41 Days Before.

2.8K 326 6
                                    

Niall Horan POV

Aku memikirkan pembicaraanku bersama Dokter James sekitar beberapa hari yang lalu. Sekarang, aku sudah akrab dengannya karena beberapa kali berbincang-bincang.

-Flashback On-

"Bagaimana perkembangan penyakit Diana, James?"Aku memulai percakapan.

"Sejujurnya, untuk beberapa hari belakangan ini, kondisi nya menurun. Mungkin beban pikiran ya?"

Aku mencerna kata-katanya. Beban pikiran?

Mungkin karena haters-haters itu.

"Niall, aku harap kau tetap menjaga perasaan dan pikirannya agar lebih tenang. Dan soal penyakit itu..." Ia berpikir sebentar, "Semakin.. Memburuk"

Aku melongo kaget, "T-tapi.. B-bagaimana bisa?!"

"I think she's already told you before. Kanker itu sudah menggerogoti sebagian organ tubuhnya yang lain, Ni."

"James, tolonglah Diana. Apapun caranya, berapapun biayanya. Kumohon...." Pintaku. James mengangguk prihatin, "I will do my best, Niall."

Kami terdiam selama beberapa saat, sampai akhirnya James memulai percakapan lagi, "Ni.. Buatlah saat-saat terakhir Diana menjadi bahagia"

Aku sangat terkejut mendengar perkataannya. Apa maksudnya?

"Aku tidak mengerti apa maksudmu" Desisku.

James menghembuskan nafasnya, "Sungguh, aku tidak mau memprediksi umur pasien seperti dokter lain yang terbiasa melakukannya. Tapi..."

"Tapi apa?!"

"Umurnya tak akan lama, Horan"

-Flashback Off-

Kata-kata itu terngiang-ngiang dibenakku.

Aku sangat terpukul dan hancur disaat yang sama.

Ya tuhan, aku tidak ingin kehilangan gadis itu..

Aku tidak ingin kehilangan Diana...

"Ngelamunin apa sih?" Tanya Diana, yang sudah duduk disebelahku saat ini.

Aku menoleh menatapnya...

Astaga...

Cantik sekali dia... Matanya... Hidungnya... Bibirnya...

"HEY!" Ia berteriak tepat ditelingaku. Aku memegang telingaku, "Duh, suaramu nyaring banget sih"

"Abisnya ngelamun terus"

Entah setan mana yang merasukiku, tiba-tiba aku memeluk Diana dan menangis dipelukannya, "Don't ever leave me..."

Diana mengernyitkan dahinya, tapi tak lama ia pun balas memelukku, "I wont. Anyway, kenapa kau menangis, Ni?"

"I don't know"

"Dasar aneh"

"Aneh-aneh gini kau tetap cinta kan?" Ujarku dengan nada yang kubuat menggoda. Ia meninju pelan lenganku, "Ugh, whatevs"

***

"NIAAAAALL INI MAKAN SIANG MU" Teriak Diana dari ruang makan. Wah, kalau soal makan, aku kan semangat hahaha.

"Aye aye momma!" Aku beranjak dari sofa dan berjalan menuju ruang makan.

Sesampainya disini, aku melihat Diana sedang berdiri diantara kursi-kursi sambil meletakan beberapa piring yang berisi makanan.

Aku melihat menu-menu makanan tersebut.

Astaga.

INI ENAK-ENAK SEMUA!

"Diana, ini kau beli dimana?"

Ia berdecak sebal, "Wtf, Horan. Ini aku semua yang masak tau!"

Aku melebarkan mataku, "Kau serius?"

Ia mengangguk. Aku berlari cepat dan duduk disalah satu kursi. Diana duduk disebelahku.

Ia menyendokan makanan-makanan kepiringku, lalu kepiringnya.

Aku melahap makanan tersebut dengan tidak sabar.

FOR FUCK SAKE.

It's very delicious!

"Di.. Inwi.. Enwak.." Komentarku, dengan mulut yang penuh dengan makanan. Diana memandangku jijik, "Thanks, but--- kau menjijikan"

Aku terkekeh dan melahap makananku lagi.

"Ni, habis ini temani aku menonton film ya?"

Aku mengangkat alisku, "Film apa?"

"The Fault In Our Stars"

"Biar kutebak... Pasti film cengeng"

"Itu film bagus tau! Cepat habiskan makananmu, Niall James Horan!"

"Aye aye momma!"

***

Film yang kutonton bersama Diana sudah hampir habis. Kuakui, film The Fault In Our Stars ini lumayan bagus. Buktinya, Diana sudah menangis daritadi karena film ini.

Film ini menceritakan kisah gadis yang bernama Hazel Grace dan Augustus Waters.

Cinta mereka sangat kuat. Kuharap, cintaku dan Diana juga tak kalah kuatnya.

Tak terasa, film ini pun habis. Diana yang masih sesegukan pun menyenderkan kepalanya dipundakku, "Ni... Let me be your Hazel and you'll be my Augustus.."

Aku mengecup puncak kepalanya, "I will be your Augustus"

Diana tersenyum, "Okay?"

"Hey! 'Okay' itu milik Hazel dan Gus!"

"Mmm.. Kalau begitu.. Always?"

"Hey! 'Always' itu milik Isaac dan Monica!"

"How about.. Forever?"

"Yes, forever"

***

My Diana ➳ Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang