Out Of Story 2

1.1K 89 14
                                    

Haebi dan Jieun pulang kerumah bersama,Jieun berjalan sambil menggandeng tangan milik Haebi dan meremasnya

"Mama aku lapar" Ujar Jieun,Haebi menatap anaknya itu sembari tersenyum,"Mama sudah memasak dirumah. Mau makan dirumah kan?"

Jieun mengangguk semangat dan berkata,"Mau!!"

Haebi tersenyum melihat Jieun,sungguh jika tidak ada Jieun mungkin Haebi sudah merasa sangat stress sekali. Jieun sosok anak kecil yang polos mampu mengangkat beban berat yang menimpa orang tuanya itu hanya dengan sebuah senyuman.

...

Haebi membuka tudung saji dan lagi lagi Haebi mendengus dengan kasar,ia merasa sangat kesal karena melihat tudung saji sudah kosong tidak ada lagi masakannya yang tersisa hanya ada kuah dan satu piring nasi putih saja yang tertinggal.

Haebi menggepalkan tangan-nya dan mengambil sebuah nasi yang sudah ia taburi dengan kuah sayuran yang telah ia masak tadi pagi dan memberi makan anaknya

"Wah! Jieun kali ini makan sama kuah apa lagi ma?" Tanya Jieun dengan nada semangat ketika mencium aroma nasi dan sebuah kuah.

Haebi menatap anaknya itu dan mengusap kepalanya,"Kuah bayam.." kata Haebi dengan nada lemas.

"Asik!! Jieun suka!" Jieun meninggalkan peralatan gambarnya dan berjalan mendekati Haebi yang mulai menyendokkan nasi kemulut Jieun.

"Jieun pengen makan apa?" Tanya Haebi ketika ia melihat anaknya memakan nasi dengan sangat lahap.

Jieun mengunyah nasi tersebut sambil memeluk lengan milik Haebi, "Nasi dan kuah saja ma" ujar Jieun ia tersenyum lebar sembari memamerkan gigi mungil miliknya.

Haebi menahan nafasnya dan mencoba mengontrol emosi,agar ia tidak menangis dihadapan anaknya itu

Bukan hanya sekali,tapi sudah sering ia dan anaknya tidak pernah kebagian makanan,padahal makanan itu adalah hasil dari Haebi sendiri.

Haebi benar benar tidak tahan sekali disini.

Dimulai dari Adik Daniel,Ibunya,Ayahnya dan beberapa Saudara nya yang lain ikut ikutan makan disini.

"Besok mama belikan Jieun Nugget bagaimana? Biar Jieun ga bosen makan nasi kuah terus" Ujar Haebi ia menunggu respon dari anaknya itu

"Tidak, Jieun tidak mau. Cukup kuah saja, Jieun kenyang! Mama kumpulkan uang saja,buat kita pindah dari sini, Jieun tidak jadi mau ke Mall!" Kata Jieun yang sentak membuat Hati Haebi seketika merasakan sakit,Haebi menangis sembari memeluk anak semata wayangnya itu.

"Jieun juga kumpulin uang untuk bantu mama" kata Jieun dengan nada pelan

....

"Kamu tidak masak lagi? Aku lapar" Ujar Daniel ia memeluk tubuh Haebi dari belakang. Haebi tidak menjawab perkataan dari Daniel ia hanya menunjukkan satu bungkus mie yang berada di atas meja

"Mie lagi?" Ujar Daniel

Haebi hanya melengos dan melepaskan tangan Daniel dari perutnya, "Jangan berharap bakalan ada sayur disini. Anakku saja hanya makan dengan kuah"

.
.

Daniel memiringkan kepalanya tak mengerti, "Maksudnya? Kuah apa?"

Haebi meneteskan air matanya dan menatap Daniel dengan berani, " Kamu tau Dan kamu lihat sendiri bukan? Kalau aku menghabiskan 25rb dalam sehari untuk membeli sayur dan lauk? Tetapi kemana semuanya? Hilang dan! Aku dan anakku saja belum menyentuh semuanya!" Haebi berteriak kepada Daniel, ia memukul kasar tubuh suaminya itu

"Aku sudah menyuruhmu untuk pindah dan mengontrak! Bukan membeli rumah!" Haebi menutupi wajahnya dan menangis sejadi jadinya.

Daniel mengernyitkan kening dan kembali memeluk tubuh Haebi, "Maaf.."

.....

Plakkk

"Kenapa kau membuat keributan semalam? Ini rumah ku bukan rumahmu sadarlah wanita tidak tau diri! Kenapa kau memarahi anakku?!"

Nafas haebi tercekat sembari memegang pipinya yang mulai memanas akibat tamparan dari mertua nya itu.

"Kalau kau ingin pindah,pindah sendiri dan ceraikan anakku!"

"Dasar wanita tidak tau diri!" Ibunda daniel langsung meraih sebuah rotan yang sedari tadi dipegang oleh Adik Daniel dan memukul tubuh Haebi dengan sangat keras.

"Kalau kau memang tidak tahan dengan anakku beserta keluarganya kau bisa keluar dari sini jalang!"

Haebi kembali meneteskan air matanya dan menahan rasa perih akibat dipukul oleh Ibunda Daniel.

"Sama mertua saja hitung hitungan,mau kau ajarkan kurang ajar ke anakku hah?!" Ibunda daniel melemparkan rotan ke sembarang arah.

...

Daniel pulang kerumah ia membawa makanan cepat saji yang ia beli dari luar. Ia mendapati Jieun dan Haebi sedang belajar bersama

Jieun sekarang lebih mudah tanggap dan semakin pintar walaupun ibundanya hanya mengajar seadanya.

"Jieun, Papa bawa makanan!" Ujar Daniel ia berjalan mendekati Jieun dan Haebi.

Haebi melirik kearah makanan yang dibawa oleh Daniel. Ia tidak berbicara dan memilih untuk naik ke kasur untuk tidur

"Wah! Jieun mau!" Ujar Jieun semangat,ia berjalan mendekati Ayahnya yang tengah membawa 3buah kotak nasi.

"Haebi? Tidak makan?" Tanya daniel,ia menghampiri Haebi yang berbaring memunggungi-nya.

"Tidak, aku sudah makan"

Jieun menyipitkan matanya,"Mama kapan makannya? Jieun udah ga pernah liat mama makan lagi"

Daniel menatap anaknya tersebut dan memegang pundaknya,"Jieun ga pernah liat mama makan lagi?"

Jieun mengangguk dan menoleh ke arah Haebi ,"Mama juga habis jatuh,tadi jieun minta gendong mama kesakitan"

Daniel menahan nafasnya, "Kenapa? "

Jieun menggedikkan bahunya, "Tidak tahu pa.. Mama sudah jarang makan, Jieun sedih" Tutur Jieun.

Daniel mengangguk mengerti, ia kembali menghampiri Haebi, "Ada apa? Cerita" Tutur Daniel lembut.

"Aku mau pindah. Itusaja" Kata Haebi, iamasih memunggungi suaminya. Daniel hanya bisa menahan nafasnya, "Kita akan pindah ketika uangnya sudah kukumpulkan" Ujar daniel

"Mau sampai kapan kumpulin uang? " Ujar Haebi gemetar

"Kenapa tidak kumpulkan kepadaku uangnya? " Tambah Haebi

"Belum cukup percaya kepadaku? " Tanya Haebi kepada daniel, airmata haebi kembali mengalir, iatidak dapat membendungnya lagi.

"Aku kesal! Aku merasa aku harus pergi, pergi ke tempat dimana aku dianggap, dimana aku dihargai. Akutidak cukup hebat untuk menanggung ini semua" Jelas Haebi ia mengeluarkan segala keluh kesahnya

"Jika tidak ingin pindah dari sini, biar aku dan Jieun saja yang keluar, kautidak apa duduk diam disini! Aku tidak tahan!!! " Sambungnya

Daniel langsung memeluk tubuh istrinya erat, airmatanya juga mengalir, "Maafkan aku.. " Tuturnya

Haebi terus menangis sesegukan ia sangat lelah diperlakukan seperti ini oleh keluarga suaminya.

"Tolong tahan sebentar" Pinta daniel sembari berbisik

.
.
.

.
.
.

To be continued!
Kalau ga ada peminat nya ini gapapa,aku bakal tetep share. Buat yang baca jangan pelit Voment ngapa woi,mau jenazah lo berat?

Nikah Kontrak - Daniel✅Where stories live. Discover now