One Day With You

321 37 5
                                    

"Ilhoon apa itu kau?" tanya Naeun penasaran.

Tidak ada jawaban. Pria bertubuh kekar itu semakin mendekat kearah Naeun. Sedangkan Naeun berdiri dan memundurkan langkahnya menjauh. Namun, jendela kamar Ilhoon membuatnya tak bisa memundurkan langkahnya lagi.

"Siapa kau?" sentak Naeun membuat pria bertubuh kekar itu menghentikan langkahnya.

"Aku?" tanya Pria itu lalu tertawa begitu keras.

Dengan cepat pria itu mengeluarkan pisaunya dan menarik Naeun kesudut ruangan. Mulut Naeun sudah dibungkam oleh tangan pria tersebut. Tangan kiri pria itu terdapat pisau yang ia letakkan tepat dileher Naeun.

Perlahan pria itu melepaskan bungkamannya.

"Aku hanya ingin dokumen perusahaan Ilhoon! Aku tau mereka menitipkannya pada Ilhoon mu itu!"

Mata Naeun tetap menatap tajam pria berpakaian serba hitam tersebut.

"Jadi sekarang cepat katakan dimana dokumen itu bitch!"

"Aku hanya pembantunya disini ! Lagi pula aku juga tidak tau dimana Ilhoon meletakkannya!" jawab Naeun dan masih menatap pria itu bengis.

Pria tersebut tidak terima dengan jawaban Naeun. Ayolah mana ada pembantu yang tidur dikamar majikannya? Tentu saja tidak mungkin.

Akhirnya pria itu menampar Naeun dengan keras, lalu menariknya dan mendorongnya sampai Naeun tersungkur. Hanya rasa nyeri yang saat ini Naeun rasakan di sudut bibornya dan tulang punggungnya.

Tak berhenti disitu, Pria itu menjambak rambut Naeun dengan keras hingga menimbulkan suara desisan dari Naeun.

"Cepat kat--" belum sempat melanjutkan omongannya, kini Pria itu langsung berdiri dan melompati jendela kamar Ilhoon.

Brakk~~

Seseorang mendobrak pintu kamar Ilhoon. Siapa lagi kalau bukan pemilik rumah ini.

Ilhoon datang dengan raut sangat gelisah. Ia pun langsung menghampiri Naeun yang sedang merengkuh kedua kaki nya.

Naeun masih saja tidak ingin melihat Ilhoon. Ia begitu shock dengan kejadian tadi. Ia begitu takut jika dirinya tidak selamat saat itu.
Dengan cepat Ilhoon menggendong Naeun dan menidurkan Naeun di tempat tidurnya.

"Kau tidur saja! Orang itu tidak akan menyentuhmu lagi." ucap Ilhoon sambil mengusap pelan kepala Naeun.

"Kamu tetap disini kan?" tanya Naeun ketika Ilhoon hendak berdiri.

Ia masih ketakutan saat ini. Ilhoon pun tidak jadi berdiri dan Ia pun mengusap pelan kepala Naeun, memberi kehangatan disana sambil tersenyum manis.

"Aku hanya akan menutup jendela kamar, kamu tidak perlu khawatir Naeunie!" ucapnya lembut.

Tanpa mereka sadari seseorang mendengarkan pembicaraan mereka diluar.

🐾🐾🐾

Naeun membuka matanya dan mendapati Ilhoon disampingnya yang menatap dirinya intens. Cukup lama mereka berdua saling bertatapan.

"Apa kau lapar?" tanya Ilhoon yang memecah keheningan diantara mereka berdua.

Naeun pun mencoba menyandarkan dirinya di papan tempat tidur. Kemudian Ia mengangguk seperti anak kecil.

"Masak sana! Aku juga lapar."

"Aish! Aku hampir lupa kalau kau masih tetap menjadi devil !"

The Devil Idol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang