01

73 2 0
                                    

HAPPY READING GUYS 💃💃

SORRY FOR TYPOS 🙏🙏🙏🙏😘😘



















Alunan musik merdu yang dinyanyikan oleh boygroup Seventeen mengalun indah di dalam mobil ini. Salah satu dari kedua insan manusia yang berada di dalamnya ikut melantunkan lirik-lirik tersebut.

"Geunikka nae mareun neoreul da algo sippeo~"

Sedangkan yang satu lagi -yang sedari tadi mengendarai mobil- hanya diam sambil sesekali tersenyum kecil.

"Nggak capek dari tadi nyayi mulu?"

Minyoung -yang sedari tadi bernyanyi- langsing menoleh dan tersenyum manis.

"Nggak dong, kan udah biasa. Lagian kalo aku diem aja ntar malah ngantuk,"

"Heh perjalan deket gini aja kamu bisa ngantuk? Dasar tukang tidur," ejek Barom.

Minyoung langsung mencubit lengan kekar Barom.

"Kamu aja yang bawa mobilnya lembut banget, jangan salahin aku dong,"

"Ntar kalo aku bawanya ngebut kamu teriak-teriak lagi kayak dulu," jawab Barom sambil terkekeh.

"Ya kan nggak usah pake ngebut juga kali. Yang normal-normal aja, huh kesel,"

Barom tertawa kecil mendengar gerutuan kekasihnya. Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara keduanya. Minyoung kembali asik dengan lagu-lagu yang mengalun dari mobil Barom.

Park Minyoung dan Yu Barom adalah sepasang kekasih sejak satu tahun yang lalu. Berawal dari sebuah pesta ulang tahun sahabat Minyoung, yaitu Yeonjung yang kebetulan adalah sepupu Barom.

Minyoung dan Yeonjung yang saat itu sedang berbincang-bincang di kejutkan dengan kedatangan Barom. Tentu saja Yeonjung segera mengenalkan Barom kepada Minyoung.

Sejak malam itu kepala Barom selalu diisi tentang Minyoung. Setelah meminta -atau lebih tepatnya memaksa- Yeonjung untuk memberikan nomor ponsel Minyoung, lelaki bertubuh kekar itu langsung mendekati gadis itu.

Setelah menjalani pendekatan selama hampir enam bulan, akhirnya Barom mencoba untuk mengutarakan perasaannya kepada Minyoung. Untung saja Minyoung membalas perasaannya.

Dan sekarang selama satu tahun ini hidup Barom selalu diisi dengan kebahagiaan. Awalnya Barom sempat tidak percaya karna bisa menyukai gadis yang berbeda delapan tahun dengannya.

"Mampir dulu yuk?" Ajak Minyoung saat mobil Barom sudah berada di depan rumah keluarga Park.

"Bunda udah sering nanyain kenapa kamu nggak pernah mampir," lanjut Minyoung.

Selama satu tahun pacaran Barom memang tidak pernah mampir atau bahkan bertemu dengan orang tua Minyoung. Entah kenapa selalu saja ada halangan agar mereka bisa bertemu.

"Yaudah yuk. Bunda pasti kaget banget ngeliat punta menantu ganteng kayak aku," jawab Barom.

"Menantu apanya? Dih," kata Minyoung sambil menjepit hidung mancung kekasihnya dengan gemas.

Walaupun mereka betdua itu berbeda delapan tahun, tetapi Minyoung tidak memanggil Barom dengan embel-embel 'Kakak'. Awalnya sih dia pake itu, tapi lama kelamaan Barom meminta Minyoung untuk memakai 'aku-kamu' aja. Biar lebih keliatan muda katanya.

Tidak helas memang lelaki ini kadang-kadang.

Minyoung pun menggenggam tangan besar Barom memasuki pekarangan rumah keluarganya

"Minyoung pulang," seru Minyoung saat mereka masuk.

"Ayo,"

Minyoung menggiring Barom ke sofa di ruang tamu.

"Kamu tunggu bentar ya, aku ambilin minum terus mau manggil bunda,"

Begitu dibalas dengan anggukab dari Barom, Minyoung segera meninggalkan kekasihnya menuju taman belakang. Bundanya pasti sedang sibuk dengan tanaman-tanaman dibelakang.

"Bunda, adek udah bawa pesanan bunda loh," kata Minyoung.

Bunda menatap Minyoung bingung.

"Pesanan? Perasaan bunda nggak ada mesen apa-apa deh sama kamu,"

"Katanya bunda mau ketemu sama pacar aku, tuh dia udah ada diruang tamu," jelas Minyoung.

"Oh iya? Kalo gitu bunda harus ketemu sama dia,"

Setelah itu bunda langsung melepas sarung tangan kotor yang sedari tadi digunakan dan berjalan menuju ruang tamu dengan semangat. Sedangkan Minyoung berjalan menuju dapur untuk membuat minum.

"Bunda ya selalu aja semangat buat ketemu sama pacar anak-anaknya," gumam Minyoung dengan geli.

Bunda nya memang gitu, selalu semangat kalo ketemu sama pacar anak-anaknya. Seklian men-check apakah pacar mereka itu anak baik-baik atau tidak.

Begitu selesai membuat minuman, gadis itu segera membawanya menuju ruang tamu

Dilihatnya sang bunda dan kekasihnya sedang berbicara, tapi ekspresi Barom terlihat sedkit tegang dan kaget.

"Bunda-"

"Yura pulang~"














HIYAHIYAHIYA

ROLLER COASTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang