Chapter 24

4.8K 272 21
                                    

Tay POV

Aku bosan.

Apa acara gathering ini semembosankan ini sebelumnya? Aku lebih memilih berada di kamar dengan Newwie. Atau mungkin mengendarai mobil sewaan dan berjalan-jalan keliling pulau, mungkin menemukan satu dua sudut yang indah untuk bercinta dengannya.

Biasanya aku sangat menyukai saat P’Klein berbagi cerita pengalamannya, dimana dia melakukan pemotretan bawah laut atau saat dia berburu foto hingga ke pelosok negeri, namun kali ini aku tak bisa memusatkan konsentrasi pada apa yang dibicarakannya.

Pikiranku terus kembali ke sosok pria tampan dan sexy yang saat ini mungkin masih tertidur dengan damainya di bawah bed cover dalam keadaan telanjang. Yummy...  Apa aku harus membuat alasan agar bisa kembali ke kamar untuk menengok New? Siapa tahu dia butuh bantuan untuk... Apapun.

Nammon menyikutku pelan, menunjuk ke depan sambil terkekeh pengertian. Dia memberi kode untuk memperhatikan P’Klein, bukannya sibuk dengan duniaku sendiri. Tamat sudah riwayatku. Aku benar-benar tak bisa menjauhkan pikiranku dari New.

Akhirnya selesai juga 3 jam rangkaian terakhir event gathering itu. Semua orang segera keluar dari ruang convention dan berjalan ke restoran untuk makan siang.

Aku benar-benar kelaparan setelah aktivitas berat yang kulakukan setelah makan pagi ini. Newwie sudah bilang akan makan siang di kamar jadi aku membiarkan dia untuk beristirahat sedangkan aku akan menikmati makan siang terakhir kami dalam event ini.

Setelah makan siang, sebagian dari kami akan check out dan kembali ke kota asal. Tapi sebagian yang lain termasuk beberapa crew dan aku akan tinggal satu hari lagi dan baru akan kembali ke Bangkok besok siang.
Nammon menyeretku untuk ikut bergabung duduk di meja besar dan segera menikmati makanan berlimpah yang telah disediakan untuk rombongan kami.

Saat makan siang, aku teringat pada handphone yang masih dalam keadaan mati di dalam tas pinggangku. Jadi aku pun mnegeluarkannya dan menyalakannya. P’Klein langsung berkomentar begitu melihatku berkutat dengan handphoneku.

“Sepertinya ini pertama kalinya aku melihatmu mengeluarkan handphone sepanjang acara kita Nong…” sahutnya sambil menunjuk handphone di tanganku,

“Uhm… Aku mematikannya sejak kita sampai di Chumphon…” jawabku pelan,

“Iya kah? Kenapa? Apa kehidupan artis Thailand sebegitu sibuknya sampai kau tak mau diganggu dengan telppon-telpon lain selama masa liburanmu?!” godanya,

“Atau mungkin dia tidak mau diganggu telpon dari gadis-gadis Bangkok yang kehilangan dirinya, Phi…” sahut suara lain dari belakang kursiku,

“Alai wa... P’Nana jadi ikut menggodaku…”

“Yang aku tahu sudah ada satu yang merindukannya sampai-sampai datang ke Chumphon menyusulnya…” P'Nana lanjut menggodaku,

“Aw… Apa kau sedang mebicarakan pria tampan yang datang kemarin?” P'Klein nampak penasaran,

“Kau melihatnya juga P’Klein?” tanya Nammon sambil tertawa senang,

“Aku berpapasan dengannya saat aku sedang mengambil lensa yang tertinggal… Aku hendak menyapanya tapi dia terlihat kalut dan banyak pikiran. Aku kira dia tamu hotel yang datang untuk menyendiri. Siapa sangka kalau dia datang kemari untuk Tay…” jawabnya sambil melirikku,

“Aw Phi…” erangku pasrah,

“Jadi… Apa dia kekasihmu?” tanya P'Klein sambil menepuk bahuku cukup keras,

“Kenapa P’Klein jadi penasaran begitu? Jangan-jangan kau mengincarnya Phi…” sahut Nammon yang kini sudah memusatkan perhatian pada pembicaraan kami,

Loving You Since... Always (TayXNew)Where stories live. Discover now