Prolog

3.3K 137 7
                                    

   
"Kim jong in!" Panggil wanita muda itu pada kekasihnya yang baru saja melangkah karena hendak pergi dari cafe itu.

"Apalagi? Aku sudah menunggu kau bicara selama setengah jam disini tapi kau hanya diam!" Ucap Jong in pada selingkuhanya itu

Kemudian ia pergi begitu saja.

Lenganya ditarik oleh selingkuhanya itu.

"Aku hamil!" Ucapnya pelan.

Hanya dua kata,ya hanya dua.

Tapi mampu membuat Jong in bungkam.

"Memangnya apa yang ku perbuat padamu?" Tanya Jong in pelan kemudian duduk lagi di kursi cafe itu sambil memijat pelepisnya.

"Apa yang kau perbuat? Kau ini lupa atau pura-pura lupa? Haah?"

"Kau tak ingat sehabis pesta itu kau melakukan apa?" Tanya wanita muda itu.

Sekarang air mata wanita itu sudah mengalir deras sembari berlutut di kaki lelaki berjas hitam itu.

"Aku mohon padamu,bertanggung jawablah atas perbuatan mu" pintanya.

"Sudah berdirilah....aku janji akan bertanggung jawab...dia itu juga anakku" jawabnya.

~~~
Jong in pulang dengan kelelahan.

Dia membuka pintu dan disambut oleh keempat anaknya yang .asih kecil-kecil.

"Appa gendong" pinta seorang anak berkulit pucat itu.

"Yoongi appa mu lelah!" Tegur ibunya.

"Habis eomma menggendong Jimin terus aku kan mau juga" jawab nya sambil memayunkan bibirnya.

"Sini appa gendong ummm kau sudah berat sekarang" ucapnya beralasan kemudian menurunkan lagi anaknya yang tak lagi ringan.

Ia pun menuju kekamarnya.

~~~

Selesai makan malam Jong in berkutit di laptop andalanya.

Sedangkan sang istri sedang menyusui anak bungsunya yang bantet itu.

"Sayang,aku mau bicara!" Ucap istri nya.

"Hmm" jawabnya membolehkan.

"Aku hamil lagi!" Ucapnya.

Tiga kata,ya kali ini tiga kata yang membuatnya ingin mati berdiri.

"Apa yang harus ku perbuat?"  Batinya.

"Kau kenapa?" Tanya istrinya lembut.

"Gwenchanha" jawabnya singkat.

Hari sudah semakin larut Jong in tak bisa tidur karena selalu dihantui tasa ketakukan yang luar biasa karena dua wanita di hidupnya bisa hamil di waktu yang bersamaan.

Dia pun membuka ponselnya dan memcari sebuah kontak.

Setelah ketemu ia pun langsung mengetik pesan.

"Aku harus memberi tahu sesuatu!"

"Apa itu"

"Saat ini istriku juga hamil"

Sudah sepuluh menit tak dibalas.

Jong in tau mungkin selingkuhanya itu marah.

Sembilan bulan waktu berlalu.

Tak disangka kedua wanita itu lahiran di hari yang sama hanya beda beberapa jam saja.

Selingkuhanya lebih dulu melahirkan daripada istrinya.

Dan ini membuat Jong in kewalahan.

Pasalnya ia dari tadi terus berlari karena dua wanita ini.

Dan selesai istrinya melahirkan anak nya dinyatakan meninggal.

Tapi bukan sedih justru terlintas ide licik dikepalanya.

"Sayang,aku tau caranya! Anak ini berikan saja pada istri ku ya?" Ucap nya pada selingkuhanya itu.

"Iya tidak apa-apa asalkan perbuatan kita tidak terbongkar" jawab selingkuhanya itu senang sekaligus sedih.

Senang karena ia tak akan ketahuan jadi selingkuhan atau pelakor.

Dan sedih karena ia harus merelakan anaknya yang sudah tampan dari embrio itu.

~~~

"Sayang,kau sidah namai anak bungsu kita ini?" Tanya istrinya mengagetkan Jongin yang sedang melamun.

"Belum,kau saja yang namai" jawabnya.

"Sudah lama kurencanakan kalau anak kita laki-laki maka namanya adalah Kim taehyung" jelas nya.

"Taehyung? Tapi bagaimana hyung-hyung nya akan memanggilnya nanti?" Tanya Jong in heran akan nama pemberian istrinya yang menurutnya aneh.

"Taetae! Begitulah!" Jawabnya singkat

Jong in hanya memgangguk-angguk saja.


Semoga suka ya sama ceritanya....

Taetae hyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang