26. Sungai ♒

1.4K 58 2
                                    

BRUGH..

"AARRRGGGHHH.." teriak Kenzo.

"Eh.. Kenzo!! Lo kenapa??" tanya Keira panik berlari kearah Kenzo yang terduduk ditanah sambil meringis dan membantu Kenzo untuk berdiri.

"Lo kenapa Zo??" tanya Sobri ikut membantu Kenzo.

"Ngk usah sentuh gue!!" bentak Kenzo menepis lengan Sobri dan Keira.

"Ish.. Elo ya!! udah sukur dibantuin malah bentak kita!!" seru Keira menarik lengannya dan balik membentak Kenzo.

"Kita cabut aja yuk Sob!!" ajak Keira sambil menarik paksa lengan Sobri.

"Eh eh.. Tolongin gue dong!! Sakit nih kaki gue.." seru Kenzo menarik kaki Sobri.

"Kei.. Kita tolong Kenzo aja yuk!! Kasian Kenzo.. Kayaknya kakinya terkilir.." seru Sobri.

Mau tak mau Keira harus mau. Karna tersesat ditengah hutan seperti ini, mereka harus berkerja sama, saling membantu dan saling menjaga satu sama lain.

"Liat!! Siapa sekarang yang nyusahin dan ngeribetin?? Bukan cewek ya.." sindir Keira.

"Iya iya.. gue yang nyusahin!! puas lo!!" seru Kenzo.

"Trus kita mau kemana nih sekarang??" tanya Sobri.

Sepintas Keira ingat dengan pesan kembarannya.

"Kita cari sungai aja..!!" putus Keira.

"Ngapain nyari sungai?? Mending kita cari jalan keluar dari hutan ini kali.." sahut Kenzo.

"Ini di hutan Kenzo!! Butuh waktu lama buat kita cari jalan keluar.."

"Trus kalau kita udah di sungai.. Kita mau ngapain?" tanya Sobri.

"Kita bisa bertahan hidup sampai bantuan dateng!!"

Mereka terus menelusuri jalan tanpa arah. Hanya berdasarkan tujuan untuk mencari sungai.

"Berenti dulu dong!! Capek nih gue.." seru Sobri.

"Iya deh!!" Keira setuju. Keira dan Sobri memdudukan Kenzo dengan hati².

"Duh..kaki gue masih sakit nih.. hari mulai gelap lagi!! Mana perut gue laper.." gerutu Kenzo mengusap² perut nya.

"Sama gue juga laper kali!! Tapi ya gimana lagi.." timpal Sobri

" Sebenarnya sih gue punya mie instan.." sahut Keira.

"Lah..kenapa lo ngk bilang dari tadi dodol.. Kita kan bisa makan itu.." kata Kenzo.

"Gimana mau masaknya?! Ngk ada air! Makanya tadi gue bilang untuk nyari sungai!!" timpal Keira.

"Ah elah.. Gue laper nih.." gumam Kenzo.

"Kalian denger itu ngk?" tanya Keira tiba².

"Apaan?" tanya Kenzo.

"Suara gemuruh gitu.. Kayak suara air.." seru Keira.

"Iya iya.. Kayaknya itu sungai.." seru Sobri. Keira tersenyum lebar.

"Ayok cepet kita kesana.." ajak Keira girang.

Tak butuh waktu lama, mereka bertiga sudah sampai di sungai luas dan jernih.

"Omg.. Sungai!!" Keira bertepuk tangan dan loncat² kegirangan layaknya anak kecil, Kenzo dan Sobri hanya tersenyum kecil sambil geleng kepala.

Gadis itu berlari kearah air sungai, lalu membasuh mukanya.

"Segar banget.." gumam Keira.

"Kei.. Ayo lah masak mie nya.. Gue laper nih.." teriak Kenzo yang sudah duduk ditumpukan daun kering.

"Ok.." Keira menghampiri dan mulai mengeluarkan isi tas yang sempat diberikan Keiva.

"Wih.. Kumplit amat ada panci kecil segala..Kayak udah direncanain aja.." celetuk Sobri yang sedari tadi hanya memperhatikan kegiatan Keira.

"Ya.. Ini sebenernya yang nyiapin sodara gue.. Dia bilang buat jaga² kalau gue tersesat. Eh..taunya beneran tersesatnya.." jelas Keira.

"Oh ya lo ada korek ngk?? Biar gue yang idupin api nya" seru Sobri.

"Ada kok nih.." ucap Keira memberikan korek api kepada Sobri.

"Gue ambil air nya dulu ya.. Dan lo Ken.. Lo siapin aja mie nya.." ujar Keira.

"Ken..Ken apaan sih lo!! Nama gue Kenzo.. Dan lagi orang manggil singkatan nama gue Zo bukan Ken.." sahut Kenzo.

"Terserah gue lah.. Gue mau manggil lo Ken kek, kentongan kek, kan mulut² gue.." sewot Keira.

"Gue aja deh yang ngambil air.. Lo yang nyiapin mie nya aja.." seru Kenzo.

"Emang kaki lo udah baikkan??" tanya Keira remeh.

"Udah baikan kok.." Kenzo pun berusaha berdiri.

"Aww.. Aduh kaki gue.." Kenzo meringis dan kembali terduduk.

"Tuh kan.. Udah lo nurut aja apa kata gue napa sih.. Biar lo ngk nyusahin orang lagi" ucap Keira berlalu pergi menuju tepi sungai.

Kenzo hanya menurut meskipun hatinya mendongkol.

Selesai memakan mie.

"Kaki lo masih sakit Ken..?!" tanya Keira.

"He em.. Emang napa?"

"Sini biar gue urut.." ucap Keira.

"Emng lo bisa??" tanya Kenzo ragu.

"Ya bisa lh.. Sini.." Keira menarik kaki Kenzo. Dengan hati² Keira membuka sepatu Kenzo. Lalu mengurut nya dengan balsem yang terselip di tas kecil berian Keiva.

"Uhhs.. Pelan pelan dong!!" ucap Kenzo yang sesekali meringis.

"Duh kayaknya bakal hujan nih.." sahut Sobri memandangi langit yang mulai gelap dan ada beberap air yang turun.

"Gue ada terpal kayak nya.. Kita pakai itu aja buat bikin tenda.." seru Keira.

Sobri dan Keira mulai bergerak untuk mbangun tenda sebelum hujan makin lebat.

"Tunggu dulu.. Masa kita setenda bertiga.." sahut Kenzo.

"Ya gimana lagi.. Terpal cuman ada satu.. Hujan juga bentar lagi bakalan gede.." jelas Sobri.

"Udah lh banyak bacot lo.. Cepet masuk.." seru Keira menarik Kenzo agar masuk kedalam tenda karna memang hujan mulai lebat, bahkan api yang tadi di buat oleh Sobri mati karna hujan.

Keira duduk di depan pintu masuk. Memandangi air hujan yang membasahi api unggun sambil memeluk kedua lutut nya.
.
.
.
.
.
.
.
Udah dulu ah.. Aku nya mau mandi dulu..

Insyaallah aku up cepet..

Lop lop..😘😘

Twins Girls (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