Chapter - 04.3

3.5K 267 20
                                    

°Demonic Dragon°

Aku terus membunuh monster yang menghalangi ku, dan sekali lagi aku berada didalam ruangan luas , tapi ruangan ini lebih luas dari sebelumnya. Yah~, aku sudah beberapa kali berada di dalam ruangan seperti ini,  tepatnya dilantai 60,70, dan 80 yang merupakan lantai tempat boss berada. Sejauh ini boss dungeon yang pernah kutemui adalah Kerbau-san(Minotaurus), King Ant-san, Dan Monster Jadi-jadian-san(King Orc).

Dan Seperti biasa begitu aku melangkah beberapa langkah didalam ruangan itu, kejadian terulang kembali, di depanku muncul sebuah lingkaran sihir yang kali ini jauh lebih besar dari lantai-lantai bos sebelumnya, berbeda dengan lingkaran sihir di lantai boss sebelumnya yang berwarna biru,  kali ini lingkaran sihirnya berwarna hitam.

Perlahan lingkaran sihir itu mulai bersinar hitam yang tampak seperti sebuah kabut,  kemudian disana muncul sosok naga raksasa berwarna hitam tanpa sayap, namun ukurannya jauh lebih besar ketimbang naga yang kutemui sebelumnya. Naga itu sendiri memiliki empat kaki besar dengan tubuh yang dipenuhi sisik hitam mengkilap yang tampak sangat keras,  kemudian ekor raksasa nya yang panjang dengan ujung bola penghancur, sedangkan dibagian kepala terdapat empat tanduk tajam mengarah kedepan,  kemungkinan itu digunakan untuk menusuk musuh.

Begitu dia muncul, dia langsung menatap ke arah ku dengan mata merah darahnya,  kemudian mulai mengaum. Sambil menghentakkan kakinya ke tanah.

ROARRR...

Naga itu mengaum dengan keras dan menghentakkan kakinya, itu menyebabkan tanah dungeon bergetar dan berguncang. Entah kenapa aku merasakan intimidasi darinya,  apa mungkin dia mencoba menakutiku?

Yah~, sebelum memulai pertarungan lebih baik kuperiksa statusnya dulu..

"Appraisal"

===Status===

Nama : Demonic Dragon
Ras : Dragon
Job/Title : Guardian/Boss lantai 90
Lv : 67
Rank : S

Hp : 27000/27000
Mp : 1500/1500

• Ability
Kekuatan Fisik : 1300
Kekuatan Sihir : 550
Kecepatan : 240
Pertahanan : 7200

"Ooh,  Statusnya lumayan juga,  kalau dibandingkan dengan status milik para pahlawan dia 5× lebih kuat!, dan juga ada apa dengan pertahanan itu?"

Tapi yah, entah kenapa walaupun naga itu tampak sangat mengerikan aku tidak takut sama sekali, mungkinkah karena aku lebih kuat darinya atau karena aku seorang dewa?

Maa,  terserahlah~, aku hanya tinggal mengalahkan nya~

Setelah aku selesai memeriksa statusnya, aku kembali menatap ke arah sang naga,  saat pandanganku beralih ke arah nya aku bisa melihat dia mendongakkan kepalanya keatas,  kemudian mulutnya mulai membesar dan...

Wossssss.....

Begitu dia kembali menatapku dengan mulut membesar sebuah semburan api mengarah kepadaku, aku sedikit kaget melihat dia menyemburkan api ke arah ku. kenapa? Itu karena kukira dia adalah naga tipe tanah tapi ternyata dia bisa menyemburkan  nafas api. Apa mungkin semua naga bisa menyemburkan api? Yah,  aku tidak peduli sih.

Semburan meluncur ke arah ku dengan cepat, tapi tanpa bergerak dari tempatku berdiri aku mengangkat tangan kananku lurus didepan dada dan mengeluarkan sebuah perisai sihir berwarna hitam,  yang merupakan sihir kegelapan.

Begitu semburan api mengenai ku itu sama sekali tidak berpengaruh bagi perisai sihir dan melewatiku begitu saja,  dengan aku berada ditengahnya.

Tapi tidak berakhir sampai itu saja,  tepat ketika semburan api menghilang sang naga terlihat kesal, lalu kembali mengangkat mulutnya dan melancarkan serangan,  tapi kali ini bukan semburan api melainkan sebuah pusaran angin mengarah ku.

Karena aku menyadari bahwa sebuah pusaran angin mengarah kepadaku,  aku tidak mengeluarkan perisai untuk menangkis nya, melainkan aku melompat menghindari nya dan...

