13

9.1K 1.3K 46
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Setelah Hyunjin pulang, Soora langsung menghampiri Nino yang tengah terlelap dengan pulas. Dilihatnya wajah pucat dan kurus Nino. Dada Soora kembali sesak.

Bagaimana bisa tuhan memberikan penyakit mematikan pada anak manis sekecil Nino? Apa ini cobaan lainnya untuk Soora? Merenggut semua kebahagiannya.

Yang Soora inginkan keluarga yang lengkap. Semua berkumpul, mengelilingi Soora. Memberikan candaan dan kehangatan di rumah. Tapi yang Soora dapat hanya cobaan yang berat untuk remaja sepertinya.

"kakak?" panggil Nino pelan.

Ah, Nino bangun dari tidurnya.

Dengan cepat Soora duduk untuk melihat wajah Nino. Masih dengan tangan yang menggenggam erat jemari mungil Nino.

"Nino? Kenapa sayang? Mana yang sakit? Nanti kakak pijit" kata Soora sedikit panik.

"kakak temenin Nino, jangan kemana-mana" kata Nino. Soora mengangguk cepat.

"iya kakak gabakal kemana-mana. Nino harus sembuh ya! Kata dokter kalau Nino cepet sembuh bakal di ajak jalan-jalan ke Disneyland" kata Soora menggebu. Memberikan semangat pada Nino.

"kak sakit" keluh Nino.

"mananya yang sakit? Sini kakak obatin" kata Soora panik.

"kak Nino ngantuk, Nino mau tidur, biar sakitnya ilang" kata Nino kemudian memejamkan matanya.

"iya tidur aja, tapi nanti Nino harus bangun lagi ya! Jangan tinggalin kakak!"

Soora menciumi tangan Nino berkali-kali. Memberikan kehangatan miliknya pada Nino kecil. Air matanya tak bisa dibendung.

10 menit Soora masih di posisi semula. Melihat nafas yang teratur dari Nino membuat Soora menghela nafas lega. Ia segera meraih ponselnya. Hendak menelpon Hyunjin. Namun ia urungkan.

"halo? Minho?"

"kenapa Ra?"

"besok izinin gue ya, gue gamasuk, gue harus istirahat di rumah sakit"

"lo kenapa lagi? Drop? Kan apa kata gue, lo kalau gakuat jangan dipaksa"

Soora hanya mendengarkan omelan Minho yang mirip sekali dengan ibu yang memarahi anaknya.

"bukan karna dance Minho, gue kan emang harus istirahat, yaudah izinin aja ke guru ya tolong, nanti gue traktir deh" bujuk Soora.

"hoho tidak semudah itu ferguso! Pokoknya lo harus istirahat total, gausah ngebantah, nanti gue jenguk, kirim alamat rumah sakit lo"

"btw boleh lah traktirannya ehehehe"

Soora tersenyum mendengar celoteh Minho. Sedikit menaikkan moodnya kali ini.

"santai, gue izin 3 hari kayaknya, tolong ya, kalau ada tugas atau pr langsung kasih tau gue"

"sip, gue tutup ya, dipanggil emak nih. Gws Lee Soora q"

Sambungan terputus setelah Minho mengatakan hal yang membuat Soora tertawa geli. Minho si raja alay memang.

Sekarang ia bingung harus apa. Masih jam 10 malam. Dia gangantuk. Dia masih mau ngeliat wajah Nino sampai puas.

Seminggu lagi dia harus tampil, untuk tugas nilai Seni. Belom lagi kalau dancenya itu bagus, dia harus tampil di depan orang banyak. Kata bu Lily sih gitu, jadi nilai plus. Sekalian juga dari kelas lain yang terbaik di tampilin di aula sekolah. Ah Soora malu!

Tapi Soora sadar diri, gamungkin tarian dia bagus, itu pun karna ada Minho yang gantengnya ga waras, Soora mungkin ga kepilih.

Lagi serius melamunkan hal random, dering ponsel membuat Soora langsung menghentikan aktivitasnya. Dilihatnya panggilan video dari Lucas.

"HALO CANTIKK"

"halo juga jelek"

"ganteng gini dibilang jelek!" Lucas mempout bibirnya kesal mendengar sapaan Soora.

Soora terkekeh melihat wajah kesal Lucas.

"iya deh ganteng, kenapa nelpon malem-malem? Kirain udah molor" tanya Soora.

"gapapa mau nanya keadaan kamu aja sih, gimana periksanya? Udah? Kamu sakit apasih sampe rutin check up? Aku tau dari Minho nih"

"bukan sakit berat kok, kayak konsul masalah kesehatan, biar ga capek, sakit sama stress gitu" bohong Soora.

Lucas ber'o' ria mendengar pertanyaannya terjawab.

"kok belum tidur? Eh iya tadi ga di jahatin Hyunjin kan?"

Coba aja Hyunjin gini ke Soora, pasti Soora seneng bukan main. Sayangnya ini Lucas, bukan Hyunjin gais. Soora sadar diri kok.

"belum ngantuk, ga di apa-apain, dia nemenin aku sampe tidur bentar tadi" kata Soora.

Lagi Lucas mengangguk. Lucas hanya rindu pada Soora. Sadar kalau itu punya orang, tapi pacaran kan bisa putus, jadi Lucas mau nunggu. Pembinor, hm.

"yaudah sekarang istirahat, besok sekolah kan? Besok aku jemput yaa"

"gausah! Aku ga sekolah besok, izin 3 hari, nanti aku kapan-kapan mampir ke cafe, sekalian ketemu kak Taeyong" kata Soora. Lucas mengangguk kemudian sambungan terputus. Padahal Soora mana liat anggukan Lucas.

Soora merebahkan dirinya ke sofa. Menatap langit ruang rawat Nino. Sekelibat wajah papa dan mamanya tampak disana. Dimana Soora kecil bahagia akan mendapat seorang adik ketika sang mama memberi tahu, bahwa ia hamil.

Naas, semuanya tidak berjalan sesuai impian Soora.

"Hyunjin, Nino, aku cuma punya kalian" gumam Soora sebelum memejamkan matanya karna mengantuk.

.
.
.
.

Makin gadanta ya:(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makin gadanta ya:(

[✔️] HomesickWhere stories live. Discover now