Tanggung jawab

1.7K 99 6
                                    

Kali ini Bryan pulang ke rumah secepatnya karena harus berkumpul bersama teman temannya termasuk Elang.

Namun, Kali ini Bryan pulang ke rumah sendirian saja tanpa ditemani oleh seorang Elang.

Saat di tengah perjalanan, Bryan tidak sengaja menyerempet seorang wanita paruh baya yang memakai gamis berwarna merah muda dan khimar yang menutupi badan nya. Selain itu, dia juga membawa jinjingan yang sangat banyak.

Wanita itu jatuh tersungkur di aspal. Awalnya Bryan tidak mau membantu ibu itu. Tapi dia berfikir bahwa orang yang bertanggung jawab pasti tidak akan meninggalkan tanggung jawab. Bryan tidak ingin menjadi orang yang tidak bertanggung jawab.

Bryan turun dari mobil dan menghampiri orang yang sudah ia tabrak. "Ibu, ibu gak papa kan? "

"Gak papa kok. "Ibu itu menjawab pertanyaan Bryan. Namun, Bryan melihat ada luka di sikutnya.

"Tapi bu, itu ada luka. Kita ke rumah sakit untuk diobati lukanya."

"Gak usah,nak .Ibu langsung ke rumah aja deh."

"Ga bu. Saya gak akan tenang kalo misalnya saya gak bawa ibu ke rumah
sakit. "

"Ya sudah kalo kamu memaksa. Ibu mau dibawa ke rumah sakit. "

Bryan memasukkan Ibu itu ke dalam mobil dan memasukkan barang barang yang ibu tadi bawa.

Bryan segera pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka yang ada di sikut ibu tadi.

"Maaf ya bu, saya tadi udah nyerempet
ibu. "Bryan memecahkan keheningan yang menimpa mereka berdua.

"Tidak apa apa. Oh ya panggil aja Umi Wina. "

"Eh iya umi. "

Bryan sudah sampai di depan rumah sakit. Luka yang ada di Umi Wina langsung ditangani oleh seorang dokter. Sedangkan Bryan segera pergi ke bagian administrasi untuk membayar biaya rumah sakit Umi Wina.

Setelah selesai ditangani oleh seorang dokter,Bryan segera pergi ke ruang UGD dan menemui Umi Wina.

"Umi, sekarang umi udah boleh pulang ke rumah nanti biar saya yang antar. Terus ini obatnya. "Bryan menyerahkan obat.

"Makasih ya buat semuanya. Umi malah ngerepotin kamu. "

"Gak papa kok Umi. Ini juga kan ya salah aku. "

"Kayanya sih umi mau pulang sendiri aja deh ."

"Jangan Umi, biar saya yang antar umi. "

"Ga usah. Nanti kamu malah repot lagi. "

"Enggak kok enggak umi. Ya udah yu pulang ke rumah. "Bryan mengajak Umi Wina.

"Ya udah. Makasih ya buat semuanya. "

Bryan akhirnya mengantarkan Umi Wina ke rumah nya. Umi Wina terus menunjukkan arah ke rumah Umi Wina sampai akhirnya bisa juga untuk sampai di depan rumah Umi Wina.

"Kamu gak mau mampir ke rumah
dulu? "Umi Wina menawarkan pada Bryan.

"Ga usah Umi. Aku ada urusan sama
teman. "Bryan menolak tawaran Umi Wina.

"Ya udah makasih ya buat semuanya. "

"Iya umi. Aku pergi dulu ya. "Bryan pamit pada Umi Wina dan pergi ke rumah Elang untuk menemui sahabatnya yang sudah berkumpul bersama dari tadi.

Beberapa menit kemudian, Bryan sampai di depan rumah Elang. Bryan langsung ke dalam kamar Bryan dan menemui teman temannya .

"Eh, bro kok bisa sih lo telat? "Tanya Yogi.

"Sory tadi gue nyerempet orang. "Bryan menjawab pertanyaan Yogi.

"Tapi orang yang lo serempet gak kenapa napa kan? "Kini Zian yang bertanya pada Bryan.

"Cuman luka. Tapi udah diobatin kok sama dokter. "

"Syukurlah lo bisa tanggung jawab. "Ucap Elang.

Mengejar Cinta Aisyah Donde viven las historias. Descúbrelo ahora