Let's Discuss

Psy - Mimpi

Apa sih mimpi itu? Apa yang kalian ketahui mengenai mimpi? Apakah kalian membayangkan makan bakso dengan ditemani idola kalian? Atau bepergian keliling dunia bersama pacar? Mimpi pada umumnya sering disebut dengan istilah Bunga Tidur, eits maksudnya bukan bertaburan bunga pada saat tidur ya, itu sih namanya bulan madu - apasih receh.

Ok, back to topic. Disini pembahasan pertama aku adalah mimpi. Jadi gini teman-teman, pakai bahasa santai saja ya. Sebenarnya, aku udah lama banget pengin nulis artikel atau apapun itu yang berkaitan dengan mimpi, cuman masalahnya waktu itu aku masih belum begitu paham sama mimpi jadi akhinya nggak terealisasikan dong keinginanku itu.

Dan sekarang, dengan niat yang benar-benar udah kubangun dari jaman megantropus sampai jaman millenial, eh nggak ding bercanda. Jadi, aku mau berbagi sedikit tentang apa itu mimpi.

Yuk merapat!

Aku pernah baca buku judulnya Sigmund Freud vs Carl Jung - Sebuah Pertikaian Intelektual antarmazhab Psikoanalisis karya Rika Febriani. Kalian bisa cari bukunya di gramedia, karena waktu itu aku belinya di gramedia.

Menurut Freud, kepribadiaan terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego, dan Superego. Id adalah dorongan yang harus segera dipenuhi atau nama lainnya adalah insting, Ego adalah diri kita, berfungsi sebagai penengah atau pengontrol, sedangkan Superego adalah norma.

Di salah satu karya Freud yaitu The Interpretation of Dream (1900), mimpi diartikan sebagai harapan-harapan yang terpendam dalam diri kita. Mimpi menjadi cerminan dari harapan-harapan yang belum terwujud.

Pada saat mengantuk, apa yang akan kita lakukan? Tentu saja tidur dong. Pada dasarnya saat tidur, kita tidak sepenuhnya memutuskan atau melakukan penarikan secara penuh terhadap realitas di luar diri kita. Akan tetapi kita hanya merepres secara minimum stimulus-stimulus itu. Nah pada saat kita berhenti menerima stimulus dari lingkungan, kita mencoba untuk tidur.

Kemudian pada saat kita terjaga, mungkin banyak dari kita yang secara sadar pengin banget pergi berlibur ke suatu negara, atau mungkin pengin beli baju yang sudah lama diidam-idamkan. Harapan-harapan itu adalah wujud dari hasrat instingtif. Nah pada saat kita tidur, stimulus-stimulus tertentu dapat menganggu tidur kita, mental kita dipaksa untuk merespons stimulus itu.

Ada dua hal yang dapat memicu munculnya stimulus, yang pertama adalah karena kelanjutan aktivitas mental, kemudian yang kedua adalah hasrat instingtif yang tidak terwujud - seperti contoh diatas tadi. Karena pada saat terjaga (sadar) kita tidak bisa memenuhi hasrat instingtif itu, maka di dalam mimpi, hasrat istingtif itu melakukan perlawanan terhadap ego (diri). Sehingga terbentuklah sebuah mimpi. Singkatnya aja ketika kangen sama mantan, nah karena gengsi buat ngaku akhirnya nggak berani bilang, dan justru malah mimpiin mantan. Kalau sudah begitu pasti rasanya nggak enak kan? Hehe.

Kandungan mimpi sendiri ada dua, yaitu kandungan nyata dan kandungan laten. Kandungan nyata mimpi yaitu apa yang kita alami dan kita ingat, sedangkan kandungan laten mimpi adalah makna dari mimpi tersebut. Tapi nyatanya, menerjemahkan kandungan laten dari mimpi itu susah.

Oke, mungkin untuk pembahasan mimpi ini bakalan panjang, dan aku juga bingung kalau jelasin jadi satu di sini. Mungkin nanti aku bakalan bikin part 2 nya.

Disini kita belajar bareng-bareng ya, aku juga masih belajar. Jadi, kalau ada kata-kata yang salah tolong dimaklumi dan mohon untuk dibenarkan.

Ada yang mau tanya? Silakan komen disini!