{5/10}

4.4K 542 46
                                    

Aku sedang berjalan menjemputnya...

.

.

Kuroo menatap (Name) yang sedang berbincang-bincang pada beberapa teman satu fakultasnya.

Pandangan tidak suka terpancar jelas dari iris hazelnya. Ah, jangan lupakan aura yang mengelilingi tubuh Kuroo. Siapa pun yang memperhatikan Kuroo pasti akan mengedik ketakutan.

Irisnya terus memperhayikan (Name) dan orang-orang yang mengelilinginya. Terlihat jelas mereka sedang bergurau, (Name) tertawa lepas karena perkataan pemuda di sampingnya.

Kuroo semakin tidak suka.

Dia masih menahan untuk tidak menghampiri gadisnya dan menghancurkan kesenangannya disana. Namun pertahanannya runtuh ketika pemuda di samping kiri name merangkul pundak gadisnya, (Name) memang selalu menyingkirkan tangan itu tapi tangan itu kembali merangkul.

Kuroo geram dan segera menghampiri gadisnya. (Name) yang sadar langsung memandang heran Kuroo.

"Tetsu?"

Tampa mengatakan apa pun Kuroo menyingkirkan tangan nakal itu dari pundak (Name) dan menariknya menjauh.

(Name) yang di tatik hanya pasrah, menatap Kuroo penuh tanda tanya.

Saat setelahnya (Name) tersenyum. Kemudian menyamakan posisinya dengan Kuroo.

"Kau cemburu?" Wajah Kuroo memanas seketika. Semburan merah terlihat jelas hingga telinganya. Sontak ia segera membuang mukanya.

"Ti-tidak. Un-untuk apa aku cemburu, aku tidak peduli."

Sejak kapan Kuroo jadi tsundere seperti ini?

(Name) tertawa.

Saat setelahnya tangannya telah melingkar pada pinggang Kuroo.

"Tak usah cemburu, aku hanya mencintaimu, Tetsurou."

.

.

.

Tidak, aku tidak cemburu...

my wife 💝 Kuroo TetsurouWhere stories live. Discover now