8. Mendekat ✔

11.6K 2K 408
                                    

Ini hanya fanfiction, fiksi! Fiksi ya seyeng... Jadi jangan terlalu terbawa, khususnya sama karakter di cerita ini. Baper saat baca ceritanya aja ya. Gak usah sampai kebawa-bawa.

Thank you and enjoy it 💚

Thank you and enjoy it 💚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Naik, yuk."

Kean menatap Johnny heran. "Ngapain?"

"Naik aja."

Untuk beberapa saat Kean diam, sementara Johnny menatapnya penuh harap agar mau memenuhi permintaannya. Saat ini suasana hati Kean sedang kacau. Mamanya juga tidak akan melakukan aksi damai dalam waktu singkat.

Akhirnya Kean pun menurut dan masuk ke dalam mobil Johnny. Diam-diam Johnny tersenyum dan ikut masuk ke dalam mobil.

"Mau ke mana?" Tanya Kean.

Johnny melirik Kean sekilas. "Nanti juga tahu."

"Ok."

Johnny mulai mengemudikan mobilnya, keluar dari area perumahan. Kean hanya diam sambil terus memikirkan kata-kata dan perilaku Jinan yang semakin menyakitkan. Ditambah ngilu di sekitar lengan Kean juga masih terasa.

Diam-diam Johnny melirik Kean yang tertunduk dan tatapan mata yang kosong. Johnny mungkin tidak pernah bertemu dengan Kean lama-lama, tidak pernah juga memperhatikannya terlalu banyak. Tapi Johnny tahu ada sesuatu. Saat tiba di rumah tadi, Johnny melihat Kean keluar sambil menangis.

Johnny tidak tahu apa yang membuat Kean menangis. Tapi Johnny tidak bisa diam saja. Rasanya Johnny beruntung datang di saat yang tepat. Setidaknya dia bisa menghibur Kean, mungkin? Ya walau Johnny tidak tahu bagaimana caranya. Mungkin mengajaknya keluar bisa sedikit menghibur.

Kean pikir Johnny akan mengajak ke tempat tenang, yang cocok untuk mendinginkan suasana hatinya yang panas. Tahunya Johnny malah mengajak Kean ke mall. Klasik sekali Johnny. Dia juga tidak berharap dibawa ke tempat jauh. Yang penting bisa sedikit melupakan penat setelah apa yang terjadi di rumah.

"Ngapain ke sini, Kak?" Tanya Kean setelah mereka di dalam mall.

"Enggak tahu."

"Lah.. Terus ngapain ngajak?"

"Enggak boleh?"

"Iya. Buang-buang waktu tahu."

"Tapi kamu mau aja aku ajak."

Iya, bener juga.

Kean pun diam dan tak kembali menanggapi. Hanya mengikuti Johnny yang berjalan di depannya. Aneh juga. Bisa-bisanya Kean mau saja diajak ke mall saat suasana hati buruk begini. Tapi setidaknya pikiran Kean jadi teralihkan dari masalah di rumah.

Si anjir! Ngapain lagi ke toko boneka?

Kean bingung setengah mampus saat Johnny masuk ke dalam toko boneka. Tapi dia diam saja dan memilih untuk menunggu di luar. Johnny melihat-lihat boneka yang sebenarnya tidak terlalu antusias juga. Lalu dia berjalan mendekati meja kasir.

How to Love | Johnny ✔ (3)Where stories live. Discover now