Tangisan Ima

2.6K 85 0
                                    

Sepeninggal Ipang, Ima masih saja menangis. Ia menyadari ketololannya membawa dampak yang tidak baik bagi semua orang. Ia sedih, Ipang pemuda yang baik kenapa harus ikut menanggung dosa akibat perbuatannya. Tidaaakkk...ia tidak boleh berdiam diri saja, ia harus menemukan Ka Yudi. Ka Yudi harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Segera ia mandi dan berbenah diri, walaupun kepala nya masih agak pusing Ia tetap memaksa menggunakan motor.

"Imaaa....mau kemana kamu"
Suara ayahnya mengagetkannya.

"Ima harus berusaha menyelesaikan semuanya yah...Ima berjanji, Ima tidak akan menyusahkan kalian"

"Terserah kau lah..Ima...ayah sudah tidak peduli..sudah cukup kau mencoreng aib di wajah kedua orang tua mu"

Ima menangis mendengar perkataan ayahnya. Kedua orang tua yang seharusnya membantu nya menyelesaikan masalahnya malah tidak memperdulikannya lagi. Ia harus menghadapi kenyataan hidup yang pahit ini sendirian.

Tanpa memperdulikan hari yang mulai gerimis ia memacu motornya ke rumah Yudi, yang alamatnya diketahui dari seorang teman. Sesampainya di sana terlihat suasana rumah agak sepi. Ia terus memanggil-manggil Yudi namun tak ada jawaban. Sementara hujan mulai turun membasahi bumi. Ia tak mempedulikan tubuhnya mulai basah kuyup. Ia hanya berharap Yudi mau menemuinya. Akhirnya ia merasa pandangannya kabur. Penglihatannya gelap. Tubuhnya jatuh berdebam di atas aspal.

~

Yudi POV

Suara motor mengagetkan ku. Kulihat wanita yang selalu kurindukan sedang memanggil namaku di depan rumah. Tubuhnya terlihat kurus. Wajahnya pucat. Namun apalah dayaku. Kedua orang tua ku menghalangi hubunganku dengannya. Mereka menjodohkanku dengan wanita lain. Sungguh hati ku terasa sakit melihat keadaannya Ima.

Hujan pun mulai lebat. Tapi Ima masih saja memanggil namaku. Aku lelaki pengecut yang hanya berani memandangnya lewat kaca jendela kamar. Aku lelaki yang bodoh, yang hanya berani membiarkan wanita itu basah kuyup menggigil kedinginan. Namun kulihat panggilannya mulai melemah. Ia pingsan.

Aku berlari keluar, tak akan kubiarkan Ia sakit. Aku tak memperdulikan kedua orang tua ky yang melarangku untuk menemuinya. Nyawa Ima sangat penting.
~

Seperti orang yang hilang akal Yudi menggendong Ima di tengah guyuran hujan Ia berteriak minta tolong. Ia berusaha memberhentikan angkutan yang lewat agar dapat membantunya membawa Ima ke rumah sakit. Setelah sekian lama, akhirnya ada salah satu mobil bak terbuka yang mau mengangkut mereka ke rumah sakit...

Next part..slowly ya...aku lg banyak kerjaan nih..jangan lupa voment ya....

Kutemukan Cintaku di Kaki GunungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang