02

22.7K 1.2K 6
                                    

Pagi pagi sekali, Mentari sudah bangun untuk menyiapkan makanan untuk Lucas. Walaupun Mentari tau, Lucas tidak akan menyentuh makanan darinya.

Mentari sedikit kesusahan untuk turun tangga menggunakan alat yang diberikan kedua orang tua Lucas untuk naik turun tangga. Ingin sekali Mentari meminta Lucas untuk membantunya, tapi ia tau Lucas tidak sudi untuk membantunya.

Setelah menyiapkan sarapan, Mentari menggerakkan kursi rodanya ke kamar untuk membangunkan Lucas. Tapi sebelum Mentari menuju tangga, Lucas sudah lebih dulu turun yang sudah siap untuk pergi ke kantor.

"Lucas, makan dulu. Aku udah memasak makanan kesukaanmu." Ucap Mentari.

Lucas tidak menanggapinya, Lucas berlalu meninggalkan Mentari. Tapi Mentari tidak akan menyerah. Ia segera menggerakkan kursi rodanya ke arah Lucas dan memegang tangan Lucas. Tapi Lucas langsung menghempaskannya.

"Kalau kamu gak mau makan di sini, nanti aku bawa ke kantor aja, ya." Ucap Mentari yang membuat Lucas mencengkram erat dagu Mentari.

"Dengar, jika kau berani datang ke kantorku, maka aku tak akan segan segan membuat hidupmu semakin menderita." Sesudah mengatakan itu, Lucas langsung menghempaskan dagu Mentari.

"Tapi..."

"Berani membantah kau, pembawa sial. Jika kau ingin tahu, kau hanyalah pembawa kesialan dalam hidupku." Ucap Lucas dengan kejam yang membuat hati Mentari sakit. Setelah mengatakan itu, Lucas segera berlalu meninggalkan Mentari di sana.

"Apakah aku sangat tidak berguna sampai Lucas tidak ingin mengakuiku sebagai istrinya?" Lirih Mentari pelan.

SORRY, I LOVE YOUWhere stories live. Discover now