Winter

08. eonnie

Bel apartemen berbunyi. Sepagi ini.. astaga.

Jaehyun yang masih di kasur sambil memainkan ponsel mau tidak mau bangun.

Ia mengambil kaos polos di sofa dan memakainya sembari berjalan menuju pintu.



"Hai, selamat pagi."

Jaehyun tersenyum kaku melihat seorang perempuan dengan sesuatu di tangannya itu menyapanya manis.

Ahh dia..

Jujur saja menurutnya perempuan ini aneh. Sejak insiden menimpah kepala Jaehyun dengan high heels dengan tidak sengaja, dia selalu menyapa Jaehyun setiap bertemu dengan senyuman lebar nan berseri-seri.

"Y-ya?"

Sementara perempuan itu menjerit-jerit histeris dalam hati.

Oh my god, ganteng bangetttt!!!

Ternyata Jaehyun lebih hot kalau bangun tidur.

Bo Ra... mimpi apa kamu sampai punya tetangga se-limited edition ini?!!!

Kira-kira begitu lah.

"Ekhmm, nih," ia menyodorkan kotak makanan.

Perempuan bernama Bo Ra itu tersenyum malu-malu sambil menyelipkan rambutnya ke belakang kuping.

"Buat sarapan," lanjutnya dengan cengiran.

Jaehyun berkedip beberapa kali dulu, baru ia mengambil pemberian itu.

"Makasih, mmm.."

Jaehyun berusaha mengingat tapi tetap tidak ingat siapa nama perempuan ini.

"Bo Ra. Kim Bo Ra," ucap Bo Ra memberitahu.

"Makasih Bo Ra," ucap Jaehyun pada akhirnya diiringi senyum. Senyum yaaaang menurut Bo Ra manis sekali.

Sekarang hatinya meleleh seperti eskrim.

"Selamat makan ya," Bo Ra melambaikan tangan dan tentu senyum lebarnya masih terpasang.

Jaehyun mengangguk dan buru-buru menutup pintu.

Fiuuh..

Apa-apaan perempuan itu?

Mungkin kalau perempuan lain Jaehyun akan biasa saja, selama ini juga banyak yang mendekatinya secara terang-terangan. Tapi ini dia?!!

Walaupun Jaehyun lupa namanya tapi dia tahu kalau perempuan itu adalah seorang aktris terkenal yang kariernya sekarang sedang ngusruk karena sebuah kasus.


What the-- dia public figure tapi begitu caranya mendekati laki-laki? Tidak anggun sekali.




**

"Lagi apa?"

"Jaga toko kue."

"Sama nenek?"

Minju melirik neneknya yang sedang duduk di kursi depan toko. Dari dalam bisa terlihat karena dinding depan toko itu seluruhnya kaca.