rasamu untukku itu sudah hilang, tapi ternyata saat aku melihatmu berantem dengan Khairah saat itu, dan kamu mengakui semuanya aku seolah mempunyai harapan kembali, ternyata kamu masih mencintaiku." kata Farel.

"Apa maksud lo? Lo gak mencintai Khairah, Lo hanya mau mengetes reaksi gue, lalu Gimana kalau Khitah beneran nerima Lo saat itu juga?" Kata Salma.

"Itu gak akan mungkin, karena aku tau sebelum aku menghitbahnya, dia telah dihitbah lebih dulu oleh orang lain," jelas Farel.

Salma menatap terkejut kearah Farel, jadi Farel tau kalau Abizar menghitbah Khairah. "Kamu tau Abizar menghitbah Khairah?" Tanya Salma penasaran.

"Sebenarnya aku tidak tau, tapi karena Ilham waktu itu menemuiku karena dia telah melihat gerak-gerikku yang terus mendekati Khairah lalu dia bilang kepadaku kalau Khairah telah di khitbah oleh sahabatnya yang bernama Abizar,"

Salma terkejut juga ketika mengetahui bahwa Gus Ilham juga mengetahui kalau Khairah telah di khitbah oleh Abizar, dia jadi semakin merasa bersalah, dia telah menyalahkan Khairah atas semuanya. 

Salma berpikir jadi selama ini Karin telah salah paham, seharusnya dia tidak perlu pergi dari sini, tapi semuanya terlambat Karin telah pergi ke rumah orang tuanya.

Salma mengetikan sesuatu di ponselnya.

To :Karin

Karin, aku tau kamu pergi dari dan cuti satu semester ini gara-gara kamu ingin mengiklaskan Gus Ilham bersama Khairah kan? Kamu harus tau Karin bahwa Khairah telah menikah dengan Abizar,

Salma menunggu balasan dari Karin tanpa memperdulikan orang yang tadi berbicara dengan dirinya.

To Salma

Jangan lupa bilangin selamat sama mereka berdua. Soal Gus Ilham aku telah mengiklaskannya, mungkin aku tidak berjodoh denganya. Orangtuaku telah menjodohkanku kepada anak didiknya di pesantren.
Aku ingin menuruti keinginan kedua orangtuaku terlebih aku selalu membangkang kepada mereka. Sekalian aku mau ngabarin kamu kalau aku akan nikah bulan depan. Jangan lupa hadir yah.

Salma membaca notif yang di kirim oleh Karin barusan. Salma merasa sedih, seandainya dia mencegah Karin pergi dari sini.

"Ekhem" dehem Farel karena dari tadi dia di abaikan saja oleh Salma.

"Kenapa?" Ketus Salma.

"Kamu tau kenapa aku selalu menolak kamu saat dulu waktu kita masih SMA? Itu karena aku tidak mau pacaran. Karena aku tau hukum dalam agama itu tidak diperbolehkan dan haram hukumnya. Prinsipku bukan pacaran lama lalu setelah itu nikah. Prinsipku adalah sekali ta'aruf langsung nikah, walaupun aku bukan orang yang alim banget. Tapi aku punya perinsip itu, karena perumahan juga pacaran lama kalau ujungnya gak jadi nikah kan percumah," kata Farel.

Salma baru mengetahuinya sekarang mengapa dia dulu selalu di tolak oleh Farel saat SMA. Dia juga malu karena telah merendahkan dirinya sebagai seorang wanita karena telah menembak seorang pria.

Farel menatap dalam ke Salma. "Kamu tidak pernah berubah yah dari dulu selalu su'uzon aja sama orang lain," Kata Farel.

"Lo bener, gue emang gak pernah berubah."

"Bahkan bahasa kamu juga masih sama kasar, baiklah kalau begitu izinkan aku untuk membimbingmu dan merubah diri kamu jadi lebih baik lagi," pinta Farel.

"Hah?" Bingung Salma karena sekarang Farel berjongkok di depannya.

"Kamu gak ngerti juga? Aku ingin membingbingmu ke jalan yang benar jalan yang pasti di ridhoi-Nya." Ucap Farel.

"Kamu becandakan Farel?" Kata Salma tidak mempercayai ucapan Farel barusna.

"Aku serius Salma, Aku melamarmu," kata Farel.

"Kalau begitu temui orangtuaku, lalu mintalah kepada mereka," kata Salma.

"Aku telah memintamu kepada kedua orangtuamu, dan kata mereka terserah anaknya saja, kalau anaknya mau orangtua kamus akan setuju," kata Farel.

Salma membekup mulutnya tidak percaya dengan apa yang diucapkan Farel, ternyata Farel telah memintanya terlebih dahulu kepada kedua orangtuanya.

"Kapan kamu memintaku?" Tanya Salma lagi yang terlihat penasaran.

"Satu bulan lalu, jadi gimana nih di terima enggak? Aku pegel nih jongkok terus," kata Farel.

Salma mengangukan kepalanya, "iya Akau mau," katanya dengan malu-malu.

Dia baru menyadari kalau sekarang Salma sudah tidak bicara kasar lagi dengan Farel. 

____________________________________

Itu buat Part-nya Salma yah.

Niatnya mau bikin part Salma minta maaf sama Khairah, eh malah yang kepikiran nya ini.

Maaf yah jadi gagal buat bikin part Salma minta maaf sama Khairah.

Biarlah Takdir Yang Menentukan (Tamat )Where stories live. Discover now