Bang!!

Begitu pusaran angin berhasil ku hindari dan menabrak dinding disana terdapat sebuah lubang raksasa tanpa ujung dan serangan anginnya terus berpusar.

"Kekuatan yang cukup mengerikan,  tapi apa kekuatan mu hanya sebesar itu saja?" ucapku dengan nada meremehkan,  dan mungkin karena naga itu mengerti apa yang ku ucapkan dia mulai kesal karena diremehkan dan mulai berjalan mendekat.

Kaki naga yang begitu besar dan kuat mulai menyebabkan guncangan kan ruangan ketika dia mengarah kepadaku, dan begitu dia sampai didepanku sang naga langsung mengunakan kaki depannya untuk menginjak ku.

Tidak menghindari itu,  aku mengunakan Kotetsu sebagai pelindung,  dan suara dentingan keras terdengar ketika senjata ku dan kaki itu saling berhadapan. Kulitmu itu besi atau apa?

Tapi entah kenapa aku tetap merasakan berat ketika menangkis nya,  apakah mungkin karena Kekuatan fisik ku lebih rendah?

Aku pun segera membuka status dan mengubah kekuatan fisiku yang semulanya 999 menjadi 9999, dan tepat setelah aku mengubah status serangan naga itu menjadi ringan,  lalu dengan mudah ku hempaskan.

"Hahahaha..... Percuma saja!,  kau tidak akan pernah bisa mengalahkan ku! "

Aku berteriak dengan wajah menyeringai kearah naga yang terhempas karena kudorong, dan begitu naga itu goyah,  aku mengambil sikap kuda-kuda dengan meletakan Katana di samping pinggang kiriku dan dengan cepat menebas sang naga.

ROARRRR!!!

Terkena serangan ku,  sang naga mengaum kesakitan dan sedikit mundur kebelakang, tapi tidak itu saja, setelah selesai dengan tebasan aku kembali menyerangnya,  namun kali ini aku mengunakan sihir.

"Wind Cutter"

Serangan Wind Cutter ku mengenainya namun itu tidak terlalu berefek, dan hanya mendorongnya lebih kebelakang dan membuatnya berguling di tanah dengan punggung di tanah.

"Heh~,, Lemah!,  apa hanya seperti ini kekuatan dari monster rank S?,  kau benar-benar memalukan!,  memang sudah sepantasnya kau mati" ucapku,  sambil memandangnya sinis dengan katana berdarah ditangan kananku.

Setelah selesai mengucapkan ejekanku pada Demonic Dragon, aku kemudian kembali berdiri santai sambil meletakan Kotetsu dipundakku, namun tidak selang waktu lama aku melanjutkan serangan ku dengan berlari kearah sang naga dan melompat keatasnya yang masih terjatuh.

"Ahahah.....  Sambutlah dewa kematian mu ini!!"

"Mati lah kau!! "

ROARRR

mengarahkan ujung katanaku ke arah nya, aku dengan cepat menusuk perut sang naga.

Dan, suara kesakitan sang naga pun mulai terdengar diseluruh ruangan, tapi tidak itu saja, setelah aku menusuk perutnya aku melanjutkan dengan menusuk dadanya dan mengabaikan jeritan kesakitan sang naga. Tentu saja aku melakukanya dengan seringai dan tawa di wajahku. Kemudian terus menebas naga itu tanpa henti.

Roarrr---

Level up

Teriakan sang naga terhenti dan tubuhnya yang meronta mulai lemas,  lalu jatuh terkapar di tanah,  dia sepertinya sudah mati.

Aku yang melihat sang naga  berhenti bergerak, kemudian mencabut kotetsu yang masih menancap di perut naga, dengan tubuhku yang penuh dengan darah.

"Tch, begitu lemahnya!"

Aku melompat dari atas naga dan membersihkan tubuh dan katanaku menggunakan skill [Manipulasi]„ lalu memasukan mayat naga ke dalam penyimpanan dimensi.

"Heh!,  setelah meningkatkan Kekuatan Fisik ku,  aku dengan mudah membunuh monster rank S,  seperti yang diharapkan dari seorang dewa"

Setelah itu aku berjalan meninggalkan ruangan itu dan melanjutkan perjalanan. rasanya aku ingin cepat-cepat keluar dari dungeon ini dan kalau dihitung-hitung mungkin sudah 2 bulan lebih aku berada didalam sini.

" ...... "

.
.
.
.
.
.

'Maap kalo jadi gaje +pertarungan nya nggak epik...

1040 Words

Isekai No Cheat - Revenge [INC REV]Where stories live. Discover now