8

9.5K 298 28
                                    

Jangan lupa klik bintangnya untuk penyemangat update

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jangan lupa klik bintangnya untuk penyemangat update. 😘

Dewa sangat tidak terima Juna memukulnya seperti itu. Harga dirinya terasa jatuh begitu saja. Jangan kalian fikir Dewa akan diam saja dan tak membalas. Justru saat ini Dewa sudah sangat siap melayangkan pukulan balasan pada Juna, jika saja ke empat temannya itu tidak keburu datang menahannya.

"Woi! Udah-udah! Jangan berantem!" Gery mengalungkan tangan kanan dibahu Dewa dari belakang. Menariknya mundur sejengkal.

Hal yang sama juga dilakukan Gadis pada Juna. Yakni menahan Juna dengan melingkari lengan tangan cowok itu.

"Udah Wa, jangan diladenin. Inget, dia saudara kembar lo!" Bastian mencoba mengingatkan.

"Tau. Masak lo mau berantem sama saudara lo sendiri?!" timpal Rama yang kemudian diangguki Edo cepat.

"Gue nggak perduli! Biarpun dia kembaran gue, tapi dia udah mukul gue duluan!" teriak Dewa dengan netra menajam ke arah Juna. "Gue gak terima!"

"Oh, jadi lo mau balas pukulan gue?! ya udah sini! Balas! Gue juga masih pengen buat ngehajar lo!" kata Juna menantangnya. Kian semakin membuat Dewa kesal setengah mati. Apalagi dengan teman-temannya yang menahan dirinya untuk membalas.

Sial! umpat Dewa dalam hati.

"Juna, udah! Jangan makin memperburuk keadaan." Ujar Gadis, dengan semakin kuat melingkari lengan Juna.

"Dis, mending lo buruan bawa si Juna pergi dari sini. Gue takut mereka bakal berkelahi beneran." Kata Edo menyarankan.

Gadis yang mengerti, lantas mengangguk dan menarik Juna pergi keluar kelas---menjauh dari Dewa.

Melihat kepergian Gadis dan Juna, membuat Dewa seketika berteriak memakinya tanpa henti. Namun mereka berdua sama sekali tidak perduli.

"Lepas!" Bentak Dewa, pada beberapa teman yang tadi tengah menahan tubuhnya sampai membuatnya sulit bergerak.

Gery melepas rangkulan tangannya, diikuti oleh Bastian dan Rama yang juga melepas pegangannya di lengan Dewa.

"Harusnya kalian tadi gak nahan gue!" Kesal Dewa, pada ke empat temannya itu.

"Mana mungkin kita biarin Lo berantem sama kembaran lo sendiri, Wa." Bastian bersuara.

"Jadi Lo lebih suka kalau si Juna mukul gue kayak gini, hah?!" Bentaknya lagi, dengan netra menajam ke arah sahabatnya itu.

Lalu berbalik. Meluapkan kekesalannya itu dengan cara menendang meja hingga membuat meja tersebut terguling jatuh.

*****

"Kamu tunggu di sini ya bentar." Gadis menyuruh Juna menunggunya sebentar di bangku taman tersebut.

Selepas mereka tadi meninggalkan kelas, Gadis mengajak Juna ke taman belakang sekolah untuk menenangkan diri.

Gadis Dewa (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora