Chapter 17

2K 196 6
                                    

HR~

🐻🐻🐻

London, England
At Morning

Dengan keadaan segar, Jisoo kembali kerumah sakit dan tak lupa mengumbar senyum manisnya pada setiap orang, perawat, pasien atau bahkan dokter lain yang ditemuinya.

Bagi Jisoo, senyuman adalah suatu hal yang harus dibagikan pada orang lain untuk memulai hari mereka, terutama pada para pasien

"Good Morning Kids. How are you today?" Jisoo menyapa anak anak tunanetra yang sedang bermain diarea rumah sakit khusus dibuat Jisoo untuk mereka

"Good Morning Doctor Jisoo. I'm Fine. But Fred is very naughty,! Look it! He took my candy!" Adu Grace. Salah satu bocah perempuan yang dibuang oleh orang tuanya kerumah sakit lantaran dirinya yang tidak dapat melihat.

"Fred. Don't do it. Please return it to Grace? I can give you five candy"

Jisoo mengerti bahasa tubuh yang sedang diperagakan oleh Fred. Selain tunawisma, Fred mengalami bisu permanen dan cacat pada kakinya. Tetapi inilah hidup Jisoo. Jisoo sayang pada mereka seperti Jisoo menyayangi Wonwoo.

Setelah berpamitan dengan para anak anak, Jisoo mengunjungi salah satu ruangan khusus. Bukan bukan ruangan Seokmin. Tetapi ruangan salah satu lansia.

"Good Morning Mrs. Florida. How about you?" Tanya Jisoo ramah. Tetapi, wanita berusia 1 abad kurang 1 dasawarsa itu hanya diam. Menatap jendela luar dengan tatapan kosong. Jisoo sudah biasa dengan hal ini

Sejak suaminya meninggal 20 tahun lalu, Florida mengalami depresi dan stres. Terkadang ia bilang kalau suaminya sedang ada disampingnya sambil menunggunya.

"I see, you can do activities today. Don't forget to drink your medicine okey? I will go now. See you letter Mrs."

Jisoo bergegas keluar. Lelaki kucing itu menarik lengan panjangnya dan melirik arlojinya. Sepertinya dia tidak benar benar terlambat.

Ia segera masuk kedalam kantornya dan tak lupa melakukan absen pada mesin yang sudah disediakan. Didalam kantornya, Sungwoon, Siwon dan Namjoon sudah menunggu

"Ah maaf membuat kalian menunggu" Jisoo membungkuk lalu mengambil jas dokternya dan segera mengenakannya.

"Tak apa. Kami tak keberatan jika kau terlambat karena harus menyapa seluruh pasien di rumah sakit ini. Selain tampam, kaya raya dan pintar. Kau punya hati yang mulia dokter Jisoo. Potensimu itu menjadi dambaan semua orang"

Mendengar itu, Jisoo menatap Sungwoon seakan meminta penjelasan. Sungwoon menyengir tanpa dosa

"Thank You so much sir... Saya tidak akan bisa memiliki semua itu tanpa dukungan dan kerja keras" Siwon mengangguk setuju. Jisoo memang patut diacungkan jempol sebanyak banyaknya

"Jadi apa ada perkembangan dari Seokmin?" Pertanyaan itu lebih menjurus pada Sungwoon. Sungwoon segera melihat data pada papan scener nya

"Keadaannya belum stabil. Luka di kakinya masih basah. Bekas jahitan pada kepala punggung dan lengan juga belum kering total. Masih perlu dilakukan operasi penutupan bekas jahitan untuk menutupi bekas jahitan pasien. Untuk keadaan tekanan darah dan jantung, sudah memenuhi standar" jelas Sungwoon panjang lebar. Jisoo mengangguk lalu berjalan mengambil stetoskopnya.

He So... Pretty! [Meanie]🔞Where stories live. Discover now