1' Whose Fault?

86 11 4
                                    

Di sinilah kami. Duduk berempat di meja segilima favorit kami. Dekat jendela kaca yang menampilkan orang-orang berlalu-lalang di jalan raya. Juga posisi yang mendapatkan angin AC terbanyak diantara meja lainnya.

Aku menyeruput jus jeruk lalu menghela napas ," Sekarang apa lagi, sih? "

" Iya, kenapa manggil-manggil? Gue lagi mandi tiba-tiba lo telepon! Kirain ada Shawn Mendes mampir ke rumah lo " keluh Sarah memangku dagunya dengan kedua punggung tangan.

Tessa memandangi kami semua sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Memang ia anak yang paling diam diantara kami semua.

Yang disalahkan menyahut ," Jadi, gue manggil kalian ke sini cuma kita berempat.. kalian tahu kenapa? "

Kami bertiga menggeleng. Sepertinya ada hal serius yang ingin dibahas Carla. Carla selalu yang pertama mengundang kami ke rapatnya, terutama jika ada gosip terbaru.

Ia menyeruput jus mangganya ," Pertama, kenapa gue nggak ngundang Alisa? Karena.. dia yang akan kita bahas "

Kulihat mata Sarah membelalak, ekspresinya benar-benar terkejut walaupun tampak tidak natural. Sedangkan Tessa mengedipkan matanya beberapa kali, bingung.

" Kenapa? " tanyaku.

" Gini.. Alisa keknya bocorin password ig kita semua ke gengnya Venny " jelas Carla sedikit berbisik. Cara bicaranya yang perlahan kadang membuatku merinding, seakan ia habis mengkonsumsi ganja.

Kami berlima seharusnya berteman baik. Dari kelas tujuh sampai kelas sepuluh, selalu bersama-sama. Pertengkaran pun selalu berakhir damai. Sudah dipastikan kami tidak membenci satu sama lain, apalagi membicarakan salah satu dari kami di belakang. Pengecualian untuk saat ini.

" Lo tahu darimana? " tanyaku mengerutkan kening. Biasa.. Carla suka mencurigai sesuatu yang belum pasti dan membuat kami salah paham.

" Kemarin, ig gue dibajak! Gila woi.. masa dia nge-dm Kak Bagas! Ngomongnya sembarangan lagi, liat sendiri! " Carla menyodorkan ponselnya ke kami untuk dilihat.

Hai, kenalin gue Carla

Oh, hai juga

Kenal nggak? Pasti dong..
yang paling cantik diantara
kelas sepuluh! Yang tinggi,
langsing, putih, pinter,
senyumnya paling manis itu loh!

Hehe, nggak tau sih

Sebelum kami membaca lebih lanjut, Carla langsung menarik kasar ponselnya.

" Parah kan?! " ia mendengus kesal.

" Oke, jujur gue masih bingung " ujar Sarah memilin-milin rambut ikalnya.

Tessa mengangguk setuju.

" Makanya dengerin dulu ish.. " Carla merapatkan kedua tangannya dan meletakkannya dibawah dagunya. Bukan berdoa, tapi berpikir cara menjelaskan ke kami.

" Gini dulu deh, kalian ganti dulu password ig kalian sebelum kejadian ini terjadi sama kalian " lanjutnya.

Kami segera melakukan hal itu tentu saja. Tetapi, saat aku dan Tessa sedang sibuk mengganti password, Sarah berteriak nyaring.

" Lo bisa diem nggak, sih? " bisik Carla menegurnya. Pelanggan lain yang lewat terus-terusan melirik meja kami.

" Li-liat coba .. " dengan takut, Sarah menyodorkan ponselnya juga.

Eunoia (KumpulanCerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang