Chapter 17

3.3K 245 17
                                    

Gema langkah cepat tercipta di sepanjang lorong sekolah. Deritan sepatu dalam ruangan bergesekan dengan lantai keramik begitu tak terdengar―mengingat begitu banyak suara-suara lain di dalam koridor sekolah yang ramai. Sambil berlari dan merunduk gadis berambut merah muda itu tak peduli dengan tatapaan kebingungan dari orang-orang yang dilewatinya. Hingga―

"Aduh!" ringis seorang pemuda ketika dadanya merasakan sakit karena tersundul oleh sebuah kepala berwarna merah muda.

Dengan segera gadis yang menabrak tersebut mengadahkan wajahnya pada si sumber suara. Karena tidak melihat jalan sehingga dia tidak sadar telah menabrak seorang pemuda yang tengah memegang dadanya.

"Ma-maaf, Naruto!" belum sempat gadis itu melangkahkan kakinya untuk kembali berlari pergelangan tangannya langsung saja dicekram oleh pemuda itu.

"Sakura!" pemuda yang dipanggil dengan Naruto itu langsung saja memeluk gadis yang menabraknya―Sakura dengan segera. "Wajahmu jelek sekali," bisik Naruto tepat di telinga Sakura. Gadis itu mengernyitkan alisnya sebal. "Menangislah...," dielusnya lembut rambut merah muda Sakura.

"Kenapa... Kau... Tahu?" Tanya Sakura dengan suara bergetar. "Padahal... Aku sudah... Menahannya...," dan kemudian buliran asin itu menjatuh melewati kedua pipinya.

Naruto menepuk-tepuk pelan puncak kepala Sakura. Seperti menenangkan seorang anak kecil dan karena malu menjadi bahan tontonan di tengah jalan, Naruto menyingkir dan bersandar pada bingkai jendela dengan Sakura yang masih terisak kecil.

Tak disangka sesosok anak perempuan yang tak jauh menatap keduanya dengan pandangan yang sulit diartikan, "Kau terlalu baik, Naruto-kun..." lirihnya pelan.

.

.

.

MELEPASMU

CHAPTER 17

.

.

.

Kurrousa Hime

.

All characters © Masashi Kishimoto

.

OOC, School theme, rumit, alur lambat, typo(s) no edited, Italic untuk flashback, nama yang diberi BOLD akan menjadi sudut pandang orang tersebut.

.

SasuSakuGaa, HinaNaruFemKyuu

.

.

.

Enjoy reading minna!

.

"Aku tidak menyangka kalau kau bisa menangis seperti ini," gadis berambut panjang hingga mencapai pinggangnya itu berdiri tepat dihadapan seorang pemuda berambut mencuat ke belakang. "Sasuke-kun?"

Uchiha Sasuke sedikit tersentak kaget namun dapat segera dikendalikannya kembali emosinya dan berwajah datar seperti biasanya walau jejak-jejak air mata masih ada di pipi pucatnya. "Kau meledekku, Hinata?" tanyanya dengan nada dingin padahal sebelumnya mereka berdua tidak pernah bernada seperti ini jika sedang berbincang.

Hyuuga Hinata langsung mengambil inisiatif untuk duduk di dekat mantan kekasihnya itu dengan posisi membelakanginya. "Baru kali ini aku melihatmu seperti ini," ucap Hinata dengan nada yang dibuat-buat terkejut.

"Kau sudah tidak berbicara denga nada gagap lagi rupanya," Sasuke bangkit berdiri menuju jendela di dalam ruang kelas musik. Angin yang berhembus siang itu rasanya membawa kesejukan tersendiri.

MelepasmuWhere stories live. Discover now