Chapter 16-20

66 5 0
                                    

Part 16

*Author P.O.V*

Sudah sore. Jessica memutuskan untuk pulang. Sebelum itu tentu saja Jessica pamit dulu kepada Cody dan setelah itu menghilang dari hadapannya. Awalnya Cody menawarkan untuk mengantarkan Jessica. Tapi Jessica bilang dia tidak ingin merepotkan Cody. Setelah tiba di hotel, Jessi langsung masuk ke kamarnya tanpa melihat ke kamar Justin terlebih dahulu, seperti biasanya.

+++++

"Jessi," panggil Justin pelan. Jessica yang baru saja terlelap lima menit yang lalu, membuka matanya sebentar kemudian kembali tertidur lagi. "Jessica!" panggil Justin lagi dengan suara yang lebih keras.

"Iya. Tunggu sebentar!" jawab Jessi seraya berjalan ke arah pintu.

"Ada apa?" tanya Jessi setelah membuka pintu. Mata Jessi belum sepenuhnya terbuka, karena sangat mengantuk.

"Apa aku boleh masuk?" tanya Justin dengan nada pelan. Tanpa berbicara, Jessi membuka pintunya lebih lebar lagi agar Justin bisa masuk. Setelah masuk, Justin duduk di sofa dan Jessi duduk di tepi tempat tidurnya.

"Bicaralah!" ucap Jessi kemudian.

Justin mendongak menatap Jessi. Setelah cukup lama melihat Jessi, Justin kembali menundukkan kepalanya. "Kau mau bicara tidak?" tanya Jessi mulai kesal.

"A ee aa ... Tidak jadi!" Justin menggelengkan kepalanya.

"Kenapa tidak bilang dari tadi. Kau menggangguku saja! Dan sekarang, keluarlah dari kamarku!" Jessica bangkit berdiri dan mendorong punggung Justin dengan tangannya.

"Tapi Jessi ..."

"Jangan bicara lagi! Besok saja bicaranya. Sekarang aku ingin istirahat!"

"Tapi aku .." Sebelum Justin menyelesaikan perkataannya, Jessi sudah membanting pintu kamarnya di depan wajah Justin. Setelah itu, Jessi kembali ke tempat tidurnya.

Terdapat sedikit senyum yang mengembang di bibir Jessi mengingat dia baru saja melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Justin waktu itu. Membanting pintu kamar di wajahnya dan sekarang Jessi melakukan hal sebaliknya.

+++++

*Jessica P.O.V*

"Apa? Hari ini?" aku mengulangi perkataan Justin lagi.

"Kenapa cepat sekali Justin? Aku masih ingin disini," lanjutku.

"Maaf Jessi. Tapi kita harus pulang ke L.A hari ini. Ada tugas yang harus ku kerjakan."

"Kenapa kau tidak bilang padaku sebelumnya?"

"Itu masalahnya. Kemarin aku ingin bilang padamu, tapi kau malah mengusirku!" jawab Justin langsung.

"Kenapa kemarin kau hanya diam saja? Apa salahnya kau langsung mengatakannya!"

"Aku takut kau marah."

"Aku tidak akan membunuhmu ketika aku marah Justin. Jadi, jam berapa kita berangkat ke L.A?"

"Satu jam lagi."

"Apa? Satu jam lagi?"

"Iya. Cepat bereskan barang-barangmu," Justin berdiri kemudian meninggalkanku. Justin! Kau menyusahkan hidupku. Aku membencimu! "Kenapa masih diam saja? Kau mau kita terlambat?" Justin menaikkan sebelah alisnya.

She's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang