Don't Leave Me!

3K 284 86
                                    


Gw Rindu TaeTen woy wkwk. Asem nih kapel :" keringnya gitu amat.











Seluruh member WayV baru saja pulang ke asrama mereka. Panggilan serta kabar dadakan dari salah satu petinggi entertainment yang mengasuh mereka membuat semangat mereka benar-benar patah.

Kabar yang begitu buruk yang mereka dapatkan, benar-benar membuat mereka menyerah dan memikirkan kembali jalan hidup mereka yang akan mereka jalani.

Intinya "WayV harus bubar." Itulah satu kalimat yang terlontar dengan tidak ragunya dari bibir Kim Youngmin. Tentu saja para member WayV terkejut hebat. Kenapa? Kenapa itu bisa terjadi? Padahal mereka sedang melakukan Shooting untuk Music Video baru milik mereka.

"Haruskah aku menyerah? Aku benar-benar lelah." Ten tertawa miris meratapi nasibnya serta grupnya.

"Aku juga lelah." Winwin menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.

"Aku rela meninggalkan keluargaku dengan waktu yang cukup lama di jerman. Ck, aku ahh- sudahlah." Yangyang mulai mengeluarkan air matanya, keadaan yang ia hadapi sekarang membuatnya benar-benar kecewa.

Kun mengelus lembut punggung Yangyang. Kun tahu Yangyang masih terlalu muda untuk menghadapi masalah ini. Tapi begitulah dunia entertainment, sangat kejam dan penuh kebohongan.












Ten tengah duduk sendirian di ruang tengah, para member tengah mencari tempat masing-masing untuk mereka menenangkan pikiran mereka karena masalah yang menimpa grup WayV.

'Cukup'. Itulah kata yang ada dipikiran Ten saat ini, ia benar-benar ingin menyerah dan ingin berhenti dari dunia hiburan. Pikirannya benar-benar kacau, jika bukan karena 10velys dia tak akan bertahan sampai saat ini.

"Ten?"

"Hyung?" Ten segera berlari lalu memeluk kekasihnya yang baru saja tiba tanpa memberitahukannya terlebih dahulu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Taeyong.

Ten mengangguk lalu melepas pelukannya dari Taeyong. "Hyung sudah tau?"

Taeyong menarik tangan tubuh Ten lalu mendudukan tubuh mereka berdua di sofa. "Hm, Manajer Hyung yang memberitahuku." Taeyong menyentil dahi Ten pelan, "Kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Aku tidak mau kau memikirkan tentang ini." Jawab Ten sambil menundukkan kepalanya.

"Ten? Bagaimana jika aku tidak akan ada lagi di sampingmu? Bagaimana jika selanjutnya kau akan menghadapi masalah tanpa aku yang akan ada selalu di sampingmu?"

Ten mengeryitkan kedua alisnya bingung, "Apa maksudmu Hyung?"

"Ada yang ingin ku katakan padamu."

"Apa itu?" Tanya Ten serius.

"Ten maafkan aku. Kupikir hatiku akan sepenuhnya mencintaimu selamanya, tapi sepertinya tidak. Aku sudah mulai mencintai orang lain." Jelas Taeyong dengan mantap, namun belum juga jelas bagi Ten.

Ten menggeleng cepat, "Hyung aku tidak mengerti."

"Aku mencintai orang lain Ten, maafkan aku." Kalimat yang cukup singkat tapi sangat membuat hati Ten sakit luar biasa.

Mata Ten mulai berkaca-kaca, di pegangnya erat seluruh jemari Taeyong. "Hyung jangan bercanda okey?"

Taeyong melepas pelan eratan tangan Ten lalu menggeleng, "Aku tidak bercanda Ten. Aku serius."

"Tapi kenapa eoh? Aku sudah lelah memikirkan tentang grupku dan sekarang kau ingin mengakhiri juga hubungan kita? Hiks-"

"Salahkah aku mencintai orang lain?" Tanya Taeyong yang setia menatap Ten.

Ten diam sejenak, lalu menggeleng cepat. "Tidak Hyung. Kau tidak salah. Tapi kau pernah bilang bahwa kita akan berjuang sama-sama sampai akhir."

"Maafkan aku Ten, aku mengatakan hal itu tanpa memikirkan kedepannya terlebih dahulu."

"Jadi kau menyerah?"

Taeyong mengangguk mantap.

"Baiklah, cukup sampai disini."


"Hah... hah..." keringat dingin serta nafas tersengal-sengal itu yang tengah Ten rasakan saat ini. Ia duduk sambil menatap kosong kedepan.

"Hanya mimpi." Gumamnya pelan.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Winwin yang ikut terbangun karena terganggu dengan gerakan Ten.

Ten menoleh pada Winwin, "WayV baik-baik saja kan?"

"Maksudmu apa Hyung?"

"Kita tidak akan bubar kan?"

"Hyung gila eoh? Tentu saja tidak."

Ten bernafas lega lalu kembali membaringkan tubuhnya kembali. Di raihnya ponsel miliknya lalu dengan cepat menghubungi seseorang.

"Halo sayang?"

Ten ingin menangis setelah mendengar suara Taeyong, ia kembali teringat dengan mimpi tadi.

"Jangan tinggalkan aku Hyung."

"Hey? Apa maksudmu? Ada apa denganmu?" Taeyong bertanya dengan khawatirnya.

"Jangan tinggalkan aku, Hiks-"

"Sayang? Kau mimpi buruk lagi hm?"

Ten mengangguk meski tak dapat di lihat oleh Taeyong.

"Jangan dipikirkan lagi. Itu hanya mimpi." Ujar Taeyong yang berusaha menenangkan kekasihnya.

"Hyung aku mencintaimu." Ucap Ten yang masih sesenggukan.

"Aku lebih mencintaimu Ten. Ingat itu."

"Buktikan."

"Aku akan ke sana sekarang." Jawab Taeyong singkat.

"Hey Hyung, aku hanya bercanda. Yak kau sedang di Jepang! Jangan kesini Hyung! Kau harus beristirahat untuk persiapan konser kalian. Lee Taeyong?!!!"


Bip.

Taeyong memutuskan panggilan tersebut secara sepihak, ia terkekeh pelan mendengar omelan Ten. Ia benar-benar merindukan kekasihnya itu. Dan tentang ucapannya tadi jika ia ingin menyusul Ten itu benar, ia tak main-main.







End.










Tutorial ngilangin rindu sama TaeTen dong gan behahahaha.

ʀᴇᴀʟ ▪ᴛᴀᴇᴛᴇɴ▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang