"Ngk kerasa ya.. Kita udah lulusan aja. Btw kalian udah ada bayangan ngk buat kuliah dimana?" tanya Keira yang berada ditaman belakang rumahnya, bersama Keiva, Gafa, Ghani, Wina, Abi, Mida Bryan, Zio, Leon, dan juga Vino.
Tengah melakukan bbq party. Merayakan ke lulusan mereka pasti nya..
"Udah dong. Kita ditempat yang sama kan yang?" sahut Keiva ke Gafa, pria itu hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Kalau kita ikut Iva sama Gafa aja.." sahut Wina dan Ghani.
"Gue sama Leon mau kuliah di Austria" sahut Zio.
"Gue di Newyork, ikut ama nyokap bokap gue" sahut Vino.
"Gue di Prancis aja. Sambil belajr mandiri.." sahut Bryan.
"Kalian kok diluar sih.. Ngk ada bilang² juga ama gue" ujar Keiva menunduk.
"Sorry sebelumnya Iv.. Dari dulu gue udah punya tekat buat kuliah di Prancis" jawab Bryan
"Gue juga ngk tau, kalau nyokap bokap gue bakal kuliahin gue di Newyork." sahut Vino.
"Dan mungkin lusa gue langsung kesana.." sambung Bryan.
"Cepet amat sih.." protes Keiva.
"Ya gimana lagi Iv.." ucap Bryan.
"Apalagi gue besok kali.." sahut Leon dan Zio serentak.
"Kalau gue mah minggu depan.." sahut Vino.
"Trus gue bakal sendiri dong tanpa kalian" lirih Keiva yang tak sadar sudah menitikan air mata.
"Iv..please deh. Gue juga ngk mau jauh² kalau kuliah. Dan lagi kita kan masih bisa chatingan atau video call gitu.. Please deh Iva.. Jangan nangis.." bujuk Vino.
"Gue baru kali ini liat lo nangis Iv.." celetuk Abi yang dari tadi diam sambil mancubit pipi Keiva gemas.
"Iihh..saki o'on, lo pikir pipi gue apaan??" kesal Keiva yang langsung menghapus air mata nya. Semua terkekeh liat Keiva yang sedang kesal.
"Abis kalau lo nangis tadi, pipi lo ngegembung gitu.." ujar Abi ditengah kekehan nya.
"Seneng ya lo lo pada.. Tertawa diatas penderitaan orang.. Kamu lagi ikut² ngetawain aku. Lucu ya..?? " ucap Keiva lagi tambah ngambek.
"Cie..cewek tomboy ngambek nih ye.." goda Zio menoel² dagu Keiva.
"Kalian kemana?" tanya Keira pada kedua teman kecilnya Abi dan Mida, tanpa mengindahkan Keiva yang tengah digoda oleh sahabat² nya .
"Kita mah ikut lo aja.." jawab keduanya serentak. Keira tersenyum dan mengangkat jempolnya pada Abi dan Mida.
"Besok gue ikut ngantar kalian ya.." seru Keiva yang sudah tiduran dia atas paha Leon dan Zio.
"Iya.. Tapi ngk usah tiduran juga kali badan lo berat nih.." seru Leon berusaha menahan tubuh Keiva agar tidak jatuh.
"Iya nih.. Kena masa depan gue, sakit tau kegencet gajah kayak lo.." teriak Zio. Keiva pun langsung duduk kembali.
"Kenapa? Mau gue panggang sekalian masa depan lo.." seru Keiva yang sekarang sudah memegang capitan untuk membalik daging bakar.
"TIDAAAAAAK" teriak Zio berlari dengan menutupi masa depan nya dengan kedua tangan.
Kejadian itu mengundang semua orang tertawa.
✈✈✈
"Lo beneran pergi hari ini" tanya Keiva yang sudah berapa dibandara, mengantarkan dua sahabat nya 'Leon dan Zio'.
"Iya Iv.. Kita pergi hari ini.." jawab Leon lembut sambil mengelus puncak kepala gadis itu.
Keiva hanya menunduk, tak terima jika sahabatnya ini harus pergi secepat ini. Tanpa sadar gadis itu menangis dalam diam.
Gafa yang menyadari itu mengusap punggung kekasihnya, memberikan semangat.
Zio yang tak tega juga langsung memeluk tubuh Keiva Leon juga ikut memeluk Keiva.
Sedangkan Gafa sedikit memundurkan diri, untuk memberikan mereka waktu untuk saling melepaskan.
Gafa sudah tau hubungan dekat Keiva dengan sahabatnya. Jadi ia tidak akan mudah cemburu dengan kedekatan mereka. Gafa yakin bahwa gadisnya itu tidak akan membuatnya kecewa.
"Lo jangan nakal lagi kayak dulu ya.. Jangan buat bunda jantungan lagi, jadi perempuan yang baik, jangan sombong, dan jangan mudah marah.." nasihat Leon setelah melepas pelukannya.
"Jangan lupa jaga kesehatan juga, jangan lupa shalat lima waktu, jangan terlalu banyak makan makanan instan ya.." Zio ikut menasehati.
"Iya..gue ngk bakal lupa kok. Kalaina juga ya.." seru Keiva berusaha meredakan tangisannya, meskipun air mata nya terus mendesak keluar.
"Dan satu lagi.. Suatu hari nanti kalau kalian balik ke Indo, jangan lupa bawain gue oleh², dan juga bawa pansangan, biar kalian ngk jadi jones terus.." lanjut Keiva sambil terkekeh diakhir kalimat.
"Iya.. Do'ain aja biar gue dapet pasangan disana.." ujar Zio.
"Oh ya.. Lo Gafa, gue tetep adek gue ini. Jangan sampai nangis lagi. Jangan sampai lo buat dia kecewa lagi, awas aja kalau Iva kenapa² gue bakal langsung terbang kesini buat ngebanting elo dari ketinggian." nasihat Zio pada Gafa, namun terdengan seperti ancaman.
"Pasti lah gue jagain dia.." jawab Gafa sambil menyalami Zio dan Leon dengan gaya khas laki-laki.
"Ya udah.. Kita pergi dulu ya.." seru Leon mulai membawa kopernya.
"Dah.. Jangan lupa pesanan gue.. Sampai kalian disana langsung hubungin gue ya.." teriak Keiva yang mendapat acungan jempol Leon dan Zio dari kejauhan.
Begitu juga saat Keiva mengantar Bryan dan Vino. Satu pesan dari nya yaitu membawa pasangan saat kembali ke Indonesia.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dua hari kedepan aku mungkin ngk up..Soalnya aku lagi sibuk UKK. Tolong maklumin aja ya..
Dan mohon do'anya agar aku lulus..
Jangan lupa voment and follow nya..😊😊
Ma'acih..😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Girls (END)
RomanceKeiva dan Keira namanya. Mereka hidup sempurna. Mempunyai orangtua, saudara dan sahabat yang menyayangi. Namun ada satu yang kurang. Yaitu pasangan.. *** "Gimana kalau kita taruhan?" Tanya Gafa "O-ok siapa takut!!" Jawab Keiva gugup Start: 14 sep 20...