48 Days Before.

2.9K 347 23
                                    

Diana's POV

"Celebrity's Gossip kali ini akan membahas soal salah seorang member dari group band terkenal, One Direction. Kita akan membahas soal, Niall Horan. Siapa yang tidak tahu Niall Horan? Pria bermata biru itu sekarang sudah menjadi idola didunia! Kekasihnya, Diana Tisdale, ternyata adalah seorang penderita kanker---"

Bip.

Aku mematikan televisi.

Aku sudah muak dengan berita-berita tentang diriku itu.

Ya, berita tentang penyakitku itu sudah tersebar luas. Itu terjadi karena kecerobohanku di KFC kemarin.

Aku mengambil ponsel yang sengaja kutaruh diatas sofa.

Hmm.. Kalau dipikir-pikir, aku sudah lama ya tidak membuka Twitter?

Aku pun membuka aplikasi Twitter dan mengecek mention-mention yang masuk.

@Horanbabyxx: @DianaAleeca adalah jalang yang tidak tau diri, sudah tau penyakitan, masih saja sama Niall.

@1DVanilla: @DianaAleeca si botak hahaha

@Boobearrs: @DianaAleeca fuck you, bitch

Hatiku mencelos melihat mention-mention tersebut. Mataku mulai memanas. Aku sadar mereka benar. Aku memang tidak tahu diri ya?

Aku pun men-scroll lagi mention-mention yang masuk karena penasaran.

@NiallDos: @DianaAleeca #StayStrongDiana

@Zayniecupcakes: @DianaAleeca we love you, Di!

Huft, setidaknya masih ada yang peduli denganku. Dengan cepat, aku menyeka air mataku. Tidak seharusnya aku menangis hanya karena haters.

Niall duduk disampingku dan menyerahkan satu softdrink, "Di, ini untukmu--- hey, kenapa kau menangis?"

Aku menggeleng, "I-ini.. Kelilipan"

"Kau tidak pintar dalam berakting" Ia mengambil ponselku dan membaca mention-mention yang tadi kubaca.

"Holyshit, kenapa mereka tega sekali sih?!" Desis Niall. Aku hanya tersenyum lemah, "Kau tidak boleh bicara seperti itu, Ni. Bagaimana pun juga, mereka itu fans mu. Fans yang selalu mendukungmu. Mungkin, omongan mereka memang benar?"

"Di... Don't ever say like that again, okay? I love you, and i always do. No matter what happens"

Aku hanya tersenyum. Niall mengeluarkan ponsel miliknya dan mengetik sesuatu.

Penasaran, aku bertanya, "Kau mau ngapain?"

Niall menunjukan ponselnya kepadaku.

@NiallOfficial: Don't hurt my girl @DianaAleeca, please. If you hurt her, i'll get hurt too #staystrongdiana xx

"Ni, itu berlebihan"

"Biarin. Lagian aku gak tega ngeliat kamu nangis kayak tadi"

"Okay okay"

***

Aku berjalan menuju balkon kamar untuk melaksanakan hobiku. Ya, melihat matahari terbenam.

Aku telah mempunyai hobi seperti ini sejak dulu. Jadi, aku menyiapkan beberapa kursi empuk dibalkon kamarku.

Sesampainya disini, aku langsung duduk dikursi. Kepalaku agak pusing.

Efek kanker.

Aku duduk senyaman mungkin. Sebenarnya, ada beberapa hal yang aku pikirkan sekarang.

Pertama, aku memikirkan berapa lama lagi aku bertahan hidup.

Kedua, aku memikirkan bagaimana Niall nantinya jika aku meninggal.

Aku yakin dia akan sangat terpukul mengingat dia sangatlah menyayangiku.

Suara Niall membuyarkan lamunanku, "Matahari terbenam lagi, huh?"

"Hey, it's my hobby" ujarku, sambil memukul pelan lengannya. Sekarang dia sudah duduk disebelahku.

Aku menghela nafas, "Berjanjilah satu hal kepadaku, Ni"

Ia mengernyitkan dahinya, "Apa?"

"Jika aku meninggal nanti---"

"I don't wanna talk about that" Potongnya cepat.

"Hey, aku belum selesai berbicara" aku terdiam sebentar, "Jika aku meninggal nanti---"

"Di, please. Aku tidak mau membicarakan soal itu."

Aku memutar kedua bola mataku, "Ugh, baiklah" Aku menyandarkan kepalaku kepundaknya, "Maaf"

Niall menunjuk kearah langit, "Mataharinya sudah mau terbenam, sayang"

"Oh my god, yes. See? It's perfect, Ni"

"Ya, sepertimu, Diana Aleeca Tisdale"

Aku tersipu malu. Pipiku memanas.

"Aw, you're blushing" Ucap Niall, dengan nada yang menggoda.

"Uh, shut up Mr. Hungry---"

Omonganku kali ini dipotong oleh bibir Niall yang melumat bibirku. Aku pun membalas ciumannya. He's a good kisser, for your information.

Aku merasakan Niall tersenyum ditengah-tengah ciuman kami. Ia melepaskan ciumannya, "Forever?"

Belum sempat aku membalasnya, ia sudah melumat bibirku lagi. Aku melepaskannya hanya untuk membalas perkataannya tadi.

"Forever"

***

Hai :) Sejauh ini gimana?

Btw ini bakal banyak chapternya, tapi yang udah kubilang, pendek-pendek.

Thanks for all the vomments :)

Tapi vomments dichapter2 mendatang ditunggu ya hehe

Hell you silent fucking readers.

Love, Zahwa xx

My Diana ➳ Niall HoranWhere stories live. Discover now