28. Latihan Pedang

4.4K 295 6
                                    

Malam ini serasa berbeda, Lya masih terduduk didepan cermin disamping tempat tidurnya. Matanya menatap kosong, begitu pula pikirannya. Entah apa yang sedang berlabuh dihatinya, ia tak bisa memastikannya.

"Putri Lya...." Sapa seorang wanita lembut dari belakangnya. Lya tanpa ekspresi menatap cermin dihadapannya kembali. Ia mendapati Nelia sedang berdiri dibelakangnya. Lya berusaha menarik senyuman dari bibir indahnya, berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Walau kenyataannya mungkin tidak begitu.

Nelia memegang pundak Lya, "putri tak bersiap untuk acara makan malam bersama pangeran Adar Rhei?" Tanyanya lembut.
Lya tersenyum tipis, "mau tidak mau aku harus menghampirinya, bukan? Dia tamuku, tamu akademi indigo ini." Jawabnya tenang.

"Aku akan merias putri, makan malam ini putri harus terlihat berbeda." Tawar Nelia bersemangat. Lya mendelik, hendak menolak usulan Nelia yang terlihat aneh ditelingannya. "Mohon jangan menolak, tuan putri. Engkau adalah simbol dari akademi termasyhur para indigo. Engkau juga pemilik kemampuan terkuat seakademi ini. Dihadapan kerajaan lain, mohon putri mempertimbangkan apa yang pantas" jawab Nelia tenang.

Lya terdiam sejenak, menimbang-nimbang ucapan Nelia barusan. "Baiklah, terserah dirimu. Aku mengikuti saja" jawab Lya akhirnya pasrah. Nelia sangat senang, ia akhirnya bisa melayani tuannya seperti dulu. Ia teringat, dahulu ia senang mendandani putri Lya dalam kamarnya. Karena kedekatan keduanya.

Keduanya hening dalam pikiran masing-masing. Tiba-tiba seseorang datang kekamar Lya. "Salam, putri Lya"

Lya dan Nelia menoleh, "Master Steva?" Ucap Lya, "ada apa?" Tanya Lya heran.

Master Steva menggeleng, "tidak ada apa-apa putri. Aku kesepian dikamar, sejak kau ditempatkan dikamarmu sendiri. Aku sering sendirian dikamar khusus para master. Jadi, aku kemari untuk menjengukmu"

Lya tersenyum, "ah, kau tau aku juga kesepian, Master Steva". Kemudian Steva membantu Nelia menghias rambut panjang Lya. "Sudah siap, putri"

Lya tersenyum setelah melihat dirinya didepan cermin. "Putri Lya cantik sekali" puji Nelia. Lya menoleh kebelakang, menatap dua wanita yang sangat berarti dikehidupannya sekarang. "Kalian sangat baik". Keduanya tersenyum, Lya mengajak keduanya untuk bergegas ke ruang makan.

***

Untuk malam ini, ruang makan akademi telah dihias begitu mewah. Lya terpana melihatnya. "Siapa yang membuat hiasan sebagus ini?" Tanya Lya tak melepas pandangannya kepenjuru ruangan.

Steva menjawab, "ini ilusi yang dibuat oleh Master Vion, putri Lya." Jawabnya. Tiba-tiba ia teringat oleh Master Vion pada kejadian tak mengenakkan kemarin. Kemudian Lya berpikir, apa aku terlalu keras padanya?

Tak lama tamu-tamu dan seluruh murid akademi sudah berkumpul diruangan yang besar ini. Meja makan untuk putri, pangeran Rhei dan para master ditata menjadi satu meja ditengah ruangan. Kemudian meja para murid dibuat melingkar mengelilingi meja utama yang ditempati orang-orang penting. Semakin kebelakang, semakin luas lingkaran meja makan yang mengelilingi meja utama. Mengingat para murid disini sangat banyak

"Perhatian! Tuan Putri Lya Indy Crystallion dari Akademi Indigo telah datang!" Teriak seorang murid yang berada paling ujung memecah kebisingan. Lya berjalan pelan diikuti Nelia dibelakangnya. Lya kali ini memakai gaun berwarna merah. Para murid memberinya jalan, dan menunduk hormat. Apa seperti ini rasanya jadi seorang putri? Pikir Lya tak percaya.

Tak lama kemudian, seorang murid kembali mengumumkan kedatang seseorang. "Perhatian! Pangeran Adar Rhei dari kerajaan Merak Putih telah datang!" Teriaknya. Lya segera dapat menangkap sosoknya. Sang pangeran Rhei.

 Sang pangeran Rhei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Indigo Academy (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang