Bagian 9

9.5K 1K 251
                                    

Semenjak mereka saling menyatakan cinta, hubungan keduanya pun semakin erat, bahkan mereka berdua tidak segan menunjukan kemesraan dimana pun itu. Sangat membuat iri, apalagi para pekerja di kediaman keluarga Jung. Mereka iri bercampur senang melihatnya.

Hari, minggu dan bulan pun telah berganti, selama beberapa bulan belakangan ini tidak ada masalah yang mereka hadapi, Yunho maupun Jaejoong mencari titik aman, mereka saling memberi kabar agar tidak ada kesalahpahaman. Boa, ia masih diam, entahlah dia jera atau ada niat lain, Jaejoong sendiri semenjak kejadian di pesta, ia tak mau bertemu wanita ular tersebut. Ia dapat manis awalnya, tetapi ternyata ia mampu menggigit. Sangat kejam, begitulah Boa menurut Jaejoong.

Pernikahan mereka sudah lebih dari setahun, bahkan seluruh harta keluarga Jung sudah menjadi atas nama Yunho. Jaejoong menolak menerima 20% harta tersebut, sempat Yunho memaksa, tetapi Jaejoong tetap menolak, baginya harta yang sangat berharga sudah ia miliki, cukup dan tidak ada yang ia inginkan kembali.

Usia kandungan Jaejoong memasuki bulan ke-8. Perut Jaejoong terlihat semakin besar, memang benar yang dokter Jang katakan, setiap pertumbuhan bayi-bayi tersebut akan membuat Jaejoong merasakan sakit pada bagian perutnya, untung saja Yunho selalu ada disamping Jaejoong.

"Akh." Pekik Jaejoong ketika bayi-bayinya bergerak dengan lincah membuat perut Jaejoong terlihat bergerak tak karuan. Yunho terkekeh melihatnya, Jaejoong sengaja menyingkap bajunya agar terlihat jelas pergerakan si kembar.

"Mereka sepertinya sedang berkelahi di dalam sana, ahaha." Ujar Yunho senang, bahkan matanya tak lepas dari perut Jaejoong. Jaejoong hanya meringis karena aktivitas si kembar, tetapi ia sangat senang melihat dan merasakan mereka.

"Mereka benar-benar tak mau diam Yun. Hei Umma lelah." Ujar Jaejoong dengan mengusap perutnya, tetapi seakan meledek, pergerakan kedua bayi itu semakin hebat, bahkan terlihat jiplakan kaki mungil pada perut Jaejoong.

"Astaga kaki mereka telihat, ahaha." Yunho mengusap lembut perut Jaejoong, mereka dapat menghabiskan waktu sangat lama untuk hal ini.

...

Seunghyun memilih menolak untuk mengikuti keinginan Yoo jin, ia tahu bahwa Jaejoong tidak serendah itu, jika sampai detik ini Jaejoong bersama Yunho, Seunghyun dapat pastikan Jaejoong memang mencintainya. Yoo jin mengatakan bahwa Jaejoong menjual dirinya untuk harta Yunho, tetapi selama ia mengenal Jaejoong, tak pernah sekali pun Jaejoong gila akan harta.

Seunghyun berpikir bahwa ia harus mengiklaskan Jaejoong.

Keputusan Seunghyun benar-benar membuat Yoo jin kesal, ia harus membuat Yunho membenci Jaejoong, dan hanya Seunghyun alat untuk memisahkan Jaejoong dan Yunho. Yoo jin hanya menunggu waktu yang tepat untuk itu.

...

...

Tuan Kim tampak menatap mansion keluarga Jung, ia ingin bertemu dengan Jaejoong dan meminta maaf, tetapi sulit. Beberapa kali ia di usir untuk pergi. Tuan Kim hanya menghelakan nafasnya. Ia pun berbalik untuk pergi, karena percuma saja pikirnya.

Sebuah mobil mewah keluar dari mansion tersebut, tetapi mobil itu pun berhenti. Seseorang keluar dari dalam mobil tersebut.

"Ajushi?" Jaejoong yang keluar dari mobil tersebut. Tuan Kim tersenyum melihat Jaejoong.

"Jaejoong-ie, akhirnya Ajushi dapat melihatmu." Jaejoong hanya menatap sang Paman.

"Maaf jika kehadiran Ajushi mengganggumu, sudah seminggu Ajushi datang dan tidak dibolehkan bertemu denganmu, Ajushi kemari hanya ingin meminta maaf kepadamu karena selama ini bersikap tidak adil, bahkan menjualmu hanya karena tergiur uang. Ajushi memang orang jahat, tetapi Ajushi bangga memiliki keponakan baik sepertimu, Ajushi tidak meminta apapun, tenanglah. Jaga dirimu baik-baik, ah ya Ajushi senang saat tahu kau hamil, berbahagialah Joongie, karena Ajushi tidak pernah mampu membuatmu bahagia selama ini." Tuan Kim pun tersenyum dan segera pergi, Jaejoong hanya diam sesaat.

Sarang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang