Chapter 8

512 66 16
                                    

♥ Happy Reading ♥
------

Sejak mobil itu melaju meninggalkan halaman kantor kepolisian suasana masih terlihat canggung dan hening,Al maupun Yuki tidak ada yang membuka suaranya,bahkan kini mobil hitam itu sudah berjalan setengah perjalanan menuju tempat tinggal Yuki namun keduanya masih sama-sama bungkam.

"Ini tindakan yang berbahaya!_"

Akhirnya Al lebih dulu memecah keheningan diantara keduanya,pria itu melihat Yuki yang duduk di belakang kemudi,tadi saat Al membukakan pintu sebelah kemudi tanpa kata Yuki langsung membuka pintu belakang dan masuk begitu saja, sedangkan Al yang tidak ingin berdebat dengan Yuki hanya bisa menghela nafasnya dan kembali menutup pintu yang ia buka dan langsung kembali berjalan mengitari mobilnya menuju pintu kemudi dan tanpa fikir panjang pria itu langsung menyalakan mesin mobilnya dan langsung menjalankannya karena menurutnya jika saat ini mereka bicara pasti akan berakhir dengan perdebatan dan Al tidak ingin hal itu terjadi.

Sedangkan Yuki yang mendengar itu hanya terdiam menatap lurus kedepan, wanita itu tidak ada niatan untuk menjawab ucapan yang keluar dari mulut mantan kekasihnya itu.

"Jangan lakukan ini lagi!_"lanjut Al karena nyatanya Yuki hanya terdiam seraya mengeratkan jaket yang ia kenakan.

Karena tidak ada jawaban dari Yuki  pria itu kembali mendesah,sungguh Al sangat mengkhawatirkannya Yuki,bahan rasanya ingin sekali pria itu memeluk dan merengkuh tubuh mantan kekasihnya saat ini juga,namun hal itu tidak mungkin sehingga Al hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya kembali memfokuskan kemudinya sebelum pria itu kembali berucap.

"Aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakannya,tapi tuan Gio ingin kamu mendesain untuk kami, tidak peduli kamu menggambar itu atau tidak,tapi jika kamu tertarik dengan tawaran itu kamu bisa kembali melukis lagi!_"ujar Al melirik Yuki dari kaca spion yang berada di depannya karena memang Yuki duduk di belakang kemudi.

Ya Al adalah alasan Yuki berhenti melukis, bahkan bukan hanya itu saja melainkan alasan Yuki tidak bekerja juga karena Al,ya pria itu yang membuat Yuki tidak ingin bekerja di tambah karena Al yang memang tidak mempermasalahkannya apalagi pria itu mampu untuk menghidupi Yuki meskipun hubungan mereka masih belum masuk ke jenjang pernikahan.

Yuki yang mendengar itu hanya diam,dia sendiri belum bisa memberikan keputusan untuk permintaan pria yang masih ada di hatinya itu sampai akhirnya suasananya kembali hening hingga mobil yang di kemudikan oleh Al berhenti tepat di parkiran apartemen yang masih di tempati oleh Yuki.

"Terima kasih!_"

Tanpa menunggu jawaban dari Al wanita itu langsung turun dari mobil dan melangkah meninggalkan Al yang masih menatap kepergian mantan kekasihnya itu sebelum akhirnya pria itu meninggal parkiran saat bayangan Yuki sudah tidak terlihat lagi.

"Huft!_"

Wanita itu membanting tubuhnya di atas sofa, membayangkan hal gila apa yang Yuki muda lakukan sampai dia harus kembali masuk ke kantor polisi.

Apakah kamu benar-benar masih peduli sama aku Al?

Entah kenapa rasanya Yuki begitu bahagia saat mantan kekasihnya itu masih peduli dan menjamin kebebasan dirinya dan hal itu sudah dua kali pria itu lakukan untuk dirinya.

"Ah gimana gue bisa move on kalo bayangan Al muncul terus!_"gumam Yuki yang menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya wanita itu beranjak dari sofa dan berlalu ke dalam kamar mandi.

°

Sedangkan dilain tempat pria itu baru saja masuk kedalam rumah setelah salah satu asisten rumah tangga membukakan pintu untuknya, setelah mengucapkan terima kasih dan minta maaf karena mengganggu di waktu yang sangat larut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

28 Year Old Suddenly Seventeen Versi AlkiWhere stories live. Discover now