♥️ 50.407 Likes
Jimxx maafin mami ya nak😓
Comment has been disabled
ㅡ
Jimin jalan terburu-buru setelah mendapatkan telepon dari sekolah Tama.
Menurut info yang Jimin dapat Tama habis mukulin temannya sampai berdarah, maka dari tadi dengan penuh emosi Jimin pergi ke ruang guru dimana ada Tama yang menunduk duduk di dekat gurunya dan anak kecil seumuran sama dengan Tama pelipisnya sudah di beri perban bersama ibunya.
"Permisi bu, maaf jika saya terlambat. Ada apa ya ini?" Jimin dengan sopan membungkuk
Ibu dari anak yang jadi korban itupun langsung saja menatap sinis Jimin dan mencercanya.
"Oh jadi kamu ibunya? Bu tolong ya punya anak itu dijaga, diajarin jangan asal main pukul anak saja. Liat nih akibat perbuatan anak ibu!" Ibu itu menunjuk pelipis anaknya
Jimin meringis dan menahan hati agar tidak emosi.
"Kalau misalnya mata anak saya yang kena kalian mau tanggung jawab!? Tolong jadi orang tua tu yang bener!"
"Maafkan anak saya, maaf sekali bu. Saya engga tau ada apa, tapi saya engga pernah ajarin anak saya berbuat kasar begini. Sekali lagi mohon maafkan saya dan anak saya" Jimin membungkuk dalam karena merasa bersalah
"Jadi, bagaimana bu?" Tanya guru Tama
"Yaudah saya maafin, tolong perhatiin anaknya. Saya permisi" ibu itu langsung saja membawa pergi anaknya meninggalkan Jimin dan Tama yang masih menunduk
Guru Tama hela nafas sebentar dan senyum menarik pelan tangan Jimin buat duduk di kursi dekat dengan gurunya.
"Sudah bu jangan terlalu merasa bersalah. Saya hanya mau bertanya sedikit perihal Tama" guru Tama sebut saja Bu Im mulai pembicaraan
"Ya bu bagaimana? Saya benar-benar kaget anak saya begini. Saya udah berusaha ngajarin dia dengan cara baik tapi hari ini diluar kendali"
"Kami juga para guru cukup kaget termasuk saya. Karena setau kami Tama anak yang baik dan sangat tidak pernah menyakiti temannya. Tapi hari ini tadi saat pelajaran matematika Tama memang terlihat lebih murung dan saya kurang begitu tau kronologisnya sampai akhirnya teman Tama jadi berdarah. Saya tanya sama Tama juga dia diam, mungkin ibu selaku orang tuanya dapat menanyai ada masalah apa. Saya mohon jangan dimarahkan, karena saya yakin Tama pasti ada alasannya" Bu Im mengelus tangan Jimin yang terkepal di atas meja, dia paham Jimin pasti marah sekali.
"Baiklah Bu Im, maafkan kenakalan anak saya. Saya usahakan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Sekali lagi maafkan anak saya Bu Im. Saya permisi dulu" Jimin berdiri dan sedikit membungkuk, dia pun menarik pelan tangan Tama yang masih menunduk
YOU ARE READING
The Future
Short Story[WARNING GS!] Kelanjutan dan kejelasan dari Daily note: baca Daily dahulu baru baca cerita ini