L'Ange

1K 48 3
                                    

.

Sakura punya rahasia.

Saat masih belia, dia jatuh cinta pada sepupunya.

Dia suka bagaimana melihat sang sepupu yang mirip kakaknya memainkan kamera mainan dengan serius.

Baginya, sang sepupu terlihat sangat mengagumkan saat itu.

Namun saat dengan tiba-tiba sepupunya pindah ke luar negeri dan tak pernah lagi mengunjunginya, dia tahu…

Dia telah patah hati untuk pertama kalinya.

.

…*…

.

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Saya tidak menerima keuntungan berupa material apapun dari pembuatan fanfiction ini.

Warning: OOC, Modern!AU, Typo(s), etc

Kesalahan data sangat mungkin terjadi akibat kurangnya materi yang membahas setting dan detail mengenai kehidupan seorang model. Nama brand hanya imajinasi penulisnya, kalau ada kesamaan dengan brand dunia nyata, hanya kebetulan semata.

.

…*…

.

"Paris, je suis à la maison!"

De javu.

Tapi yakinlah, ini bukan chapter pertama di mana model pirang seksi yang meneriakkannya. Kali ini seorang pemuda—masih dengan rambut pirang—berkulit kecokelatanlah yang meneriakkan kalimat tersebut dengan suara melengking tinggi.

"Berisik."

Si pemuda berambut pirang itu mendapatkan sebuah jitakan sayang di belakang kepalanya. Tersangkanya adalah salah satu sahabat sejak kecilnya. Sebut saja namanya Sasuke Uchiha. Putra bungsu dari salah satu keluarga terkaya di tanah Jepang.

"Jangan begitu dong, Sasuke." Naruto—nama si pirang—langsung menggandeng lengan sahabatnya dengan gaya yang kelewat ambigu. Para gadis yang kebetulan berada di sana membuka mulutnya, terkesiap kaget. Dua orang pria tampan tengah berjalan beriringan dengan romantis sepanjang Bandara Charles de Gaulle bak sepasang kekasih, mimpi apa mereka semalam?

"Menjijikkan. Lepaskan aku." Sasuke mendesis kesal sambil melepaskan gandengan mesra teman sejak kecilnya.

Naruto terkekeh pelan. "Kenapa malu-malu, sih? Dulu aku sering menggandengmu seperti itu dan kau tidak pernah protes."

"Itu saat pemotretan," tukas Sasuke. Dielusnya dada untuk menahan rasa kesal akibat sikap seenak jidat temannya itu. "Lagipula, dulu kau itu 'perempuan'. Tak ada orang yang melihat kita dengan tatapan aneh saat melakukannya."

"Teganya. Hanya karena aku laki-laki, kau jadi menjauhiku seperti ini…"

Sai yang berjalan di belakang mereka hanya memasang senyum manekinnya melihat ulah mencolok dua rekannya. "Naruto, sebaiknya kau jangan terus menggoda sepupuku. Kau tahu dia pengidap homophobia kan?"

"Justru karena itu aku jadi ingin menggodanya." Dihadiahi tatapan mengancam dari Sasuke tak membuat nyali Naruto hilang seketika. Pemuda itu sudah kebal. Seumur hidup dia sudah menjadi teman dekat sang bungsu Uchiha, jika hanya tatapan tajam seperti itu saja, tak akan membuatnya diam. "Lagipula, kau sudah tanda tangan di ata kertas dengan Nenek soal ini kan?"

"Aku menyesal melakukannya."

Naruto merangkul pundak Sasuke dengan akrab, kali ini tidak ditolak. "Ayolah, ini hanya pencitraan saja. Kau tak akan jadi homo hanya karena hal semacam ini."

PrimadonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang